27

10 2 0
                                    

🎓 t w e n t y s e v e n 🎓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎓 t w e n t y s e v e n 🎓

Ulangan semester berlangsung pagi ini, Tari datang lebih pagi dan duduk di dalam kelas ruangan ujian yang sudah ditentukan. Sesuai namanya Nyoman Betari, duduk di urutan belakang membuat Tari mendapatkan keuntungan. Bukan, bukan nyontek, keuntungan nyantai.

Memang jauh dari pengawasan guru tapi dekat dengan CCTV. Sama aja kan kalau nyontek juga bakal ketahuan. Gak sama guru, tapi sama CCTV lebih akurat dan faktual.

Membuka bukunya untuk mengulangi membaca seperti apa yang sudah dilakukan di rumah semalam. Berusaha mengingat materi yang sudah dibaca agar tidak lupa. Sering-sering membaca ternyata baik. Entah itu membaca iklan, prosedur, peringatan, ilmu pengetahuan, semuanya memberikan informasi yang akurat bukan?

Membaca sangat baik sebagai latihan otak dan pikiran. Membaca dapat membantu menjaga otak agar selalu menjalankan fungsinya secara sempurna. Saat membaca, otak dituntut untuk berpikir, menganalisis berbagai masalah, mencari jalan keluar dan solusi hingga menemukan hal-hal baru.

Cklek!

Seseorang yang baru masuk menurunkan bangku dan mulai menaruh tasnya di meja. Bunyi resleting tas di buka membuat Tari sedikit mengintip kegiatan orang tersebut.

Membiarkan sosok itu sibuk dengan kegiatannya. Tari tidak ambil pusing ketika ada sosok adik kelas yang duduk di sebelahnya. Laki-laki, dari modelnya sih anak ini begajulan, tapi siapa tau dia pintar ya kan. Covernya saja begajulan, semoga saja.

" Kak Tari kan?" tanya orang itu, dari suaranya sih Tari tidak mengenal bocah ini. Suaranya sangat imut seperti anak kecil.

Saat ditoleh ternyata lelaki, wajahnya sangat baby face, Tari curiga jika anak ini masih di bawah umur. Gemas, pipinya gembul, matanya bulat sekali, rambutnya terlihat halus sekali.

" Lo... laki-laki kan?" tanya Tari memastikan. Bocah itu terlihat bahagia sekali ketik Tari meresponnya. Astaga, doa sangat mengagumi sosok ini. Kepalanya mengangguk semangat, " Iya, oh iya, Rafael!"

Tari menatap uluran tangan si bocah bernama Rafael itu. " Nama aku. Aku kagum banget sama kak Tari! Suka liat foto kakak waktu tugas acara baksos!" ujar Rafael semangat.

Tari hanya menatap si adik kelas dengan membatin lirih, bagaimana nasibnya 8 hari berhadapan dengan adik kelas cerewet yang sayangnya adalah lelaki.

Jika teman-temannya tahu, pasti Tari akan di tertawakan rame-rame. Tahu saja kan perangai mereka jika salah satunya ada yang apes atau sial. Tari mengangguk dan berterimakasih kepada rafael-rafael itu dan mencoba mengalihkan otaknya dengan membaca bukunya kembali.

KETJEH PIPEL (9 Orang)

Joy : ruang berapa kalian?

Tari : gue 9 di depan

HEY!! GirLS?! They r (fe)maleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang