Menceritakan tentang 9 gadis yang berprestasi dan memiliki ketenaran. Namun, prestasi dan ketenaran yang mereka punya tidak menjadikan mereka angkuh dan sombong.
Mereka Flora, Daniella, Fanya, Tari, Azee, Joy, Yuki, Miciela dan Olive. Saentero SMA P...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FLORA AGREISA, gadis cantik dengan kepribadian yang tidak pedulian, mementingkan apa yang harus di dahulukan, dan memiliki jiwa-jiwa ambis berkompetisi. Mengikuti ekskul dance yang banyak di minati di berbagai cabang.
Pintar di segala bidang akademik maupun non akademik. Pernah mengikuti kegiatan melukis dan berbagai lomba bahasa inggris. Banyak prestasi yang dimilikinya sejak masih SD sampai kini SMA.
Flora nama yang di berikan oleh orangtuanya. Indah seperti semua nama bunga yang ada di dunia. Begitu juga kehidupannya, disukai oleh banyak orang dan mendapat banyak keuntungan dari kelebihan itu. Namun, Ia harus menjaga dirinya agar tidak melakukan perbuatan yang jelek dan merugikan walaupun tetap akan di puja-puja. Flora, bukan gadis yang memanfaatkan keuntungannya demi dirinya sendiri dan melakukan sesukanya tanpa memikirkan resiko.
" Besok latihan dance, Flo." ujar teman yang memang satu ekskul dengan Flora.
" Iya, pulang sekolah langsung ke ruang latihan kan?" tanya Flora sambil mencatat materi.
" Iya langsung aja. Kakaknya bilang jangan nunggu-nunggu"
Mendapat balasan seperti itu, Flora membalas dengan mengangguk mengerti. Pelatih dance mereka orang yang kompeten, disiplin walaupun asik. Tidak membuang waktunya hanya untuk menunggu bocah-bocah yang mengulur-ulur waktu.
Menatap buku catatan mata pelajaran ekonomi yang kini sudah penuh dengan tulisan-tulisan berparagraf dan juga warna warni di setiap kalimat yang di anggap penting. Jika di ingat-ingat, Flora hampir menghabiskan banyak buku untuk catatan mata pelajaran di sekolahnya.
Flora juga sering mendapat tawaran untuk mengikuti olimpiade di bidang IPS, apapun itu jenis mapelnya. Jiwa ambisnya berkoar-koar setiap kali mendengar tawaran itu masuk ke dalam telinganya dan menyalur ke dalam sel-sel otak untuk dicerna dan membuat keputusan.
Melihat dukungan teman-teman dan orang-orang yang menyemangatinya membuat Flora menjadi lebih bersemangat dan berakhir mengikuti olimpiade dengan sungguh-sungguh.