34

9 2 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




🎓 t h i r t y f o u r 🎓


Sore-sore gini enaknya makan es krim. Tapi stok es krimnya habis hari ini. Wah curiga pada di makan sama adik-adiknya nih. Flora, gadis itu menyusuri seisi rumah yang tampak sepi. Keluar rumah sebentar, ia menemukan Ibu serta ketiga adiknya yang sedang bermain di depan rumah.

Sedikit informasi, Flora tinggal di perumahan TNI. Ayahnya seorang TNI dan itu membuatnya harus tinggal di kawasan mereka. Setelah berpamitan, Flora menyalakan motornya dan pergi berjalan-jalan di sore hari sambil mencari cemilan.

Berhenti di salah satu kedai es krim dan masuk ke dalam setelah memarkirkan motornya. Memesan lalu menunggu, setelahnya mencari tempat duduk untuk bersantai. Mengambil duduk di lantai atas agar bisa melihat keadaan dari atas sana.

" Permisi, kosong?" tanya seseorang, Flora merasa asing dengan wajahnya.

" Kosong." Flora menjawab seperlunya.

Sosok itu kemudian permisi dan duduk di depan Flora sembari menikmati es krim juga, pemuda itu juga menjelaskan bahwa di bawah cukup ramai dan tempat duduk hampir tidak ada yang kosong, niat hati ingin ke atas untuk mencari yang kosong tapi 11 12. Untungnya masih ada sisa satu di depan Flora.

Flora sendiri tidak keberatan, toh selagi pemuda ini tidak menganggu maka dia tidak masalah. Bangku disini kan milik umum. Dia juga sendirian jadi tidak apa-apa jika mempersilahkan orang lain duduk di depannya.

" Nama gue Edgar." Edgar mengulurkan tangannya membuat Flora terkejut karena tiba-tiba.

" Flora." Flora menyambut uluran tangan Edgar lalu menarik tangan masing-masing.

" Boleh temenan? Kayaknya lo tulus." ujar Edgar membuat Flora memicingkan matanya. Tidak paham maksud Edgar, Flora tidak begitu baik tapi kenapa Edgar menilainya seperti itu.

" Gue bukan orang baik."

" Iya itu menurut lo, yang gue lihat lo itu apa adanya. Mau lo punya temen atau gak." ujar Edgar mengira-ngira. Dirinya dengan gamblang mengatakan first impressionnya pada gadis yang baru saja dikenal.

Flora cukup terkejut, pemuda ini terlalu jujur. Apa tidak takut jika kejujurannya bisa di manfaatkan. Di dunia ini, tidak ada yang mau rugi. Semua menginginkan keuntungan.

Flora menetralkan wajahnya lalu menatap Edgar yang juga menatapnya penuh harapan. Seolah permintaan pertemanan tadi adalah hal yang benar-benar Edgar inginkan.

" Ya, kita temen." putus Flora membuat Edgar senang bukan main. Akhirnya dia mendapat teman yang menerimanya bukan karena dia popular. Sepertinya dia tidak akan mengatakan informasi tentang dirinya secara jujur kepada Flora. Biarkan Flora menanyakannya duluan.

HEY!! GirLS?! They r (fe)maleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang