Menceritakan tentang 9 gadis yang berprestasi dan memiliki ketenaran. Namun, prestasi dan ketenaran yang mereka punya tidak menjadikan mereka angkuh dan sombong.
Mereka Flora, Daniella, Fanya, Tari, Azee, Joy, Yuki, Miciela dan Olive. Saentero SMA P...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎓 s i x t e e n 🎓
Pagi ini para siswa-siswi dikumpulkan di lapangan dengan dalih apel pagi. Biasanya setelah selesai, para murid akan pergi dari lapangan dan menuju kelas masing-masing untuk mengikuti pelajaran sesuai jadwal hari ini.
Namun, apel kali ini berbeda, setelah selesai mereka di dudukkan di tengah-tengah lapangan yang entah kenapa cuaca hari ini terik sekali. Pembina apel sibuk memberikan wejangan-wejangan untuk kelas 12 dan juga tengang kedisiplinan, evaluasi sekolah dan ujian-ujian.
Seperti biasa, Joy akan selalu berada di UKS dan mengarahkan anak buahnya untuk berjaga di depan UKS dan di lapangan. Pintu UKS selalu terbuka lebar agar para guru juga bisa mengawasi dan melihat kerja petugas PMR dan siapa saja yang hadir di UKS hari ini.
Menatap seluruh isi UKS yang kini hanya ada 2 orang. Dari survey anggota PMR, keduanya selalu mengunjungi UKS setiap ada apel, upacara nasional ataupun yang lainnya. Joy pun menyadari hal itu. Menyuruh temannya untuk berjaga sedangkan dirinya masuk ke UKS untuk menemui kedua anak itu.
" Khem! Kayaknya udah sehat, kalian lanjut apel lagi sana!" ujar Joy tegas.
" Aku masih lemes kak.. belum sarapan" ujar siswi itu.
" Belum sarapan? Mau bote apa lagi kau? Sering kali kita lihat kau sama kawan kau ini nongki kak sini!" ujar Joy seketika berubah logat.
Kedua siswi itu terdiam, mereka seperti berusaha mencari celah untuk beralasan. Tatapan Joy terasa menghunus ke ulu hati mereka berdua. Dilihat lebih teliti dua anak ini kelas 10 IPS, dimana angkatan kelas 10 tahun ini sedikit tidak bisa diprediksi dan lebih cepat menyerap tradisi barat.
Korban sinetron plus film dewasa, apalagi film luar negri, kalau di Indonesia yang pasti tidak ada adegan yang gimana-gimana, tapi seiringnya jaman, sekarang film Indonesia sudah mulai mengikuti budaya barat. Seperti adegan ciuman, adegan-adegan dewasa yang terkadang langsung dicut.
Generasi-generasi sekarang lebih sering menyerap sesuatu dari gadget, karena sedari kecil sebagian dari mereka sudah diberikan gadget dengan alasan agar tidak rewel. Justru, anak kecil malah harus lebih di biasakan dengan lingkungan tanpa internet. Mereka akan belajar sosialisasi, belajar bermain dengan teman-teman dan tidak individualisme.
Jika angkatan sebelumnya memilih untuk bebas, rapi, sopan, dan tertutup alias berlengan panjang atau menggunakan baju oversize, maka angkatan baru tahun ini lebih berani berpakaian bebas dan terbuka. Bahkan berpakaian crop atau rok pendek di atas lutut.
Tidak ingin dijulidi tapi mengundang jiwa-jiwa penjulid. Seseorang masuk dengan keadaan pucat pasi dan tubuh lemas. Joy dengan panik menghampiri orang itu.
" Tariii astagaa lu kenapaa?" tanya Joy panik. Tidak biasanya salah satu diantara mereka akan ada yang tumbang. Biasanya sampai gosong dan matang pun tidak ada yang tumbang sampai ke UKS.
