7

21 5 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




🎓 s e v e n 🎓


Di atas sebuah gedung, dua insan remaja kini sedang menikmati semilir angin sore. Dress yang tampak indah menempel di tubuh gadis cantik dan feminim ini bergerak mengikuti arah angin. Rambut yang di gerai dan di jepit kecil di samping kini tampak sangat cantik sekali.

Sedangkan insan yang lain menatap puja ke arah gadis di sebelahnya ini. Bukan hanya tatapan puja, terlihat tatapan rindu ikut melengkapi binar mata si lelaki.

Ravi dan Fanya, keduanya memilih janjian untuk bertemu di atas gedung ini. Gedung yang sama ketika mereka awal bertemu, ketika mereka memutuskan untuk bersama dan gedung inilah saksi berhentinya hubungan mereka berdua.

Fanya kini tampak sedikit canggung, berusaha bersikap seperti biasa dan tidak memperlihatkan kerinduan miliknya kepada sosok yang pernah di cintainya ini.

" Apa kabar, Fan?" klasik, pertanyaan yang sudah biasa di lemparkan ketika bertemu.

Terakhir mereka bertemu ketika 6 bulan setelah putus dan kini tepat setelah hampir 2 tahun mereka tidak bersama. Ravi sesekali melihat gadis yang pernah menjadi miliknya dan kembali melihat suasana sore dari atas gedung.

" Baik. Kamu?" Masih belum bisa menghilangkan panggilan lembutnya kepada Ravi. Fanya langsung mengucapkan kata maaf karena lancang memanggil Ravi dengan kata 'kamu'.

" Belum terbiasa ya? Udah hampir 2 tahun kita baru ketemu lagi." Ravi memulai topik pembicaraan. Fanya tidak berani mengeluarkan satu katapun untuk Ravi.

Menoleh ke arah Fanya dan tersenyum. " Gue kangen,"

" Sama lo" lanjutnya sembari menatap lembut ke arah Fanya.

Fanya hanya menatap mata indah milik Ravi. Masih belum mengeluarkan suaranya. Ravi yang melihat itupun tersenyum maklum. Ravi tahu bahwa semua ini tiba-tiba. Namun, kerinduannya tidak bisa ditahan lebih lama.

Ravi merindukan tawa gadisnya, Ravi rindu senyum indah gadisnya, merindukan kebawelan gadis itu, rindu kelakuan ajaib dan langka milik gadis cantiknya. Ravi merindukan semua itu. Saat ini, Ravi hanya bisa bertemu tanpa bisa menjalin kembali.

Ravi tahu, kelakuannya sangat tidak bisa dimaafkan. Ravi tahu bahwa Fanya pasti tidak akan sudi jika Ravi meminta untuk kembali. Kesadaran diri Ravi muncul ketika hatinya menginginkan lebih hubungan keduanya untuk kembali seperti dulu.

" Gue tahu ini tiba-tiba dan buat lo kaget. Tapi Fan, gue beneran kangen sama lo." ujar Ravi kembali.

Fanya hanya menatap tanpa bersuara, sejujurnya Fanya ingin menanyakan semua alasan dan kebenaran Ravi memutuskan sepihak hubungan keduanya ketika Fanya sudah nyaman sekali dengan si lelaki.

Tapi tenggorokkan Fanya seperti tercekat ketika melihat tatapan rindu dari Ravi. Dirinya tak sanggup bahkan hanya untuk bertanya saja tidak sanggup berbicara. Selemah itukah dia di hadapan Ravi?

Saling menatap dalam mata lawan bicara, Ravi tanpa sadar memeluk pinggang ramping milik Fanya. Gadis yang pernah dicintainya, gadis yang pernah menjadi tawa bahagianya dan sekaligus gadis yang pernah disakitinya karena ke brengsekan Ravi.

Keduanya tampak menikmati suasana hingga tanpa sadar mendekatkan wajah mereka.

BRAKKK!!

" YEOKSI AGASSII!!"

" You are still under the supervision of Agassi!"

Daniella dan Flora, aslinya mereka semua ada janjian bertemu di cafe dekat gedung ini. Kebetulan Ravi meminta bertemu, jadi Fanya jalan sendiri dan yang lain mengawasi di sebrang sana.

Sesuai dugaan Tari yang mengatakan bahwa Ravi bertemu hanya ingin modus, dan itu terbukti benar. Daniella dan Flora langsung berlari ketika Ravi sudah mulai tatap menatap ke arah Fanya. Daniella bahkan sampai mengeluarkan bahasa asingnya dan Flora tanpa sengaja mencampurkan bahasanya.

Melihat kedua temannya siaga di depan sana, Fanya menjauhkan diri dari lelaki yang pernah mengisi hati-harinya dulu. Merapikan pakaian dan rambutnya yang berantakan karena angin. Menatap Ravi dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

" Sorry Rav, lo kelewatan. Gue pamit masih ada urusan." Ujar Fanya memberanikan diri dan mencoba menyadarkan diri.

" Maksud lo? Kita kan dulu udah biasa skinship gitu." ujar Ravi sedikit kerasukan angin sore.

" YEE BAHLUL! HEH dulu ya dulu sekarang kan udah putus. Lo nyesel kan mutusin cewek secantek Fanya!!" tuding Daniella dan menyeret Fanya keluar dari gedung itu.





______________________



Hai hai haii
Gimana kali ini??
Kesel gak sama Ravi? atau kalian dipihak Ravi?
Hope you enjoy with this episodeee

🧡🧡🧡🧡

- storllatte -

HEY!! GirLS?! They r (fe)maleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang