🎓 n y o m a n b e t a r i 🎓
Title pendiam melekat pada diri Tari, terkadang menjadi pendiam itu ada kelebihan dan kekurangan. Kelebihan menjadi orang pendiam adalah tidak banyak yang mengganggu, tapi kekurangannya adalah terkadang susah untuk masuk ke dunia sekitar Tari, bergabung dengan lingkungan di sekitarnya.
Sebagai orang pendiam, Tari terkadang bingung harus melakukan apa untuk sifatnya. Tari bisa di bilang cukup aktif beraktifitas sebagai orang yang memiliki title pendiam. Tari suka mengikuti kegiatan bakti sosial yang biasa di lakukan sebulan 2 kali setiap hari jumat. Tari juga mengikuti banyak kegiatan seperti menjadi panitia event di sekolah walaupun dirinya tidak banyak bergaul.
Darisana, Tari di kenal dengan pribadi yang pendiam namun aktif mengikuti kegiatan. Banyak julukan yang sudah diberikan kepada Tari, seperti intro-aktif alias introvert yang aktif. Selagi tidak mengganggu, Tari tidak terlalu peduli dengan julukan-julukan itu.
" Tari ikut bakti sosial lagi?" tanya Mahen, teman bakti sosialnya.
Tari sekarang berada di kantin bersama Azee dan Joy. Entahlah kedua anak itu sejak kapan sudah duduk di depan Tari. Sedangkan yang lain entah kemana.
" Iya," ujar Tari sembari melirik ke arah tumpukan kertas yang digenggam oleh Mahen.
Mahen, anak bakti sosial kelas 11 IPA 3, kelas yang jauh dari peradaban manusia. Kelas yang dimana satu gedung sama semua kelas 10 dari 10 IPS sampai 10 IPA. Agak lain memang yang memberi denah kelas.
" Nih formulirnya, nanti bisa kasih ke gua lagi atau ke Kak Dimas." ujar Mahen menyerahkan satu lembar yang dibawanya.
Hal itu langsung di angguki oleh Tari dan tentunya Azee dan Joy ikut mendekat untuk membaca formulir milik Tari. Mahen sudah pergi meninggalkan ketiganya yang entah bolos atau sedang free class.
Tari mengambil pulpen yang ada di sakunya dan mulai mengisi kertas kosong itu dengan data-data pribadinya. Azee membaca soal, sedangkan Joy membaca jawaban yang ditulis Tari. Sesekali Tati menoleh ke arah keduanyanuntik melihat kerandoman mereka.
" Riwayat Penyakit kagak ada strip aja, Tar." ujar Azee.
" Obat Khusus, di kata sakit keras kagak ada paling juga paracetamol" ujar Joy menyuruh untuk mengosongi hal-hal yang menurutnya bukan Tari sekali.
" Kok kalian yang heboh?"
" Kita ini membantu ye gak Joy," ujar Azee menoleh ke arah Joy dan berharap mendapat jawaban yang puas.
" Iyoii"
" Kalian tuh free class or nah?" tanya Tari mengungkapkan kebingungannya.
" Nah" jawab Joy singkat dan menjawil dagu Tari genit lalu pergi dari kantin dengan menarik lengan Azee kuat-kuat.
" JANGAN GERET-GERET GUEE JOYIII!!"
" Enak kali ya mereka berdua di lelang, toko orange apa hijau ya enaknya?" Tari memijit keningnya yang terasa pusing. Menghadapi kedua teman yang memiliki jiwa-jiwa tak biasa itu membuat Tati harus ekstra energi walaupun sekarang energinya tinggal 0,01% sih.
Niatnya ingin memenuhi energinya untuk menjadi minimal 95%, ini malah harus drop total menjadi 0,0. Dahlah tidak bisa berharap lebih memang kepada dua manusia ajaib itu. Hanya bisa bersabar dan berdoa agar mereka cepat diberi kesembuhan dan kewarasan yang baik.
________________________
Hai hai haii
Gimana sama Tari??
Hope you enjoy dan terhibur yaa
Jangan lupa VOTE dan KOMEN kalian yaa🧡🧡🧡🧡
- storllatte -
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY!! GirLS?! They r (fe)male
Teen FictionMenceritakan tentang 9 gadis yang berprestasi dan memiliki ketenaran. Namun, prestasi dan ketenaran yang mereka punya tidak menjadikan mereka angkuh dan sombong. Mereka Flora, Daniella, Fanya, Tari, Azee, Joy, Yuki, Miciela dan Olive. Saentero SMA P...