40

9 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





🎓 f o u r t y 🎓

Yuki merasa kelasnya sedikit berbeda, entah apa yang hilang intinya tidak seperti biasanya. Melihat sekelilingnya dan semakin dicari semakin gak ketemu. Matanya menatap Fanya dan melihat gadis itu sejenak. Tidak ada yang berbeda, Fanya tetap gadis setengah waras.

Bahkan, saat bel berbunyi pun rasanya seperti berbeda. Yuki sudah mencoba untuk biasa saja. Kembali lagi melihat sekelilingnya dari pucuk pintu kelas sampai bangku pojok belakang, mata Yuki menelusuri dengan seksama.

Ketika melihat bangku sebelahnya yang terlihat kosong, Yuki kembali mengingat. Matanya berbinar ketika menemukan apa yang janggal. Bangku Aluna tidak terisi dan hari ini tidak ada pemandangan Aluna dan Iko yang bermesraan. Aneh, kenapa ya?

" Anak-anak...." suara sang wali kelas— pak Bono, menginterupsi kewarasan Yuki untuk kembali menghadap ke depan.

Yuki mengernyitkan keningnya melihat Aluna berjalan di belakang Pak Bono. " Pak! Aluna kenapa disitu?" terimakasih kepada salah satu temannya yang mewakili, satu kelas.

" Anak-anak, Aluna disini akan berpamitan karena dia harus ikut ayahnya pindah ke Kalimantan. Jadi hari ini Aluna sudah tidak lagi menjadi anggota kelas kita." jelas Pak Bono.

Seruan satu kelas terdengar sedih ketika Pak Bono selesai menjelaskan. Mungkin, hanya Yuki yang sedikit senang karena tidak melihat adegan mesra yang selalu di tampilkan setiap hari. Tapi, tidak menutup dirinya yang juga ikut sedih karena Aluna termasuk bocah yang ceria.

Selain Pita yang suka nyeletuk tidak jelas, Aluna juga salah satu partner celetukan Pita. Mereka berdua memang suka meramaikan kelas. Tidak dipungkiri mereka semua sedih karena kelas mereka akan sepi.

" Teman-teman terimakasih waktunya selama ini, terimakasih udah mau nemenin gue, udah mau nerima gue dengan lapang. Untuk Pita, lo jangan murung, karena masih ada Bedu sama Fanya. Untuk Yuki, makasih karena udah ngajarin gue renang dan survive di air selama ini. Last, can i hug you guys?"

" Aaaa Alunaa!!!" Yuki dan teman-temannya memeluk Aluna satu-persatu. Yuki juga dapat melihat ketidak relaan Iko ketika memeluk Aluna, lelaki itu sangat mencintai Aluna.

" Take care disana, jaga diri baik-baik. Kalo mau konsul tentang renang tinggal line gue aja." ujar Yuki terakhir ketika Aluna akan keluar kelas.

" Yuki, makasih ya, semoga lo cepet dapet cowo biar ga ngenes." ujar Aluna sedikit ada unsur mengejek. Yuki hanya bisa menjitak untuk merespon kalimat Aluna. Bagaimana mau dapet pacar, hati Yuki aja masih terselip nama Iko.

" Udah ah, selamat LDR yaaa gue doain dari sini." ujar Yuki menyemangati. Namun, raut wajah Aluna tampak sedih dan tidak senang. Yuki pun menatap Aluna dengan amat sangat hati-hati.

"Kita putus Yuk, gue gak bisa LDR."

Daniella menatap komputer di depannya ini sambil mengedit beberapa hal untuk keperluan ekstra dancenya. Sebagai Ketua, Daniella tidak ingin mengecewakan anggotanya juga pelatih mereka. Flora di belakangnya ikut membantu, mereka menggunakan earphone yang sama untuk mendengarkan editan musik untuk latihan nanti.

HEY!! GirLS?! They r (fe)maleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang