Pertemuan Dengan Seorang Wanita

101 111 6
                                    

Ziva sangat bingung harus pergi party ke salah satu tempat yang ia tawarkan kepada teman-temannya. Sedangkan yang lain hanya diam saja tanpa berucap sepatah kata. "Jadinya kita mau pergi ke mana?" tanya Ziva. Kemudian Ikbal menyahut, "Diskotik aja, gimana?" Ziva menjawab, "Gue sih ayo aja tapi yang lain gimana? Setuju atau nggak kalau kita party ke diskotik?" Semua teman-temannya yang lain serentak menjawab, "Gas."

Kemudian Ziva langsung menyarankan temannya yang lain untuk menunggu dirinya di luar kontrakan. Satu persatu mereka keluar dari kontrakan dan menunggu Ziva dengan duduk di sepeda motornya masing-masing. "Zayn ... Loe bareng gue aja," tawaran Ziva kepada Zayn. Zayn terlihat kebingungan dan terdiam sejenak, dirinya tidak tahu cara menolak tawaran Ziva. "Duh, mati gue. Kenapa harus gue sih nanti kalau gue tolak udah pasti Ziva akan marah sama gue," gumam Zayn dalam batin. Ziva bertanya, "Kenapa loe melamun? Mau atau nggak bareng sama gue?" Zayn dengan terpaksa menjawab, "Oke, gue mau bareng sama loe."

Ziva sangat senang dengan hal itu. Kemudian Ziva dan Zayn menghampiri Ikbal dan temannya yang lain di halaman luar. "Ayo, berangkat," ujar Ziva. Ziva langsung menumpaki sepeda motornya, kemudian Zayn menumpaki sepeda motor bersama Ziva. Mereka semua mengendarai sepeda motornya masing-masing dengan beramai-ramai. Ziva memboncengi Zayn, dengan kecepatan tinggi.

Ziva sesekali menoleh ke belakang seraya berkata, "Lama banget mereka." Zayn menyahut, "Loe bawa motornya cepat banget." Ziva menurunkan kecepatan laju dalam berkendara sepeda motor untuk menunggu teman-temannya. Tiba-tiba saja datang temannya yang lain secara bersamaan, sontak saja Ziva terkejut. "Pelan-pelan bawa motornya agar kita semua nggak tertinggal jauh," teriakan Agung memberikan saran. Ziva menyetujui saran dari Agung, ia menurunkan kecepatan dalam berkendara sepeda motor.

Tiga puluh menit dalam perjalanan, Ziva dan segerombolan teman-temannya memarkirkan sepeda motor mereka masing-masing di parkiran yang sudah tersedia. Kemudian masuk ke dalam club, Ziva memesan dua botol minuman beralkohol. "Mas, dua botol sake dan soju. Jangan lupa antarkan ke tempat saya di urutan nomor dua yang ada di pojok," pesan Ziva. Pelayan bar menjawab, "Siap, Bos." Ziva menghampiri teman-temannya yang sudah berada di tempat duduk di urutan nomor dua paling pojok.

Zayn bertanya, "Sudah loe pesan minumannya?" Ziva menjawab, "Santai ... Sudah gue pesan dua botol." Ikbal menepuk tangan dengan rasa gembira dan senang. Tiba-tiba saja pelayan bar datang dengan membawa pesanan Ziva sekaligus menyediakan beberapa gelas, kemudian menghidangkan di hadapan teman-temannya Ziva.

Ziva langsung membayar seluruh pesanannya kepada pelayan bar. "Kembaliannya buat loe aja," ujar Ziva. Pelayan bar mencium uang yang di berikan Ziva seraya berucap, "Thanks." Ziva dan teman-temannya menuangkan minuman ke dalam gelas mereka masing-masing. Sebelum meminum Ziva berkata, "Cheers, bro." Sesudah itu, mereka menengguk minuman alkohol sampai habis. Kemudian Ziva menambah lagi dengan menuangkan alkohol ke dalam gelas.

Di saat itu, Ziva bertemu dengan seorang wanita cantik yang sedang mabuk parah. Ziva mendekati wanita itu, dan berjoget bersama dalam keadaan setengah sadar. "Namamu siapa?" tanya Ziva. Sang wanita menjawab, "Nama gue Icha ... Pake H." Kemudian Ziva memperkenalkan diri seraya berkata, "Kenalin nama gue Ziva." Mereka berdua berbicara dalam keadaan mabuk dan berjoget bersama.

Pertemuan Ziva dengan Icha membuat mereka berdua saling merasa nyaman satu sama lain. "Enak juga berjoget bersama," celetuk Icha. Ziva membelai rambut Icha lalu menjawab, "Iya sayang." Ikbal melihat Ziva berjoget dengan wanita asing yang tak ia kenal. Ikbal hanya tersenyum menatap Ziva yang sedang bersama seorang wanita.

Suci Dalam Debu (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang