Taruhan Bermain Judi

98 101 7
                                    

Selesai menghubungi Icha melalui telepon, Ziva beralih mengobrol bersama teman-temannya. Ipul dan Ikbal sedang tertidur di lantai, sedangkan Agung dan empat temannya yang lain sedang bermain judi. "Main judi mulu loe sesekali main game bareng gue," ejek Ziva. Agung bertanya, "Game apaan? Saran dong." Ziva menjawab, "Game yang viral coba loe buka handphone terus buka playstore dan donwload." Agung membuka handphonenya dan mencari game yang telah di beritahu oleh Ziva. Tetapi Agung tidak menemukan game tersebut.

Agung bertanya, "Game yang mana? Coba loe aja yang cari di handphone gue." Agung memberikan handphonenya kepada Ziva bertujuan untuk mencarikan game yang di maksud oleh Ziva sendiri. Tak perlu berlama-lama, Ziva mencari game di aplikasi playstore melalui handphone milik Agung. Ziva berkata, "Ini gamenya." Ketika Agung melihat game tersebut, ia terkejut di saat mengetahui jika game memiliki ram yang cukup besar.

Agung berkeluh, "Gile ... Ini game memiliki ram yang cukup besar." Ziva mengatakan, "Coba loe mainkan aja gamenya di jamin seru poll." Agung menghela nafas kemudian ia coba membuka aplikasi game yang telah di instal oleh Ziva. Tiba-tiba saja handphone milik Agung lemot dan frezee. Agung celoteh, "Udahlah lebih baik gue uninstal aja ... Nggak kuat handphone gue nampung gamenya." Ziva bertanya, "Kenapa? Padahal game itu sangat seru di mainkan bahkan ramai orang yang memainkannya."

Agung menjawab, "Nggak kuat nahan handphone gue ... Lebih baik main judi dapat duit." Sontak saja Ipul terbangun dan berkata, "Judi? Taruhannya berapa? Sabi kali gue join." Agung kembali memberikan jawaban, "Sabi ... Taruhannya cuma tiga ratus ribu aja sekali main." Ipul langsung mengeluarkan dompet miliknya, kemudian membayar taruhan sesuai permintaan Agung bandar judi. "Nih duitnya gue bayar sekarang ... Gue nggak mau nunggak," ujar Ipul.

Agung langsung mengumumkan kepada teman-temannya yang lain. "Di sini siapa yang ingin taruhan judi bareng gue," tawaran Agung kepada mereka. Satu persatu teman-temannya yang lain mendatangi Agung dan membayar uang taruhan sebesar tiga ratus ribu satu orang. "Sudah terkumpul berapa?" tanya Ziva. Agung bertanya, "Di sini siapa saja yang ikut taruhan judi? Coba angkat tangannya nanti gue hitung." Mereka mengangkat tangannya masing-masing, kemudian Agung menghitung jumlah orang yang ikut judi bersamanya.

Agung berkata, "Oke ... Sudah dua belas orang yang ikutan." Ipul bertanya kepada Ziva. "Loe join juga nggak?" tanyanya. Ziva menjawab, "Join ... Gue udah bayar di awal." Kemudian Agung menghitung jumlah seluruh uang taruhan yang di bayar oleh teman-temannya. "Ada berapa jumlah uangnya?" tanya Ipul. Agung menjawab, "Totalnya ada tiga juta enam ratu ribu rupiah." Ikbal berkata, "Lumayan tuh kalau menang."

Ziva bertanya, "Siapa saja yang nggak ikut join?" Agung kembali menjawab, "Hendrik dan Zayn." Ziva memaklumi dua temannya yang tidak ikut judi bahkan tidak memaksakan mereka untuk join bermain judi. Ikbal celetuk bertanya, "Kapan di mulainya?" Ziva menyahut, "Loe bisa sabar dulu nggak? Jangan terlalu gegabah." Ikbal langsung terdiam dan tak bersuara sedikitpun.

Agung bergegas masuk ke dalam kamar kemudian mengambil kartu remi lalu mengocoknya. Setelah itu, Agung membalikkan kartu dan memberikan kartu kepada masing-masing orang. "Jangan di buka dulu sebelum gue kasih isyarat kepada loe semua," perintah Agung. Ziva menjawab, "Santai dan loe tenang saja kita semua paham."

Suci Dalam Debu (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang