Jenguk Jenazah

78 72 9
                                    

Zayn menghampiri polisi di tempat kejadian yang di mana tragedi kecelakaan Ipul di berikan tanda kuning oleh pihak kepolisian. Zayn langsung bertanya, "Permisi, Pak. Jenazah kecelakaan tunggal yang baru saja di bawa oleh tim medis ke rumah sakit jika boleh kami tahu infonya jenazah tersebut di bawa ke rumah sakit daerah mana?" Polisi memberikan jawaban, "Rumah sakit mitra hasanah lokasinya tidak jauh dari sini."

Samsul berbisik kepada Zayn. "Lho, rumah sakit yang sama," bisiknya. Zayn dengan pelan suara ia merespon, "Udah loe diam aja." Kemudian Zayn berpamitan kepada Polisi yang berada di sana seraya berkata, "Terimakasih atas informasinya, Pak. Kami izin pergi ke rumah sakit." Polisi mempersilakan Zayn seraya menjawab, "Silakan." Zayn dan teman-temannya yang lain langsung bergegas ke halaman rumah warga yang menolong Ziva pingsan.

Zayn dan Ziva berpamitan kepada para warga yang sedang berkumpul di sana. "Terimakasih atas bantuan kalian untuk saya ... Saya benar-benar sangat di hargai di sini," ucap Ziva. Salah satu warga menyahut, "Tenang saja, Mas. Kami ikhlas dan sukarela menolong orang termasuk mas ini." Ziva menatap para warga yang sudah menolong dirinya dengan tatapan senyuman. Para warga merespon tatapan Ziva dan teman-temannya dengan senyuman pula.

Zayn berpamitan, "Kami berangkat ke rumah sakit dan mohon maaf jika kami telah menyusahkan kalian." Beberapa warga menjawab dengan senang hati.

"Nggak apa-apa, toh."

"Kami sangat senang membantu orang lain."

"Memangnya kalian mau jenguk siapa?"

"Nggak mampir aja ke sini? Kok cepat banget."

"Ada yang sakit keluarga kamu?"

Para warga berbicara kepada Zayn dengan rasa penasaran yang ada. Zayn menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan kemudian memberikan jawaban, "Kami mau menyusuli kawan kami yang mengalami kecelakaan tunggal di area sini. Sekarang teman kami sedang di larikan ke rumah sakit." Sontak saja para warga terkejut ketika mengetahui jika korban kecelakaan tunggal merupakan salah satu teman yang mereka tolong.

"Teman kalian? Ya Tuhan," ujar salah satu warga yang terkejut ketika mengetahui tentang hal itu. Zayn menjawab, "Benar, teman kami." Para warga terdiam sejenak sedangkan Zayn dan teman-temannya yang lain berpamitan sekaligus bersalaman dengan warga di sana. Zayn dan yang lain mengendarai sepeda motor masing-masing yang terparkir di depan halaman rumah warga. Zayn menyalakan suara klakson motor seraya berkata, "Kami berangkat." Para warga serentak memberikan jawaban, "Hati-hati di jalan."

Zayn dan temannya yang lain bersama-sama pergi menuju rumah sakit dengan mengendarai sepeda motor masing-masing. Sekitar hampir setengah jam, mereka sudah sampai di parkiran kendaraan khusus sepeda motor yang ada di rumah sakit. Zayn bersama temannya bergegas ke dalam rumah sakit, di saat itu Zayn kebingungan letak dan tempat Ipul berada. Ziva memberikan usulan, "Gimana kalau loe tanyakan saja ke kasir di sini ... Kali aja mereka tahu."

Zayn langsung menghampiri unit kasir. Tanpa perlu berlama-lama Zayn langsung bertanya, "Permisi, Sus. Tadi ada yang sedang menangani korban kecelakaan tunggal atau tidak di sini?" Kasir menjawab, "Benar, ada yang bisa kami bantu?" Zayn kembali bertanya, "Apakah ada jenazah baru dari korban kecelakaan tunggal yang di bawa oleh tim medis ke sini?"

Kasir bertanya untuk memastikan. "Siapa namanya?" Zayn memberikan jawaban, "Dengan nama Ipul." Kasir mencari nama yang di maksud di dalam pembukuan yang telah di catat. "Oke, sebentar saya carikan dulu namanya," respon kasir dari pihak rumah sakit.

"Dengan nama saudara Ipul sudah ada di sini dan sedang di otopsi jenazahnya di ruangan khusus ... Silakan di tunggu saja terlebih dahulu," pesan Kasir rumah sakit. Zayn berdecak karena dirinya dan teman-temannya yang lain tidak bisa melihat jenazah Ipul.

Suci Dalam Debu (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang