Perkumpulan

109 112 6
                                    

Ziva berkata, "Lama banget sih loe." Zayn menjawab, "Wajar aja kalau lama loe mesannya nggak kira-kira sampai tiga belas bungkus." Ziva hanya tertawa ketika mendengarkan jawaban Zayn. Putra membagi-bagikan nasi kuning yang sudah di bungkus kepada teman-temannya satu persatu. "Sarapan dulu kita," ujar Ikbal. Ziva bertanya, "Ipul mana Ipul? Dia sudah bangun belum?" Tak lama kemudian, Ipul datang menghampiri Ziva dan yang lain.

Setengah sadar Ipul menerima nasi bungkus yang di berikan oleh Putra. "Cuci muka dulu, Pul. Mata loe ada beleknya tuh," ucap Ziva. Ipul hanya diam saja tanpa berucap sepatah kata, ia langsung bergegas ke kamar mandi membasuh wajah. Selesai dari kamar mandi, Ipul duduk sejenak bersama teman-temannya dan diam merenung. "Nyawanya lagi belum kumpul dia ... Biarin saja nanti juga si Ipul makan sendiri sarapan yang ada di hadapannya," ujar Ziva.

Kemudian Ipul mengambil sebungkus nasi yang berada di hadapannya, lalu membuka bungkusan nasi tersebut. Ipul menyantap sarapan pagi bersama teman-temannya yang lain. "Tuh, kan. Apa gue bilang pasti dia makan sendiri," celetuk Ziva. Selesai sarapan, mereka langsung bergegas pulang ke rumahnya masing-masing. Ziva keheranan dan bertanya, "Loe semua mau ke mana?" Ikbal menjawab, "Kita semua mau pulang ke rumah." Ziva kembali bertanya, "Kenapa?" Putra memberikan jawaban, "Mau mandi di rumah ... Selesai mandi kita semua datang ke sini lagi loe tenang aja."

Ziva mempersilakan teman-temannya pulang ke rumah seraya berkata, "Yaudah gue tunggu loe semua di sini ... Gue juga mau mandi." Seluruh teman-temannya bergegas pulang ke rumahnya masing-masing. Sedangkan Ziva bergegas mandi.

Sekitar sepuluh menit, Ziva selesai mandi lalu bergegas masuk ke dalam kamar. Ziva memakai pakaian yang telah tersedia di dalam lemari, ketika sudah rapih semua. Ia menghampiri Ipul bersama dengan dua temannya yang lain di ruang tamu. "Loe sarapan lama banget habisnya," celetuk Ziva. Ipul menjawab, "Udah kenyang gue." Ziva menyuruh Ipul agar menghabiskan makanan. Tetapi Ipul sudah sangat kenyang seraya berkata, "Gak bisa ... Gue udah kenyang banget kalau loe mau habiskan saja makanan gue."

Ziva hanya menggelengkan kepala melihat Ipul yang sudah memancing emosionalnya. "Terserah loe aja," ketus Ziva. Ipul mengambil handuk kemudian pergi mandi. Ziva bertanya kepada Samsul dan Zayn. "Loe berdua nggak mandi?" tanyanya. Samsul dan Zayn serentak menjawab, "Nanti lagi nunggu giliran ... Kalau Ipul sudah selesai mandi langsung gue mandi." Di teruskan oleh Samsul.

Sekitar sepuluh menit, Ipul keluar dari kamar mandi dan bergegas masuk ke dalam kamar untuk memakai pakaian. Samsul langsung berdiri dan mengambil handuk kemudian bergegas mandi. Selesai memakai pakaian, Ipul langsung menghampiri Ziva yang berada di ruang tamu. Satu persatu teman-temannya yang lain datang ke kontrakan Ziva. Sedangkan Samsul langsung bergegas ke dalam kamar untuk memakai pakaian, kemudian di susul oleh Zayn yang bergegas masuk ke dalam kamar memakai pakaian.

Ketika Ziva bersantai bersama Ipul, tiba-tiba saja datang Ikbal bersama yang lainnya masuk ke dalam kontrakan lalu menghampiri Ziva dan Ipul. Mereka semua berkumpul di ruang tamu, Samsul keluar dari dalam kamar dan di susul oleh Zayn yang keluar dari kamar. Kemudian menghampiri Ziva dan temannya yang lain. "Sekarang kita mengadakan sebuah perkumpulan untuk berunding party," ujar Ziva. Zayn bertanya, "Party ke mana?" Ziva menjawab, "Bebas ... Ke diskotik ayo ke hotel juga ayo tapi kita berunding dulu dan loe semua maunya ke mana? Gue ikut aja." Mereka semua saling memandang wajah satu sama lain.

Suci Dalam Debu (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang