Churros

2.1K 278 133
                                        

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan diambil dari Pinterest.

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

Don't forget to VoMentHappy Reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi jadwal tayangnya maju semua?"

"Ya mau ngga mau. Keadaanya udah terlajur chaos. Lagipula mumpung ratingnya masih bisa dibilang aman. Kamila bilang maksimal kita harus rampung dalam 2 minggu karna kasus pak Wisnu udah naik sidang awal bulan depan nanti."

"Tapi semua adil kan mas? Dalam satu minggu ada 2 peserta yang keluar kan ngga biasa banget. Lagian kenapa dari awal mereka tuh ngga bisa nahan-nahan buat menangin ambisi mereka sih? Ngga kasian apa sama orang-orang yang kerjanya bener. Such a selfosh moron." Chery bisa melihat Liam yang tersenyum di layar ponselnya. Mereka lagi-lagi hanya bisa menghabiskan waktu bersama dengan saling menghubungi via video call.

"Jangan marah-marah gitu babe, saya jadi makin kangen." Chery mendengus mendengar gombalan Liam yang sudah jadi makanan sehari-harinya.

"Ngga usah khawatir Cherie. Kalau juri nya masih saya, semua adil. Pihak produksi juga udah buat statement and i think it works." Chery mengulum senyum saat Liam yang sebelumnya sedang mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer dengan jarak yang cukup jauh dari layar ponsel, tiba-tiba mendekat hanya untuk memperlihatkan senyumnya yang lebih lebar sambil mengerlingkan matanya.

"You look good with that hair, mas."

"Kenapa? Mulai kangen ya?"

"Ck i always miss you kok." 

"Tapi betah banget disana. Ngga mau pulang lebih cepet aja? Kamu pasti udah dapat undangan resmi dari Kamila untuk hadir di grand final nanti kan?" Chery tidak bisa tidak terkekeh saat mendengar nada bicara Liam yang terdengar menyindirnya. Mobil yang ia tumpangi kini sedang membawanya ke penginapan ke 5 selama ia menetap di Swiss. Masih berada di Morcote, Chery dan Helena berniat untuk mengikuti wine testing hari ini.

"Aku udah kasi jawaban ke mba Kamila kalau kemungkinan aku ngga akan bisa datang karena jadwal grand final-nya dimajuin. Kalau masih pakai jadwal awal, mungkin aku masih bisa hadir. Tinggal sepuluh hari lagi mas. Sabar ya? "

"I'm trying okay? Lagian mau ngga sabar juga saya ngga akan bisa nyusul kamu. Saya juga ngga bisa ngarepin istri saya yang setiap hari tambah cantik ini untuk majuin tanggal pulangnnya."

"Kok kedengerannya kayak saya tega banget ya."

"Oh, belum sadar juga?" Chery semakin terkekeh akibat sindiran yang Liam berikan.

Cherry On TopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang