Samosa

2.2K 350 71
                                        

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan diambil dari Pinterest.

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

Don't forget to VoMentHappy Reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oke Cher, jelasin aja sama Chef Liam. Pasti Chef Liam ngerti. Selesai deh masalah. Terus kita bisa lakuin rencana awal buat healing. Semangat!" Chery mengepalkan tangannya keatas sebelum berjalan keluar area Kalingga dengan kaki menghentak penuh tekad.

 Semangat!" Chery mengepalkan tangannya keatas sebelum berjalan keluar area Kalingga dengan kaki menghentak penuh tekad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan disinilah Chery sekarang. Duduk kaku diatas motor Yamaha XRS 900 yang sedang melaju. Dikendarai oleh pria berpunggung tegap yang tatapannya sukses membuat Chery tiba-tiba menjadi gagu. Bahkan tadi saat ia disodorkan sebuah helm berat berwarna hitam didepan wajahnya, ia seolah tersihir dan mengambilnya dengan suka rela. Tanpa protes sedikitpun bahkan ia tersenyum kecil walaupun kaku. 

Semua rencana dan kalimat yang sudah ia susun tertelan bersama udara yang ia hirup.

Setelah kurang lebih satu setengah jam berkendara tanpa berbincang sedikitpun, mereka berhenti disebuah restaurant yang masih sepi. Siapa juga yang mau memulai usahanya dipukul setengah tujuh seperti ini.

Liam dengan lenggangnya berjalan meninggalkan Chery yang masih berdiri disamping motor yang terlihat sangat macho itu. Chery ingat pernah mencoba mengendarai motor sejenis ini waktu travelling ke Texas. Ah, tiba-tiba Chery rindu travelling.

Lamunannya buyar saat jaket kebesaran yang menyelimuti tubuhnya ditarik oleh Liam, yang sejak tadi masih saja diam dan mengatupkan bibirnya. Oh mungkin dia takut Chery membawa kabur jaket mahalnya ini. Bahannya kulit asli. Berat pula.

"Jo bawain makanan buat sarapan dua porsi sama mineral water" kata Liam pada seorang pria lain yang masih mengenakan baju santai dan sendal jepitnya. Mereka kini sudah duduk disebuah meja dan saling berhadapan. Dipisahkan oleh sebuah meja yang tiba-tiba sangat Chery sukai karena menjadi batas nerakanya.

Cherry On TopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang