Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiranpenulis. Seluruh adegan dan pemerandisesuaikan dengan kebutuhanpenulis. Credits untuk seluruh gambar yang digunakandiambil dari Pinterest.
Don't forget to VoMent Happy Reading!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WARNING!!!
Part ini hanya berisi percakapan konyol antara sepasang suami istri, gombal alay menggelikan serta kalimat rayuan berulang. Yang nyari adegan baku tembak, perang kasur, berburu babi, kambing, sembelih ayam dan adegan berbahaya lainnya bisa skipp------
Satu persatu impian dalam hidup Liam mulai dikerjakan. Beberapa diantaranya sudah terjadi dan berhasil ia capai. Sejak kecil, Liam tidak pernah memiliki mimpi besar. Harapannya hanya sekedar ingin bisa hidup bahagia bersama sang ibu dan papa. Tapi semenjak kepergian pemimpin di dalam rumah hangatnya, Liam mulai sadar bahwa mimpi penting adanya.
Liam ingat, mimpi pertama yang ia punya adalah mengembalikan rasa hangat untuk ibunya yang terlanjur kedinginan karena kepergian papanya. Sejak itu, Liam menjadi sosok yang bekerja sangat keras untuk menggapai mimpi yang semakin hari semakin bertambah.
Menjadi pengusaha di usia yang terbilang muda juga awalnya bukan mimpinya. Tapi jika tidak menjadi sosok yang seperti sekarang, mungkin sang ibu juga tidak memiliki kebahagiaan sebanyak sekarang.
Mimpinya tak pernah menumpuk karena ia akan terus bekerja keras untuk menggapainya. Ia mulai menjadi sosok yang gila kerja dan tidak memikirkan hal lain selain ibu, dapur dan pekerjaannya. Semua menjadi sangat teratur tapi tidak berwarna. Tidak ada wanita ataupun kata cinta.
Namun semuanya berubah saat satu sosok langsung menarik seluruh poros hidupnya di pertemuan pertama. Gadis yang ia temui melalui cara yang paling tidak terpikirkan. Menjadi juri di kompetisi besar yang ditayangkan di TV nasional? Membayangkannya saja tidak pernah. Liam tidak pernah diekspose sebegitu terangnya. Ia terbiasa bekerja di balik layar dan muncul di televisi membuat dirinya merasa seolah sedang di telanjangi.
