Budayakan vote sebelum membaca. Jangan jadi silent reader yaaa! ( ◜‿◝ )♡
•••
Kita remaja yang sedang dimabuk asmara
Mengikat janji bersama selamanya
Hati telah terikat, sepasang mata memikat
Melambungkan asmaraDi tengah gempuran jam pelajaran padat, alunan merdu petikan gitar bagaikan oase di padang pasir bagi para siswa XI IPS 1. Seorang cowok berbakat dengan gitarnya menjadi pusat perhatian di depan kelas, diiringi oleh suara merdu seorang cewek yang menyanyikan lagu "Remaja" milik HIVI!. Suasana kelas yang tadinya hening kini berubah semarak, diwarnai keceriaan dan tawa canda. Jam kosong ini menjadi momen berharga bagi mereka untuk melepas penat dan merasakan kebebasan di sela-sela padatnya kegiatan belajar.
Indahnya kisah-kasih kita di masa remaja
Di bawah rayu senja kita di madu bermanjaSuasana ceria itu tiba-tiba terusik oleh suara Dewangga yang nyaring, "Nom, mending duduk manis jadi penonton. Suara lo sumbang! Bikin kuping sakit."
Naomi yang tadinya asyik bernyanyi langsung terdiam. Senyumnya memudar, digantikan raut kesal. Alisnya bertautan, menatap Dewangga dengan tatapan tajam. "Lo kalo nggak mau denger, mending keluar kelas sana!" balasnya dengan nada tinggi, suaranya menggema di seluruh ruangan.
"Masalahnya suara lo itu yang bikin ganggu, Nom!" Dewangga tak mau kalah sengit.
"Kuping lo aja yang rusak!" balas Naomi ketus, amarahnya semakin memuncak.
Dewangga menghela nafas. Diam sejenak sebelum mengatakan, "Kuping gue aman kalo Sisca yang nyanyi, tapi giliran lo yang nyanyi jadi sakit. Perlu ke THT nanti."
"Dewa! Lo jadi cowok kok nyinyir sih!" Eliza membela Naomi, tak terima ketua gengnya dihina oleh Dewangga.
"Gue bukan nyinyir. Suara dia aja yang jelek."
"Wah, minta gelut nih Boncabe." Naomi menggulung jas sekolahnya sampai siku, siap duel dengan Dewangga.
Perdebatan panas antara Dewangga dan Naomi sontak menarik perhatian teman-teman mereka yang lain. Sisca dan Jerome terdiam mematung, tak menyangka niat menghibur di depan kelas berubah menjadi pertikaian.
Brak!
Juan mengerang terbangun dari tidurnya. Suara keras dari meja di sebelahnya membuyarkan mimpinya. Dia mendongakkan kepalanya, kelopak matanya masih berat. Dewangga dan Naomi, dua biang keladi kekacauan di kelas, sedang terlibat perdebatan sengit. Suara mereka bagaikan bom yang meledak di dalam ruangan, perpaduan antara cemprengnya Naomi dan menggelegarnya Dewangga bagaikan racun bagi telinga Juan.
Dia menghela napas panjang. Telinganya sudah berdengung, tak tahan dengan polusi suara di kelas ini. Sepertinya, hari ini akan menjadi hari yang panjang dan melelahkan bagi Juan. Dia harus mencari cara untuk bertahan hidup di tengah hiruk pikuk kelas yang tak terkendali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLEUR ✓
Teen FictionLENGKAP - Fleur diambil dari bahasa Perancis yang berarti Bunga. ••• Restu Dewangga Putera, anak laki-laki berusia 16 tahun. Setiap ulang tahun Dewa selalu memanjatkan doa yang sama, "kebahagiaan". Sebab hidupnya telah bernafaskan keterlukaan sejak...