LENGKAP - Fleur diambil dari bahasa Perancis yang berarti Bunga.
•••
Restu Dewangga Putera, anak laki-laki berusia 16 tahun. Setiap ulang tahun Dewa selalu memanjatkan doa yang sama, "kebahagiaan". Sebab hidupnya telah bernafaskan keterlukaan sejak...
Budayakan vote sebelum membaca. Jangan jadi silent reader yaaa! ( ◜‿◝ )♡
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi yang cerah untuk merayakan hari pertama masuk sekolah setelah libur semester yang panjang. Remaja berseragam SMA berbalut jaket kulit hitam bertulis 'Galaksi Gang' di bagian punggung itu memelankan kecepatan motornya ketik hampir sampai di rumah sang kekasih.
"Assalamualaikum, Daisy!" Dewangga sudah berada di depan pintu rumah Daisy dengan senyuman lebar.
Tak lama seorang bapak-bapak dengan seragam berwarna oranye keluar dari dalam. "Waalaikumussalam, calon mantuku sudah datang!"
Dipuji seperti itu Dewangga hanya bisa nyengir sambil menyalami tangan Yanuar. "Selamat pagi, Om Yanuar!"
Daisy datang dari balik pintu dengan seragam yang rapi. "Baba, Daisy berangkat dulu ya. Assalamualaikum!"
"Waalaikumussalam. Dewangga, jagain anak saya ya!"
"Siap, Om. Akan saya jaga sampai nanti pulang dengan selamat."
Tak seperti hari-hari biasanya, pagi ini Daisy terlihat sangat manja. Ia memeluk tubuh sang kekasih dari belakang, mencium dalam-dalam aroma lavender yang menguar wangi.
"Kamu kenapa, Mbak Pacar?"
"Nggak papa, lagi ingin peluk kamu aja, Bayi."
Dewangga melihat ke arah spion, sebuah senyuman terukir di bibirnya ketika Daisy meletakkan dagu ke pundaknya.
"Selamat pagi, Duniaaa!" teriaknya dengan senyum sumringah.
"Dewangga, ih! Jangan keras-keras."
"Nggak papa, Mbak Pacar. Aku ingin dunia tau kalau aku bahagia berangkat sekolah sama kamu."
"Bukan cuma kamu, Dewa. Aku juga bahagia!" Daisy semakin mengeratkan pelukannya.
Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke sekolah karena jarak yang sudah dekat. Daisy segera pamit menuju sekretariat ekskul panahan, sedangkan Dewangga masih berada di parkiran.
"Tumben Presiden belum dateng."
Cowok itu hanya melihat motor hitam miliknya dan motor vespa putih milik Sagara yang terparkir. Segera Dewangga beranjak menuju ke gedung IPA dan naik eskalator menuju lantai tiga.
"Eh, lihat Si Kunyuk nggak?" tanya Dewangga pada anak jurusan IPA di koridor kelas XII.
"Kunyuk tuh siapa? Perasaan di sekolah kita nggak pelihara monyet."
