Budayakan vote sebelum membaca. Jangan jadi silent reader yaaa!
( ◜‿◝ )♡•••
Kabar hilangnya sang Anak sangat mengejutkan Pria 40 tahun itu. Juan menelponnya saat ia sedang meeting bersama klien hingga membuat pikirannya kacau dan tidak fokus melanjutkan agenda."Mungkin sampai sini dulu meeting hari ini, saya akhiri. Selamat malam."
"Selamat malam, Pak!"
Serempak peserta meeting beranjak dari kursi dan meninggalkan ruangan. Surya mengusap wajahnya kasar. Ada-ada saja kelakuan putranya satu itu, jujur ia mulai lelah sekarang menghadapi sikap Dewangga yang semakin hari semakin memburuk.
"Pak Surya, notulensinya saya kirim jam 7 malam ke email Pak Surya," ujar Laila—sekretaris pribadi Surya—yang masih berada di ruangan dengan sebuah laptop dan beberapa proposal di tangan.
"Oke, Laila. Kamu boleh pulang sekarang!"
"Baik, Pak Surya. Terima kasih." Laila membungkukkan badan, kemudian berlalu dari ruangan hingga menyisakan Surya seorang diri.
Setelah meneguk air mineral dalam botol, Surya menyandarkan punggungnya pada kursi. Pikirannya melalang buana pada momen beberapa hari lalu saat ia tidur di kamar Sang Anak. Dewangga tampak mulai bicara asal, seolah-olah anak itu telah mempersiapkan kepergiannya dari dunia. Kini anak itu menghilang dari sekolah tanpa kabar, membuat Surya semakin dirundung perasaan khawatir.
"Kamu ke mana, Dewa? Jangan buat Ayah repot!" serunya mengungkapkan rasa kesal.
Beberapa kali mengutak-atik ponsel, Surya memilih untuk menyambungkan panggilan pada seseorang.
"Halo, Naomi."
"Iya, Om Papa."
"Hari ini kamu lihat Dewa di sekolah?"
Pertanyaan yang cukup membuat seseorang di seberang terdiam beberapa saat.
"Om mendapatkan kabar kalau Dewa hilang setelah acara festival di sekolah. Apa kamu bertemu dengannya hari ini?" jelas Surya sekali lagi.
"Eung—enggak, Om Papa. Naomi nggak lihat Dewa di sekolah."
"Haduh! Ke mana perginya anak itu."
"Memangnya Dewa belum pulang, Om Papa?"
"Belum. Om tidak tahu anak itu pergi ke mana." Surya mengurut pangkal hidungnya. "Ya sudah, terima kasih. Om akan akan cari Dewa sekarang."
"Baik, Om Papa."
Panggilan terputus. Kali ini Surya mencoba menghubungi Bu Yati kembali karena tadi beliau mengatakan Dewa belum pulang ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLEUR ✓
Novela JuvenilLENGKAP - Fleur diambil dari bahasa Perancis yang berarti Bunga. ••• Restu Dewangga Putera, anak laki-laki berusia 16 tahun. Setiap ulang tahun Dewa selalu memanjatkan doa yang sama, "kebahagiaan". Sebab hidupnya telah bernafaskan keterlukaan sejak...