Budayakan vote sebelum membaca. Jangan jadi silent reader yaaa!
( ◜‿◝ )♡•••
Ketika pagi mulai terang dan angin tak lagi dingin, agenda pagi telah dimulai. Semua melepaskan jaket dan menyisakan kaos polos dan celana training untuk senam bersama. Dipimpin oleh Khatulistiwa—Si Tuan Acara—enam remaja itu senam pagi dengan lagu Poco-Poco. Khatulistiwa memang paling hafal senam ini karena setiap kali ada diklat OSIS, senam paginya selalu menggunakan lagu ini, kalau tidak ya senam Maumere.
Posisinya adalah Khatulistiwa paling depan, di posisi tengah ada Daisy dan Moa, dan posisi belakang diisi Juan, Dewangga, dan Sagara. Bahkan Sagara terlihat asik menggoyangkan pinggulnya, seolah ia sedang joget dangdut seperti lagu-lagu favoritnya.
Selesai senam, semuanya istirahat dengan makan Pop mie hangat buatan Daisy dan Moa. Menggerakkan tubuh dengan semangat berhasil membuat perut mereka kelaparan.
"Punyaku yang mana, Honey?"
Masih dari jauh Juan sudah manja ke Moa. Matanya berbinar melihat kekasihnya sudah ada kemajuan dalam bidang memasak, ya meskipun itu masak Pop mie instan sih.
"Pop mie ayam spesial ala Ayang!" Moa duduk di kursi lipat dekat Juan, memberikan Pop mie hangat buatannya untuk kekasihnya.
"Makasih, Honey." Juan menyeruput mie dengan rasa bahagia.
"Sama-sama."
Sedangkan Daisy membagikan Pop mie Samyang kesukaan Dewangga, sambal matah kesukaan Khatulistiwa, dan Sagara yang mau rasa apa saja aja. Sudah bersyukur sekali ada yang mau membuatkannya.
Khatulistiwa memicingkan mata melihat pemandangan di depan matanya. Tampaknya acara kemah untuk merayakan ulang tahunnya, berubah menjadi ajang untuk saling bermesraan. Lihatlah, dirinya begitu nelangsa tanpa kekasih. Ia hanya bisa menikmati pedasnya bumbu tanpa ada yang mengusap sisa mie di bibirnya.
Juan terlihat romantis dengan adegan suap-menyuap mie bersama Moa. Dewangga, cowok itu bercengkrama hangat dengan Daisy tanpa mempedulikan orang di sekitarnya yang terasa seperti ngontrak di bumi. Sagara yang tahu akan situasi mencoba menghibur Jenderal Galaksi yang diliputi nestapa itu.
"Jend, mangap gih. Gue suapin!" Sagara menyodorkan garpu yang telah terisi gulungan mie.
"Nggak mau," tolak Khatulistiwa mentah-mentah.
"Gue juga sama nelangsanya, Tul. Makanya kita cosplay aja jadi pasangan sekalian, biar nggak ngontrak di bumi ini."
Khatulistiwa bergidik ngeri. "Kalaupun di dunia ini cuma ada lo, gue nggak sudi, Ga. Gue masih normal."
"Ya elah, dibawa serius banget Bapak satu ini." Sagara memakan mie yang tadi ia tawarkan untuk Khatulistiwa, rasanya sudah anyep karena diterpa angin.
"Besok deh gue daftarin ke Take Me Out, cari sono cewek yang bohay aduhai."
KAMU SEDANG MEMBACA
FLEUR ✓
Подростковая литератураLENGKAP - Fleur diambil dari bahasa Perancis yang berarti Bunga. ••• Restu Dewangga Putera, anak laki-laki berusia 16 tahun. Setiap ulang tahun Dewa selalu memanjatkan doa yang sama, "kebahagiaan". Sebab hidupnya telah bernafaskan keterlukaan sejak...