Budayakan vote sebelum membaca. Jangan jadi silent reader yaaa!
( ◜‿◝ )♡•••
"Lepasin gue, Siscaaa!"
"Eliza. Lepas!"
"Gue udah capek dua tahun kalian bully terus!!"
"LEPASIN GUEEE!!!"
Daisy memberontak saat tubuhnya diseret oleh dua teman sekelasnya. Sisca dan Eliza seolah tutup telinga dengan teriakan musuh bebuyutannya kali ini. Entah kemana mereka akan membawa Daisy pergi, yang pasti hari ini cewek itu tak selamat dari perisakan Geng Devil's.
Bruk
Tubuh Daisy bersujud di tanah saat Sisca dan Eliza mendorongnya. Saat itulah netranya menatap sepasang kaki berbalut sepatu mewah. Cewek itu memejamkan mata, ia tahu siapa pemiliknya.
"Hai, Cacat!" Naomi Irawan menyapa mangsanya dengan tarikan di sebelah bibir, smirk.
"Ini kado spesial buat lo, Nom. Rasanya nggak lengkap jika hari ulang tahun lo dirayakan tanpa Si Cacat ini," ungkap Eliza dengan senyuman lebar.
"Sempurna." Naomi menjentikkan jarinya, "Meskipun kita udah beda kelas, kalian tetap setia sama gue!"
"So pasti, Princess."
Naomi berjongkok, mensejajarkan tubuhnya dengan Daisy yang terduduk di tanah. Cewek itu mencengkeram rahang Daisy, lantas mengatakan, "Selamat bersenang-senang, Cacat. Mari berpesta!"
"ARGH!!!" jerit Daisy keras saat jari-jarinya diinjak oleh sepatu bergerigi milik Naomi.
Bersamaan dengan hamburan tepung yang menyirami tubuh, serta telur yang pecah di kepala, air mata Daisy turun. Tidak ada siapapun yang menolongnya karena area belakang sekolah cukup jarang dilalui oleh para siswa. Siksaan kali ini tak lebih pedih daripada tahun lalu, di mana ia didorong ke kolam penuh kodok dan kecebong.
"Sakit, Ya Tuhan," rintihnya yang disambut dengan gelak tawa.
Di saat-saat seperti ini rasa rindunya kepada cowok yang belakangan ini menjadi perisai hidupnya kian bertambah. Dewangga, laki-laki yang selalu melindunginya dari perundungan kini tak lagi menolongnya. Laki-laki itu tidak datang di saat Daisy membutuhkannya.
"Dewa, tolong tepati janjimu!" batinnya merindu.
Rintikan air mulai turun, membasahi seragam sekolah Daisy yang sudah kotor. Di siang hari dengan cuaca cerah seperti sekarang, tak mungkin hujan akan turun tiba-tiba. Naomi dan teman-temannya histeris saat baju seragamnya basah kuyup. Air itu bukan berasal dari hujan, melainkan air selang yang disemprotkan oleh seseorang.
"WOIII, BERHENTII!!!" teriak Naomi.
Hal itu tidak digubris, karena setelahnya air semakin deras menyirami mereka. Daisy mengangkat kepala, melihat siapa sosok yang mengacaukan pesta ulang tahun Naomi, hingga tanpa sadar tangannya ditarik oleh seseorang dan mengajaknya berlari bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLEUR ✓
Novela JuvenilLENGKAP - Fleur diambil dari bahasa Perancis yang berarti Bunga. ••• Restu Dewangga Putera, anak laki-laki berusia 16 tahun. Setiap ulang tahun Dewa selalu memanjatkan doa yang sama, "kebahagiaan". Sebab hidupnya telah bernafaskan keterlukaan sejak...