CHAPTER 32 | DAISY DAN MOTOR BARU DEWANGGA

810 59 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca. Jangan jadi silent reader yaaa!
(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

•••

"Masuk, Dis!" Dewangga mempersilakan tamunya untuk masuk ke dalam rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masuk, Dis!" Dewangga mempersilakan tamunya untuk masuk ke dalam rumah.

Cewek itu dengan malu-malu memasuki rumah teman sebangkunya yang minimalis, tetapi bersih dan rapi. Ini adalah kali ketiganya datang ke rumah teman sebangkunya itu.

Bu Yati yang awalnya istirahat di kamar, langsung keluar menyambut Dewangga yang baru pulang sekolah.

"Bu Yati, ada teman Dewa datang. Tolong buatkan air minum ya," pinta Dewangga dengan sopan.

"Siap, Mas Dewa!"

Dewangga beranjak ke lantai atas untuk mengganti pakaian. Sore ini rencananya ia dan Daisy akan latihan bersama Escape. Kompetisi sudah semakin dekat, tetapi Dewangga melewatkan banyak latihan karena persiapan OSN kemarin.

Di depan cermin lemari, Dewangga menatap tubuhnya yang kali ini jauh lebih baik keadaannya. Badannya sudah lebih berisi, tidak ada luka memar di punggung dan wajahnya karena akhir-akhir ini Surya sedang baik kepadanya. Entahlah, Ayahnya itu sedang dirasuki setan baik mana tetapi yang pasti ia bersyukur karena Ayahnya telah berubah.

"Semoga Ayah selalu baik ke depannya," harapnya.

Dewangga segera turun dengan balutan kaos dan celana pendek berwarna hitam. Di ruang tamu terlihat Daisy tampak kesepian dengan menikmati camilan yang dibuat Bu Yati. Dewangga tersenyum ke arah cewek itu. Sedangkan di teras, terlihat dua orang laki-laki berseragam sebuah perusahaan datang.

"Ada tamu, Dewa."

"Gue temui mereka dulu ya, Dis. Dinikmati apa yang ada."

Dewangga menyambut mereka dan mempersilakan untuk duduk di kursi teras. Tak lama kemudian Bu Yati datang membawa teh hangat dan camilan.

"Kami ke sini untuk bertemu Mas Dewa. Apa benar dengan anda?"

"Iya, saya sendiri."

"Hari ini kami diminta Pak Surya untuk mengantarkan motor baru ke rumah. Kata beliau motor ini untuk putranya yang bernama Dewangga."

"Maaf, benar itu dari Ayah saya? Soalnya Ayah belum bilang ke saya perihal ini." Dewangga memastikan.

"Benar. Atas nama Pak Surya Anggara telah memesan motor kepada kantor kami."

Orang itu menunjukkan bukti pembelian yang telah ditandatangani basah oleh Surya. Dewangga tahu itu adalah tanda tangan asli Ayahnya. Atensinya beralih pada motor yang nangkring di atas pick up dealer. Motor itu masih baru dan bagus, motor impiannya yang didapatkan dengan susah payah.

"Silakan tanda tangan di sini, Mas."

Beberapa surat pembelian motor dan tanda terima Dewangga tanda tangani. Setelahnya, motor berwarna hitam itu diturunkan dari atas pick up.

FLEUR ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang