CHAPTER 33 | MENJEMPUT NONA CANTIK

751 57 3
                                    

Budayakan vote sebelum membaca. Jangan jadi silent reader yaaa!
(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

•••

Dingin menyapa kulit saat cuaca hujan di luar semakin deras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dingin menyapa kulit saat cuaca hujan di luar semakin deras. Dewangga terbangun karena saat ini ia menggigil tak karuan. Dilihatnya selimut tebal yang menyelimutinya telah hilang karena Sagara memakai semuanya. Cowok mungil itu tenggelam di balik selimut, membuat Dewangga mau tidak mau tertawa kecil melihat betapa imutnya Sagara sekarang. Pantas saja di sekolah banyak cewek yang terpesona dengan parasnya.

Dewangga segera menaikkan suhu AC dengan remote di atas nakas. Lantas mengecek jam pada ponsel yang menunjukkan pukul empat pagi. Semalam Galaksi Gang berkumpul bersama dan menginap di markas. Ia segera turun dari kasur, sebelum keluar dari kamar sebuah lampu pijar muncul di atas kepalanya.

Cowok itu mencolek ketiak kirinya dengan jari-jari kanan, kemudian mengusapnya di hidung Sagara yang masih tertidur. Tepat setelahnya Sagara terbangun saat aroma wangi ketiak Dewangga menusuk indra penciumannya. Sebelum kesadaran Sagara pulih sepenuhnya, Dewangga sudah kabur lebih dulu.

"MONYET! KETEK LO BAU APEK!" teriak Sagara menggelegar seisi markas, sedangkan pelaku utamanya tertawa ngakak di ruang tengah.

Di ruangan itu ada Khatulistiwa yang tertidur di atas kasur lipat. Cowok itu bergelung dengan sarung untuk menghalau hawa dingin. Lagi-lagi ide cemerlang muncul di kepala si Jahil. Tepat setelahnya ia buang angin tanpa suara, tapi baunya cukup membuat sesak nafas. Dewangga menggenggam angin kentut, kemudian membukanya di depan hidung Jenderal Galaksi yang tertidur itu.

Tampaknya bau kentut Dewangga memiliki efek yang luar biasa karena kini Khatulistiwa mengendus-endus. Di mimpinya ia sedang mengajak balikan Narcisa, tetapi cewek itu menolak dan malah menghadiahkan kentut untuknya. Sungguh mimpi yang buruk di pagi buta seperti ini!

Dewangga tak kuasa menahan tawa melihat bagaimana tersiksanya Khatulistiwa sekarang. Cowok dengan mata sipit itu segera melempari Dewangga dengan bantal.

"KENTUT LO BAU NERAKA, ANJIM!" kesalnya.

Ah, bisa-bisanya ia bermimpi Narcisa yang kentut. Dewangga berhasil merusak mimpi indahnya saja. Kemudian ia kembali merapatkan sarung dan lanjut tidur.

Dewangga masih terbahak-bahak saat masuk ke kamar mandi. Pagi ini ia telah menang dari Sagara dan Khatulistiwa, tinggal Juan yang tidur sendirian di kamar yang satunya. Setelah membuang hajat, cowok itu segera wudhu dan shalat subuh. Memang sudah terbiasa bangun pagi, membuatnya tidak bisa tidur lagi setelah subuh.

Menunggu teman-temannya bangun, Dewangga memilih untuk memasak nasi goreng. Ada sisa nasi semalam di magicom, sehingga ia hanya perlu menceplok telur dan menaburkan bumbu instan saja. Tak lupa juga air lemon untuk Sagara, sahabatnya itu wajib minum air lemon setiap pagi; kopi untuk Khatulistiwa; serta dua cangkir teh hangat untuk ia dan Juan.

FLEUR ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang