"Tolong ya mas! Kalau bisa sih datanya nggak hilang, soalnya penting banget buat saya!"
"Aduh mbak! Bakalan susah, ini ada dua kemungkinan, mbak ganti hp tapi datanya bisa kita amanin atau hpnya bisa kita amanin tapi resikonya data mbak hilang!"
Apa handphonenya tidak bisa diselamatkan? Airani memainkan kakinya, apakah dia harus membeli handphone baru? Handphone lamanya memang sangat ketinggalan zaman juga memorinya yang kadang penuh. Tapi datanya jauh lebih penting dari apapun.
"Saya beli hp aja mas! Yang murah mana?"
💌💌💌
"Widih handphone baru tuh!"
"Hp saya penuh mbak, jadi ganti hp deh!" Airani tersenyum melihat handphone barunya.
Untungnya dia sudah memiliki penghasilan tambahan jadi tidak masalah untuk membeli handphone baru. Penyimpanannya juga jauh lebih banyak ditambah kameranya yang bagus luar biasa. Airani akan lebih bersemangat membuat konten di sosmednya kalau begini. Mumpung followernya terus bertambah setiap hari. Dia ingin memaksimalkannya.
"Lo kemarin pulang jam berapa?" Tanya Laras.
"Jam 8!" Bohong Airani.
"Gimana? Ada Rania juga? Gue udah bilang jangan berekspektasi sama cowok modelan Sadam. Dia itu baik sama semua orang. Gue yakin, dia pasti cuma anggap lo temen aja! Mending lo cepet move on deh! Banyak pasti yang suka sama lo! Ada yang DM lo nggak?" Tanya Laras penasaran.
"Ada mbak! Cuma mereka bilang tulisan aku bagus gitu aja."
"Kalau fans royal itu? Ada kelanjutannya?"
"Nggak ada! Setelah aku buat insta story terakhir dia nggak pernah kirim aku apapun lagi. Mungkin dia marah karena aku nolak pemberiannya. Nggak usah dipikirin, aku juga takut nggak balas apa-apa."
"Tapi sepatunya lo pakai tiap hari!" Tunjuk Laras pada sepatu yang dipakai Airani.
"Hehehe... Iya! Bagus sih! Pas juga sepatu aku rusak. Bakalan awet sih mbak! Bagus kan?"
"Ck, lo aja seneng gitu! Dia nggak mungkin marah sama lo! Fans sejati itu pasti tahu dan paham maksud lo apa. Dia pasti lagi rencanain sesuatu buat lo!" Laras tersenyum aneh membuat Airani begitu merinding disko.
Kenapa dia malah takut seperti itu?
"Jangan deh mbak! Aku takut!"
"Tapi gue yakin sih, dia itu suka sama lo! Nggak mungkin dia beli makanan sama sepatu tanpa cinta! Ini bukan soal fans tapi orang suka! Mantap! Gebet aja dia, udah kaya sama perhatian lagi! Cusss... Tinggal lo cari siapa dia!"
"Hah... Nggak mungkin mbak! Mbak nggak lihat aku ini kayak gimana? Hmm?"
Airani tersenyum kecil, dia tidak secantik itu untuk disukai orang lain. Dia juga merasa tidak pantas disukai seseorang. Apalagi mengingat tentang cinta bertepuk sebelah tangannya. Hatinya kian sakit menyadari bahwa dia bukanlah prioritas bagi Sadam.
"Kayaknya kemarin lo pede banget, kenapa sekarang nggak!"
"Kalau aku cantik pasti banyak yang suka mbak! Tapi kan ini nggak ada."
"Lo itu cuma nggak tahu aja Ran! Buka mata lo jangan cuma suka sama Sadam. Dia itu punya Rania! Walau mereka cuma temanan tapi lo harus ingat Ran. Cowok sama cewek itu nggak bisa berteman tanpa rasa cinta."
💌💌💌
Airani menatap langit-langit kamarnya, apakah antara perempuan dan laki-laki tidak bisa berteman? Dia tersenyum nanar tahu bahwa Sadam begitu dekat dengan Rania. Mereka begitu dekat hanya dianggap sebagai seorang teman. Apa Airani masih bisa berharap?
KAMU SEDANG MEMBACA
Author In Love ( END )
RomanceBagaimana jika seorang penulis amatiran bekerja sama dengan seorang komikus? Kisah manis yang akan menemani kalian semua! 💌💌💌 Ini sekuel dari Toko Kaca!