32. Ibu-Ibu RT

92 14 0
                                    

"Satu... Dua... Tiga... Empat... Lima... Enam... Tujuh... Delapan... Putar!"

Airani mengikuti langkah senam instruksi seorang wanita di depan. Dia menghela nafas dan menggerakkan tubuhnya penuh semangat juang. Dia tidak mengerti kenapa dia berakhir senam bersama ibu-ibu RT ini. Mungkin karena ajakan Bunda Diptha yang tidak bisa ditolaknya.

"Ran, besok ikut bunda ya!"

"Kemana bun?" Tanya Airani.

"Belanja di pasar terus malamnya kita kumpul ke rumahnya Pak RT! Ada acara makan-makan disana. Kamu ikut ya!"

"Emang boleh?" Tanya Airani lagi.

"Bolehlah! Nanti bunda kenalin sama ibu-ibu disini. Mereka biar tahu kamu, nanti kalau nggak tahu. Mereka tanya-tanya lagi kamu siapa."

"Oke!" Airani mengacungkan jempolnya dan merentangkan tangannya ke atas.

Pasti banyak orang yang mencurigainya tinggal di rumah Diptha. Apalagi dia seorang perempuan. Airani menganggukkan kepalanya, sebagai anak yang hidup di kampung. Dia paham situasinya.

💌💌💌

"Hah..."

"Ini minum! Ikut bunda senam?" Tanya Diptha memberi Airani botol minum.

"Iya mas! Tadi bunda ajakin terus saya ikut. Hah... Ternyata capek juga, saya nggak pernah olahraga." Airani mengambil minum dan meminumnya cepat.

Dia haus juga lelah juga letih juga butuh istirahat. Kondisinya begitu buruk dibandingkan Bunda Diptha yang masih bugar untuk senam part 2. Airani memilih untuk pulang saja daripada pingsan.

"Makasih ya mas!"

"Kalau bunda saya ajak kamu lagi, kamu bisa tolak Ai. Bunda memang suka gerak kemana-mana. Kamu malah capek sendiri nanti!"

"Saya nggak capek kok! Lagian bunda juga semangat banget ajakin saya, saya mana bisa nolak. Saya nggak apa-apa kok mas!"

"Hmm... Nanti malam saya sama anak-anak mau ke cafe. Kamu mau..."

"Nanti saya sama bunda mau pergi ke tempatnya Bu Dian."

"Buat apa?"

"Lho Mas Diptha nggak tahu? Ada acara ulang tahun anaknya Bu Dian. Saya disuruh nemenin bunda. Kata bunda Mas Diptha nggak bisa. Jadi saya deh."

Diptha tersenyum dan mengepalkan tangannya. Dia menghembuskan nafasnya dan duduk didekat Airani. Entah kenapa dia merasa kesal. Sangat kesal.

"Bu Dian ya? Kamu perginya sama saya aja! Biar bunda di rumah."

"Kok bunda di rumah? Lagian kan Mas Diptha mau pergi. Tenang mas, saya jagain bunda! Pasti Mas Diptha punya kerjaan penting di cafe soal bunda serahin aja ke saya." Airani menepuk pundak Diptha.

Apalagi ini hanya acara ulang tahun! Airani juga ingin melihat acara ulang tahun anak Bu Dian. Pasti anaknya lucu sampai dirayakan begitu meriah.    Airani harus menyiapkan baju nanti.

💌💌💌

"Abbas sama Parta mana?" Tanya Bunda Diptha.

"Pergi ke cafe."

"Katanya kamu juga. Kenapa nggak pergi sama mereka?"

"Nanti!"

Diptha melihat ke arah pintu dan menunggu seseorang yang keluar dari sana. Matanya terus menatap pintu itu sampai pintu terbuka pelan. Seseorang muncul dengan penampilan begitu cantik. Diptha meneguk ludahnya melihat Airani dari atas ke bawah.

Author In Love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang