18. Hidup Itu Tetap Berjalan

86 11 0
                                    

1,5 tahun kemudian...

"Mbak Laras! Paketnya udah diterima kan? Muat nggak bajunya?"

Airani membuka pintu pelan, dia tersenyum dan menghampiri dua orang yang tengah menunggunya.

"Alhamdulillah sih kalau muat! Nanti aku kabari lagi mbak! Daahh..." Airani menutup telponnya.

"Darimana?" Tanya Rania.

"Dari tempatnya Mbak Dhira. Tadi aku diundang makan. Kalian udah lama disini?" Tanya Airani duduk di kursi kosong.

"Kita nunggungin kamu! Akhir-akhir ini kamu sibuk banget ya Ran!" Sindir Sadam.

"Gimana ya kak! Aku lagi urus banyak hal. Jadi gimana soal ending ceritanya? Aku udah lihat sketsanya, aku suka kak! Feel-nya kerasa banget." Airani tersenyum dan mengeluarkan bukunya.

Dia memang sibuk akhir-akhir ini, sibuk dengan dirinya sendiri tentu saja. Airani tidak memiliki kegiatan apapun selain menulis dan menulis. Setiap hari dia juga hanya di dalam kamar kosnya tanpa berniat untuk pergi melihat dunia luar lagi setelah dia memutuskan untuk resign. Setahun yang lalu dia memilih untuk berhenti menjadi pegawai minimarket. Alasannya karena Airani merasa lebih sibuk bekerja dengan tulisannya sendiri. Tubuhnya juga sering sakit-sakitan. Beberapa dia juga harus di rawat di rumah sakit. Jadi pekerjaannya hanya menjadi seorang penulis.

Uangnya lumayan dan dia menyukai pekerjaannya sekarang.

"Bagus kalau kamu suka! Kita hanya perlu selesain semua episodenya bulan ini. Kita tinggal upload tiap jadwal harian. Mbak Intan juga nggak masalah sama ceritanya. Dia malah suka." Jelas Sadam membuat Airani tersenyum puas.

Akhirnya dia akan selesai juga berkerjasama dengan Sadam. Airani sangat menunggu saat-saat seperti ini. 

"Oh iya Ran! Kamu punya rencana lain setelah The Witch?" Tanya Sadam.

"Belum ada untuk sekarang! Aku lagi nikmati masa-masa kayak gini."

"Kalau gitu kita mau kasih kamu sesuatu Ran!" Rania mengambil sesuatu dari dalam tasnya dan menyerahkannya kepada Airani.

Undangan pernikahan!

"Kamu harus datang! Aku nggak mau tahu, aku tahu kamu sibuk tapi tolong datang!" Pinta Rania.

"Iya!" Airani tersenyum melihat undangan berwarna merah maroon ditangannya.

Ada nama Sadam dan Rania disana. Dia tidak menyangka dua orang didepannya akan segera menikah dua bulan lagi. Dia tidak menyangka sama sekali akan menjadi saksi kisah cinta mereka. Juga kisah cintanya yang begitu mengenaskan. Dia belum bisa melupakan sosok Sadam. Begitu bodoh menunggu mereka selesai dan pada akhirnya mereka selesai di pelaminan. Jika Laras tahu, dia pasti tertawa keras menertawai kebodohan Airani.

"Aku harap kamu jangan datang sendiri! Kamu nggak mau kenalin orang yang kamu suka itu?" Tanya Rania.

"Dia nggak bisa datang mbak! Nanti mungkin aku sama Mbak Intan atau nggak Mbak Laras. Aku nggak akan datang sendirian kok. Besok bunganya kasih aku ya!"

"Kamu harus cepat ambil besok! Siapa cepat dia dapat, Ran!" Sadam menahan tawanya. Dia jadi ingat saat datang ke acara pernikahan Langit dan Mentari.

"Semoga aku dapat deh!" Airani tersenyum kecil.

Dan semoga dia cepat move on.

"Jadi kamu udah tahu siapa yang sering beri kamu hadiah? Kamu nggak mau lapor polisi?" Tanya Sadam.

"Nggak deh kak! Dia kan fans aku! Aku juga nggak tahu siapa dia."

Airani tidak ingin memperpanjang masalah yang ada, sejak dulu seseorang akan selalu mengiriminya hadiah dan itu dari orang yang sama.

Fans kamu!

Airani juga sangat lelah untuk terus menolak karena orang itu tidak pernah mendengarkannya. Tapi dia sedikit senang karena bukan lagi barang mahal yang dia terima tapi barang-barang khas si hitam kesukaannya. Walau cerita itu sudah lama selesai, tapi setiap bulan dia akan menerima hadiah si hitam. Dari jaket, kaos, gantungan kunci, dan barang-barang lainnya khas si hitam. Airani heran kenapa dia tidak mengirimnya secara bersama tapi secara terpisah setiap bulan. Aneh. Orang itu pasti orang aneh.

"Tapi dia tahu banyak kamu lho! Kamu harus hati-hati Ran!"

"Iya kak! Aku bakalan hati-hati!"

💌💌💌

"Kalau dilihat-lihat gambaran Kak Sadam sama Mbak Rania jadi beda dari gambar dulu. Sekarang jauh lebih jelas sama cantik! Cantik banget!" Airani menatap gambar tokoh utama yang berkembang menjadi begitu cantik.

"Jadi dulu nggak bagus?" Tanya Rania.

"Bagus cuma sekarang jauh lebih bagus lagi! Aku suka banget!"

Sebentar lagi cerita mereka akan berakhir. Tinggal menunggu episode terakhir untuk diselesaikan dan Airani akan pergi. Dia tidak akan melakukan kerjasama lagi dengan Sadam atau Rania beberapa bulan ke depan. Dia benar-benar ingin menata hati dan perasaannya. Dia ingin melupakan Sadam. Melupakan segalanya. Airani melirik Sadam yang sibuk di depan layar.

Pada akhirnya cinta diamnya akan tetap tersimpan dilubuk hatinya.

"Habis ini aku sama Sadam mau ambil projek kecil-kecil. Tapi kayanya kita berdua tertarik buat cerita yang kamu punya lagi."

"Yang mana mbak?"

"Over Me!"

"Over Me? Mbak Rania yakin? Ceritanya sedikit... Romantis! Aku nggak tahu bakalan bagus apa nggak." Airani menggaruk kepalanya.

Over Me adalah cerita romantis perkantoran. Antara CEO dan seorang OG. Ya OG! Cerita awalnya sangat klise tapi mulai di tengah ceritanya mulai penuh emosi dan banyak plot twist. Airani membuatnya beberapa bulan yang lalu dan pembacanya cukup banyak. Entah dia mau melepaskannya atau tidak. Tapi Airani menikmati untuk menulisnya lebih dulu dan menjadikannya novel.

"Bagus! Aku punya bayangannya. Tapi terserah kamu sih. Apa kamu mau buat novel?"

"Kayaknya iya mbak! Aku mikirnya ke arah sana."

"Bagus sih Ran! Pasti banyak peminatnya! Aku jadi pengen novelnya, gimana kalau ada ilustrasinya. Biar aku yang bikin!"

"Ide bagus mbak! Kayaknya gitu aja deh!" Airani sudah membayangkannya.

Tulisan dan gambar Rania. Perpaduan yang sempurna!

Tringgg...

Airani mengangkat sebelah alisnya dan melihat sebuah email masuk dari seseorang.

Kertaskosong@gmail.com
Selamat malam,
Saya author dari kertas kosong ingin mengajak kerjasama penulis Airani. Saya sangat tertarik untuk membuat komik The Capten. Jika anda tertarik silahkan hubungan saya melalui email ini atau nomer telpon saya 08xxxxxxx.

Saya lampirkan juga portofolio saya.

Saya harap anda tertarik untuk bekerjasama dengan saya.

Terima kasih.

💌💌💌

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Author In Love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang