"Kita duduk dimana?" Tanya Airani.
"Disana aja Ran! Deketnya Bu RT!" Bunda Diptha berjalan lebih dulu membawa makanan ditangannya.
Semua orang telah berkumpul di tempat ini, Airani tersenyum kepada orang-orang yang telah berdatangan. Dia tidak tahu acara apa ini tapi yang penting dia bisa makan banyak. Airani duduk di samping Diptha melihat orang-orang disini satu persatu.
"Mas! Ini acara apa sih?" Tanya Airani.
"Syukuran aja sih sama buat pererat silaturahmi antar tetangga."
"Tapi Mas Diptha jarang ikut kata bunda."
"Malas Ai! Banyak ditanya!" Bisik Diptha.
"Ohh... Itu ya kapan nikah? Saya kita cuma pas lebaran aja." Airani tersenyum dan menunggu acara yang akan segera dimulai.
Dia tidak sabar untuk merasakan masakan semua orang. Airani menatap lapar makanan yang penuh dengan aroma cabai itu. Apa namanya?
"Permisi ya mbak!" Seseorang duduk di samping Airani.
"Iya mas!" Airani tersenyum kecil.
"Orang baru yang mbak?"
"Hmm? Iya! Saya kerja di Rimba Studio mas!"
"Ohhh... Saya Wafri!" Wafri mengulurkan tangannya.
"Airani!" Airani menjabat tangan Wafri singkat. Dia baru orang jika orang ini adalah Wafri anak Bu Dian.
"Saya baru tahu kalau Bang Diptha punya karyawan baru. Perempuan lagi!"
"Iya!"
"Udah lama?"
"Belum!" Airani menggeleng kepalanya pelan.
"Tapi wajahnya Mbak Airani nggak asing. Kayaknya saya pernah lihat. Tapi dimana ya?"
"Mungkin mas lihat saya kemarin, saya kemarin datang sama Mas Diptha di acaranya Mas Wafri!"
"Wafri aja mbak! Saya bolehkan panggil mbak, Airani aja?" Pinta Wafri.
"Apa lo bilang?" Diptha menoleh dan menatap tajam Wafri.
"Eh, Bang Diptha!" Wafri tersenyum melihat Diptha.
"Kamu disini aja Ai! Saya yang disebelah Wafri!"
Airani menganggukkan kepalanya dan berganti posisi dengan Diptha di sebelah Abbas. Dia juga merasa canggung dengan Wafri. Apalagi umurnya yang lebih muda 5 tahun. Dia tidak tahu harus berbicara apa.
"Ganggu aja lo bang!"
"Lo sendiri ngapain disini? Bukannya tempat lo disana sama anak-anak lain! Ini juga tempat bunda gue!"
"Masih kosong kok!"
"Terus bunda gue mau dimana? Sana pergi, gue tahu lo pasti cuma mau tanya Airani aja. Nggak usah macam-macam, bilangin sama mereka juga!" Tunjuk Diptha pada gerombolan laki-laki.
"Ckk... Iya-iya!" Wafri bangkit dan kembali ke tempatnya semula.
"Ada apa sih mas?" Tanya Airani melihat kepergian Wafri.
"Nggak ada apa-apa! Kamu disini aja!"
Airani menatap Diptha dan kumpulan laki-laki disana. Dia memalingkan wajahnya ke arah lain. Dia tersenyum singkat dengan wajah menjadi begitu merah.
💌💌💌
"Ai!"
"Iya?"
"Saya mau ke cafe! Kamu ikut?" Tanya Diptha sudah bersiap-siap.
"Nggak! Airani mau ikut bunda ke rumahnya Bu Ningsih!" Bunda Diptha datang dan menarik tangan Airani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Author In Love ( END )
RomanceBagaimana jika seorang penulis amatiran bekerja sama dengan seorang komikus? Kisah manis yang akan menemani kalian semua! 💌💌💌 Ini sekuel dari Toko Kaca!