47. Akhir Mereka

202 15 0
                                    

"Gimana mas?" Tanya Airani tersenyum dan meminum kopinya.

Dia melihat bagaimana wajah terkejut Kalil yang telah membawa novel versi barunya. Kalil menggeleng kepalanya tidak percaya, Airani berhasil melakukannya dan membuat hal baru dalam ceritanya.

"Kok bisa?"

"Kaget kan? Saya bisalah buat ginian!"

"Oke, saya terima novel kamu ini. Tunggu kabar selanjutnya soal proses lain. Saya bakal kabarin kamu lagi!"

"Siap mas! Saya tunggu kabarnya."

"Tapi gimana caranya kamu bisa buat ceritanya beda seminggu ini? Ada apa  Ran? Pasti ada sesuatu yang terjadi kan?" Tanya Kalil ingin tahu.

Airani hanya bisa tersenyum, ada hal yang begitu menyenangkan terjadi seminggu ini. Sebenarnya bukan hanya seminggu ini tapi hampir dua tahun ini. Hidupnya, pekerjaannya, dirinya. Airani merasakan perubahan yang besar sampai pada pertemuannya pada seseorang yang mengantarkan hal baru lagi. Dia yang membuat Airani melangkahkan kakinya kian lebar dan menatap dunianya jauh lebih baik.

"Jangan-jangan kamu udah punya pacar?" Selidik Kalil.

"Iya!"

"Pantas aja tulisan kamu jadi beda, orang yang jatuh cinta bakalan punya banyak kisah cinta yang bisa dia bagikan. Contohnya tulisan kamu ini. Saya nggak sangka kamu udah punya pacar. Kayaknya minggu lalu belum. Baru jadian?" Tanya Kalil.

"Hmm! Baru mas, tapi saya kenal sama dia udah lama. Lama banget. Dia yang kenal sama saya lebih lama dari saya kenal dia."

"Maksudnya?"

"Dia fans diam-diam saya mas!"

"Fans kamu?"

"Iya!" Airani tersenyum dan meletakkan cangkir kopinya.

Dia melihat ke arah jendela dan menemukan seseorang yang tengah menunggunya di dalam mobil.

"Kalau gitu dia beruntung Ran bisa jadian sama kamu!"

"Bukan mas! Saya yang beruntung bisa sama dia. Kalau begitu saya izin pamit ya mas! Pacar saya nungguin saya nih!" Pamit Airani.

"Dasar! Kalau udah jatuh cinta emang susah, ya udah sana. Saya bakal kabari kamu kelanjutannya."

"Makasih ya Mas Kalil! Saya permisi!" Airani bangkit dari tempat duduknya.

Wajahnya tersenyum begitu lebar saat melihat Diptha yang sudah di ambang pintu cafe. Dia tengah menatap dirinya begitu juga dengan Airani. Mereka sama-sama beruntung.

Sangat beruntung.

"Mas!"

"Ai!"

"Ayo! Hari ini saya mau makan steak yang pernah Mas Diptha beliin!" Airani mengandeng tangan Diptha.

"Kamu suka?"

"Suka banget! Makanya mau makan lagi tapi belum pernah kesampaian."

"Kenapa nggak kesana sih Ai? Mungkin kita bisa ketemu. Saya sering kesana sama anak-anak."

"Emangnya Mas Diptha mau sapa saya?"

"Nggak juga sih! Paling cuma lihatin kamu. Nggak berani Ai!"

"Masa sih?"

"Soalnya aku nggak punya alasan tiba-tiba deketin kamu. Aku bilang apa nanti?"

"Mungkin bilang kalau Mas Diptha fans aku?" Airani tersenyum senang dan masuk ke mobil bersama Diptha.

Terkadang hidup penuh dengan kejutan tersendiri. Tidak ada yang bisa menebak mau jadi apa dan bagaimana. Yang bisa dilakukan hanyalah menikmati setiap moment dan jangan pernah putus asa untuk itu. Mungkin di depan sana ada hal-hal menakjubkan yang menunggu. Seperti Airani yang bertemu Sadam dan Diptha yang bertemu dengan Airani. Ada banyak hal yang tidak bisa diprediksi.

Memang kadang hidup bisa semenakjubkan itu.

- Tamat -

💌💌💌

Haiiii!!!

Beneran tamat hehehe...

Cerita ini memang berakhir sampai disini tapi perjalanan kisah cinta mereka masih panjang. Namanya juga baru jadian. Banyak ini dan itu tapi saya nggak mau buat cerita ini makin panjang soalnya jadi mirip cerita hidup sehari-hari Airani. Wkwkwk...

Kisah ini hanya memperlihatkan bagaimana dua orang saling bertemu saja. Tidak banyak intrik di dalam karena saya juga malas cari perkara. Hahaha...

Pokoknya terima kasih buat yang baca cerita ini.

Maaf kalau endingnya kurang greget atau kurang buat kalian.

Sampai jumpa lagi di cerita lainnya!

Terima kasih!!!

🤗🤗🤗

Author In Love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang