19. Rasa Hati

95 15 0
                                    

"Ran!"

"Hah! Ayo mbak!"

Airani menatap gedung didepannya dengan begitu senang. Acara pernikahan Rania dan Sadam ada disana. Tentu saja dia meminta Laras untuk pergi bersamanya. Dia tidak tahu lagi harus datang bersama siapa.

"Tenang Ran! Setelah hari ini lo harus benar-benar move on! Pasti ada banyak orang disana. Siapa satu ada jodoh lo!"

"Hmm... Mbak! Aku disini dulu ya! Nanti kalau acara akadnya selesai aku baru ke dalam!"

"Ya udah gue juga bakal nunggu lo di luar. Ayo!" Laras menarik tangan Airani ke tempat lebih sepi.

Harusnya mereka datang siang saja daripada datang pagi dan melihat akad nikah. Laras mengusap punggung Airani yang bergetar. Jatuh cinta memang kadang tidak bisa ditebak akan jatuh dimana dan akan bertahan seberapa lama. Untuk Airani, dia jatuh cinta pada Sadam untuk waktu yang begitu lama.

"Lo beneran mau move on kan? Udah yakin mau terima tawaran si mas itu?"

"Iya! Gambarannya juga bagus mbak, tapi dia baru pertama kali buat komik online. Jadi pasti ada plus minusnya. Kita juga lagi kerjasama buat event yang pernah aku menangin itu. Dia sih udah bikin tiga episodenya, katanya nanti dia mau ketemu sama aku."

"Udah bilang sama Sadam?"

"Belum! Besok aja, dia pasti paham kalau aku mau cari kesibukan lain."

"Yang penting lo ngomong sama mereka kalau mau kerjasama sama pihak lain. Jangan tahu-tahu nanti dari sosmed. Takutnya malah nggak baik buat kalian!"

"Hmm... Kayaknya aku juga mau pindah kos mbak!"

"Pindah kemana?"

"Kalau kerjasama ini berhasil, aku mau pindah ke daerah lebih deket sama tempat kerjanya. Kalau ada apa-apakan aku nggak perlu ongkos besar."

"Bakalan jarang ketemu dong!"

"Bisalah ketemu!"

"Lo pasti juga mau hindarin Sadam sama Rania kan?"

Airani menatap langit biru yang dipenuhi awan putih. Dia ingin menjauh sementara waktu dengan mereka berdua. Sebentar saja dia ingin pergi dari hidup Sadam dan Rania. Dia ingin mengenal orang-orang baru juga menjalani hidupnya tanpa bayang-bayang wajah Sadam.

"Itu juga! Kalau kita masih satu daerah, aku pasti masih bisa ketemu mereka. Padahal aku mau cepet-cepet move on! Hah... Kayaknya udah mbak. Kita masuk sekarang?"

"Ayo!"

💌💌💌

"Akhirnya lo nikah juga! Selamat ya!"

"Baba!"

"Apa sayang? Ucapin selamat sama Om Sadam sama Tante Rania. Selamat ya Dam, Ran! Gue nggak sangka kalian bakalan nikah. Dulu aja musuhan sekarang malah jadi pasangan!" Mentari tersenyum pada Sadam dan Rania.

"Makasih ya Tar, Lang, sama jagoan bola ini! Tambah bulat aja kayak bola!" Sadam mencubit pipi anak Mentari dan Langit.

"Hiskkk..."

"Parah lo! Cupp... Cupp... Sayang!" Langit memeluk anaknya yang menangis.

Rania menggelengkan kepalanya melihat Sadam yang tidak pernah berhenti menjahili anak Mentari dan Langit. Mereka berfoto sebentar dan pergi meninggalkan panggung. Airani menghembuskan nafasnya dan mengembangkan senyumnya. Dia harus mengucapkan selamat kepada mereka berdua!

Sadam dan Rania terlihat begitu bahagia bersama. Begitu serasi sampai Airani berpikir mereka pasti penuh dengan perasaan senang di hati mereka.

"Selamat ya kak, mbak!"

"Ran! Makasih ya! Kamu datang sama Laras ya?" Sadam melihat Laras yang tersenyum.

"Iya! Kalau gue bawa suami takutnya Airani sendirian. Kasian! Selamat ya, Dam! Akhirnya lo nyusul juga!" Laras bersalaman dengan Sadam.

"Iya! Makasih ya!"

Airani berdiri di samping Rania dan memeluk lengan wanita itu erat. Dia harus tersenyum kepada kamera. Setelah ini, dia akan memulai hidup barunya.

Satu... Dua...

Cekrekk...

💌💌💌

"Dengan kertas kosong?"

Airani mendekati seorang laki-laki yang duduk menghadap kaca. Laki-laki itu berbalik dan melihat Airani membawa bunga ditangannya.

"Iya! Mbak Airani kan?"

"Iya! Maaf ya saya telat, saya ada acara hari ini."

"Nggak apa-apa. Acara pernikahan ya?"

"Betul! Dapat bunga malah saya. Udah lama disini?"

"Baru sampai. Perkenalan saya Diptha." Diptha mengulurkan tangannya.

"Airani! Saya nggak sangka kalau Kertas Kosong itu laki-laki awalnya. Soalnya di sosmednya Mas Diptha kebanyakan gambar perempuan. Cantik-cantik lagi!" Puji Airani.

"Sebenarnya itu sosmed pribadi saya, saya punya sosmed untuk pekerjaan resmi."

"Hmm?"

"Rimba Studio, itu punya saya!"

"Rimba Studio?" Airani mengerjapkan matanya.

Dia tahu!

Dia tahu Rimba Studio itu!

Siapa yang tidak tahu tentang mereka yang sering kolaborasi dengan beberapa studio luar negeri? Airani membuka mulutnya lebar-lebar, apakah ini nyata? Apakah dia akan bekerja sama dengan Rimba Studio?

"Mas Diptha? Beneran?"

"Iya!"

"Ya ampun! Terus Mas Diptha kerjasama sama saya? Ini nggak mimpi kan ya?" Tanya Airani tersenyum begitu cerah.

"Nggak!"

"Kok Mas Diptha mau kerjasama sama saya buat The Capten? Kenapa?"

Satu hal yang Airani pertanyakan, kenapa Rimba Studio memilih ceritanya yang dia tulis dulu. Dia masih penasaran juga kenapa Dipta tidak menggunakan akun aslinya justru kertas kosong yang hanya memiliki beberapa follower. Airani menatap Diptha, laki-laki berambut panjang ini bukan orang sembarangan! Dia pasti memiliki tim yang hebat. Jika mereka berhasil memenangkan event ini sudah dipastikan Airani akan pamer ke Sadam dan Rania. Dia harus memberitahukannya kepada mereka nanti.

"Saya nggak sengaja baca cerita kamu jadi saya tertarik untuk buat komik online. Ini pertama kalinya saya bikin komik secara online. Saya lihat kamu sudah punya pengalaman, jadi saya pasti bakalan banyak tanya ke kamu."

"Nggak apa-apa. Saya beruntung banget ini. Hemm... Jadi gimana tiga episode awalnya? Saya boleh lihat?"

"Ini!" Diptha menunjukkan layar notebooknya.

"Saya baca ya mas! Kemarin saya sudah lihat sih tiap karakternya. Tapi kalau ini saya belum. Jujur ya mas sebenarnya saya tunggu-tunggu orang buat The Capten soalnya ada fans yang ngikutin saya sejak dulu. Dia pengen benget buat cerita ini jadi komik. Ternyata sekarang bisa! Saya seneng banget!" Airani tersenyum dan membacanya pelan.

Diptha menutup mulutnya dan memperhatikan Airani yang sibuk membaca. Dia tersenyum dan memalingkan wajahnya ke arah lain.  Sepertinya kerja sama mereka akan berjalan lancar. Sangat lancar.

💌💌💌

Salam ThunderCalp!🤗

Selamat Sadam, akhirnya nyusul nikah juga!

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Author In Love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang