BESTFREND

8.

Author Pov

Saat ini mereka sedang dalam perjalan pulang setelah melakukan piknik singkat di danau yang telah didapatkan oleh lisa. Jennie benar lisa akan mencari objek wisata disini. Berhubung karena mereka akan piket beberapa waktu lagi jadi mereka bergegas untuk pulang walaupun mereka merasa belum puas.

"ini semua karena kalian terlalu lama bangun tadi" keluh jisoo karena sangat sangat merasa belum puas mungkin hanya sekitar sejam saja mereka disana. Walaupun mereka sudah mendapatkan foto yang baik namun moment duduk berempat sambil bercerita tak sempat mereka lakukan padahal bagi mereka itu adalah tujuan mereka berwisata alam. Seakan akan berkeluh kesah kepada alam.

"mianhe unnie aku tidak tau kalau perjalanannya yang tidak bisa ditembus dengan mobil ternyata begitu jauh andaikan aku tau kita lebih cepat bergegas kesana" ucap lisa memamerkan senyumnya yang memperlihatkan gigi putihnya. Lisa saat ini sedang menyetir sedangkan wanita kucing disampingnya sibuk dengan hanphonenya. Jisoo dan rose duduk disamping dengan rose yang sibuk makan sedangkan jisoo sibuk mengomel.

"kalau begitu kita akan kesana lagi jika kita libur aku fikir memiliki waktu libur lebih baik daripada shift sore seperti ini" saran rose yang membuat jisoo tersenyum sambil mengangguk.

"hmm kita akan kesana lagi, aku janji" lisa mengangguk sedikit melirik sikucing betina yang sibuk bermain hp Jari mungilnya sangat sibuk bergerak Seperti sedang membalas pesan.

"tumben kucing kesayangan mu diam saja lisa" jisoo  mencondongkan badannya kedepan lalu sedikit berbisik ditelinga lisa. Sejak tadi jennie memang tidak merespon omelan jisoo biasanya dia akan lebih mengomel daripada jisoo yang pasti membuat ketenangan mereka terganggu.

"hanbin!!, unniiiie kau dekat lagi dengan hanbin sunbae" tanya rose antusias. Sebenarnya dia niat untuk mengganggu jennie yang dia fikir sedang tidur. Namun ternyata rose tidak sengaja melihat room chat jennie dengan hanbin. Jennie cukup terkejut lalu menyimpan hpnya dengan cepat didalam tas tanpa merespon ucapan rose.

"sejak kapan kau dekat lagi dengannya" tanya lisa dengan suara yang cukup datar. Lisa tidak sedikitpun melirik ke jennie karena dia harus fokus. Salah sedikit mereka akan berakhir dijurang.

"hmm belum beberapa lama saat dia kembali lagi ke seoul. kau masih tidak setuju dengannya lisa. aku fikir sudah terlalu lama untuk kau marah dengan sesuatu hal yang hanya kau yang tau" jennie sedikit memiringkan badannya untuk menatap lisa.

"sebenarnya ada apa dengan mu dengan hanbin lisa aku juga cukup penasaran akan hal itu. kau akrab dengannya dulu lalu tiba tiba kalian menjadi asing dengan waktu yang cukup lama" tanya jisoo lalu kembali duduk bersandar. Rose menggeserkan badannya lalu menaruh kepalanya di bahu jisoo. Mengambil satu tangan jisoo untuk dia rangkul. Tak lupa dia menggenggam jemari jisoo. Jisoo hanya diam namun diam diam tersenyum.

"aku sudah bilang kalian tidak perlu tau itu" jawab lisa dengan dingin. jisoo hanya mengangguk mengerti bahwa itu hal sensitif sejak dulu. jisoo mengelus lembut jemari rose sambil melihat kesamping menampakkan pegunungan dari jauh.

"kau hanya mengatakan hal itu berulang ulang kali sejak dulu. kau melarangku dekat dengan hanbin. Tanpa memberitahuku alasannya, sedangkan kau tau aku mengaguminya sejak dulu. bukan kah itu tidak adil lisa" jika jisoo bisa terima ucapan lisa tapi tidak dengan jennie. jennie mendengus lalu meluruskan badannya dengan sedikit kasar kini dia kembali fokus kedepan.

"aku hanya menyuruhmu untuk menjauhi satu laki laki dari banyaknya laki laki yang mencoba mendekati mu. bahkan ada dari beberapa mereka yang kau katakan kau kagumi juga. Sekali lagi hanya satu jennie dan kau fikir itu tidak adil!"

"aku tau itu, tapi setidaknya kamu memberikan alasan agar aku bisa mengerti lisa!" jennie berbalik menatap lisa dengan marah.

"seharusnya kau paham tentangku jennie, kau mengenaliku sudah lama. Bukan kah setiap larangan ku berarti itu akan berakibat buruk untuk mu, apa susahnya kau mendengarkan ku. hanya hanbin yang tidak boleh kau dekati. Aku tidak pernah melarangmu dekat dengan laki laki lain!"