Lisa Pov
Aku menggeliat saat sinar matahari dengan bangga menyinari wajah bidadarinya ini yang sudah sangat berantakan tapi masih cantik. Itu Fakta dan jangan protes! Tanganku tersu terus bergerak merabah kasur untuk mencari seseorang yang tidak mungkin berada di sampingku. Namun mencarinya menjadi kebiasaan untukku dipagi hari.
Dengan malas mata indah ini aku buka. Sekali lagi jangan protes! Akupun membuka selimut dan kudapati diriku bertelanjang namun aku tersenyum layaknya orang bodoh kalian harus tahu bagaimana si kucing imutku itu dengan sadis mengambil keperawanan ku semalam.
Dengan tubuh yang sempurna walaupun tidak sesexy my baby J ku tapi bagiku yang ada dalam tubuhku tetap Hot. Mengabaikan sedikit perih diselangkanganku Karena kantong kemih ku sudah full aku memantapkan diri untuk bangun dan berjalan kekamar mandi.
Setelah masuk kedalam kamar mandi Langkah ku terhenti di dinding yang terhiasi cermin seukuran badanku. Jika bisa aku ingin memamerkan tubuh ku yang memiliki banyak bekas jennieku pada kalian tapi tidak mungkin aku hanya akan telanjang di depannya jika tidak nyawaku akan hilang.
Aku melakukan aktifitas ku tanpa mandi karena sejak bersamanya aku tidak mau mandi sendiri lagi. Dengan Langkah cepat aku keluar dari pintu kamarku dari sini dapat kulihat wanitaku, duniaku dan hidupku sedang sibuk disana. Setiap hari jennie memang menyiapkan sarapan untukku karena dia sangat benci jika aku pergi dengan perut yang kosong.
Aku berjalan perlahan lalu memeluknya dari belakang dia sedikit tersentak namun setelahnya dia kembali sibuk dengan sayurannya.
"Aku memiliki jadwal pagi sayang" dia mengangguk dan aku tenggelam dalam ceruk lehernya yang tetap harum walaupun belum mandi. Tanganku turun untuk mengelus pantatnya yang buntal dengan sensual.
"Lisa berhenti!" tegurnya aku terkekeh lalu berjalan ke tempat kami biasa makan setelah mengecup pipinya. duduk diam disini dan menatap kekasih ku yang hanya memakai celana dalam dan singlet longgar. Sudah pasti itu punyaku.
"sayang" panggilku dan dia hanya berdehem.
"Bagaimana menurut mu jika aku melanjutkan Pendidikan mengambil jurusan berbasis bisnis tahun ini" jennie berbalik lalu menatap ku.
"dimana" tanyanya namun fokus ku teralihkan dengan pisau yang mengarah padaku.
"Sayang pisau itu terlalu mengerikan" dia sadar lalu tertawa.
"Hahaha mainhe sayang, so kau ingin lanjutkan pendidikan mu dimana" dia kembali berbalik lalu sibuk lagi dengan dunianya.
"Dikorea saja aku tidak ingin kita berjarak dengan mu sayang lagian di korea juga memiliki tingkat Pendidikan yang baik, bagaimana menurutmu" tanyaku sambil melihatnya mondar mandir.
"Hmm sayang apa itu tidak terlalu cepat, maksudku kau belum cukup menjadi dokter selama setahun. Pengalaman yang lebih banyak akan membantu mu menjadi pemimpin yang baik nantinya. Daddy juga belum menuntut mu melanjutkan Pendidikan atau fokus ke bisnis kan"
"Hmm kamu benar sayang, mungkin aku hanya perlu belajar binis di waktu luang saja" dia mengangguk dan tersenyum tulus padaku. Ini yang aku suka darinya dia bisa menjadi bayi yang menggemaskan tapi disisi lain dia juga bisa menjadi dewasa untuk memberi arahan yang selalu masuk akal. Aku semakin yakin bahwa dia benar benar harus aku jadikan pendamping hidupku di masa depan.
"Daddy sudah tiba" tanyanya lalu membawa makanan ke atas meja.
"Sepertinya sudah"
"Tumben sekali dia tidak menghampiriku" aku memutar bola mataku malas dan dia terkekeh lalu mencium pipiku.
"Daddy lebih menyayangiku karena aku lebih menggemaskan, jadi jangan cemburu sayang"
"Aku benci fakta itu, lalu bagaimana dengan mommy kim aku fikir dia juga pulang minggu ini" tanyaku lalu dia menggeleng setelah duduk didepan ku dengan menekuk wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BESTFREND
Romance"Jika aku ditakdirkan hanya sekedar menjaga dirimu sebelum kau di takdirkan bertemu jodoh mu, tak apa. aku akan......" L "aku memilih kau menjaga ku untuk selamanya, tak perduli status kita kedepannya. aku akan......." J