Lisa Pov
bulan ini sudah masuk hitungan tujuh bulan aku dan jennie memadu kasih. Kami melewati hari hari tidak seperti biasanya walaupun kami sudah lama Bersama namun percayalah berada di samping jennie sebagai kekasih dua kali lebih sulit daripada menjadi sahabatnya.
Selama lebih tujuh bulan aku mendapati sisi jennie yang sangat berbeda, aku fikir aku sudah mengenalnya dengan baik namun ternyata tidak banyak bagian darinya yang tidak aku ketahui contohnya posesif girl dan aku menemukan diriku juga sama bahkan mungkin lebih gawat.
Kami sama sama sangat mudah cemburu dan itu menjadi alasan yang membuat kami bertengkar terlepas dari hal posesif yang kadang berlebihan ternyata jennie jauh lebih penyayang dari sebelumnya. Jennie menjadi lebih detail untuk mengurusku. Dia benar benar berperan sebagai kekasih yang baik. Sisi manja jennie tidak mendominasi walaupun itu tetap ada. Dulu aku berfikir aku akan mengurus bayi tapi tidak jennie sangat pintar mengontrol dirinya diwaktu apa dia akan bermanja dan di waktu apa dia menjadi Wanita dewasa.
Aku dan jennie memilih menetap di apartemenku walaupun dapat protes dari kedua orang tua kami nyatanya aku dan jennie menang. Mengandalkan kesibukan mereka yang memang sering meninggalkan kami dirumah membuat mereka mengalah.
Ngomong ngomong soal hubungan kami saat ini aku dan jennie sepakat untuk tidak memberi tahu kepada orang tua. Kami akan berpura pura sebagai teman di hadapan mereka tapi tidak disahabat kami, rose dan jisoo unnie.
Tapi bukan berarti kami tidak berniat untuk memberi tahu. Kami sadar itu akan sedikit rumit sedangkan hubungan kami masih terlalu baru untuk menghadapi hal hal rumit itu. aku berdoa semoga mereka bisa menerima kami seperti mereka menerima perkawinan jisoo unnie dan rose beberapa bulan lalu.
"kenapa kau melamun disini sayang" aku sedikit tersentak lalu berbalik melihat jennie membawa satu gelas yang aku tau didalamnya susu coklat. Ini sudah waktunya dan aku meminumnya setelah itu sampai pada genggaman ku
"aku hanya mengingat ngingat mengapa waktu cepat berlalu ternyata aku sadar bahwa aku sedang memiliki bidadari yang cantik yang selalu membuatku lupa waktu" ucapku tersenyum lebar.
"berhenti membual itu bukan bakatmu" aku meroling mataku seperti kebiasaanya membuatnya tertawa. Dia ikut berdiri disampingku untuk menatap kota kami yang semakin hari penghuninya semakin banyak. Bisa aku lihat dari atas sini kemacetan dijalan raya sana.
"aku fikir bekasnya kali ini cukup lama bertahan" kekeh ku melihat lehernya yang masih di penuhi tanda tanda cinta dariku.
"berhenti bercinta dengan ku jika kau sedang marah seperti itu, kau tau vagina ku hampir saja butuh jahitan" keluhnya menyandarkan kepalanya di bahuku. Tanganku yang nganggur ku alihkan ke pinggang rampingnya lalu mengelusnya dengan lembut.
"kau yang salah" ucapku lalu dia mendongak memberikan ciuman singkat dipipi lalu kembali bersandar.
"itu pekerjaan sayang, aku harus bicara dengan kai karena itu pengalihan pasien aku tidak ingin terjadi apa apa di meja operasiku" aku mengangguk setuju walaupun kemarin aku sangat protes.
"maaf jika aku menyakitimu" dia hanya mengangguk lalu aku mencium pucuk kepalanya yang selalu harum.
"kau belum menemukan kristal unnie"tanyanya dan aku menggeleng.
"tapi akan, aku lupa satu hal sayang. Kau tau manoban tidak mungkin tidak menemukan orang yang dia cari kecuali manoban sendiri yang menyembunyikannya" jennie berhenti bersandar padaku lalu menatapku dengan heran.
"aku lupa bahwa kai dan kristal unnie merupakan dokter khusus yang daddy rekrut, mungkin saja kristal di tempatkan dirumah sakit lain oleh daddy dan yah kemungkinan kristal yang meminta untuk dijauhkan dari orang orang yang mengenalnya, nanti saat daddy pulang baru aku bicara semoga saja dia mau memberi tahu kau taukan dia masih marah padaku" ucapku menghela nafas, ini pertama kalinya aku berdebat dengan daddyku dan rasanya sangat menyiksaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BESTFREND
Romance"Jika aku ditakdirkan hanya sekedar menjaga dirimu sebelum kau di takdirkan bertemu jodoh mu, tak apa. aku akan......" L "aku memilih kau menjaga ku untuk selamanya, tak perduli status kita kedepannya. aku akan......." J