Jennie Pov
Eumpph
Entah apa yang aku fikirkan sebelum tidur sehingga kini aku berada dalam mimpi untuk kalangan orang dewasa. Kita sama sama menyebutnya mimpi basah. mungkin ini terjadi karena aku benar benar sangat merindukannya. Saking aku merindukannya aku memilih tetap berada didalam mimpi ini. mimpi dimana aku bisa merasakan bibir tebal yang menjadi canduku.
Eumppphh
Aku berharap aku tidak akan bangun lagi biarkan aku hidup didalam mimpi ini tolong siapapun jangan ada membangunkan ku. Aku merindukan bibir ini aku sangat merindukannya. Saking merindukannya aku benar benar memilih untuk tidak menghentikannya walaupun aku rasa aku sudah sangat sesak dan butuh oksigen.
Tapi...
Tunggu dulu kenapa aku begitu sesak. Apakah benar mimpi basah itu sampai setotal ini tapi tidak aku butuh nafas sekarang! Dengan kasar aku mendorongnya untuk melepaskan pangutan ini untuk bernafas sejenak.
Namun...
mataku benar benar terbuka saat tangan ku benar benar merasakan seseorang yang telah aku dorong. Mataku tak berkedip saat aku melihat seseorang berada diatas ku. Aku menggelengkan kepalaku sambil menuntup kembali mataku untuk menghilangkan bayangannya tapi saat aku membuka lagi Sosoknya masih ada.
Eummpph
Sapuan bibir lembut kini menerpa bibirku lagi dan aku benar benar merasakannya tanpa menutup mataku.
"Eummpphh s-top eummachh" dengan perlahan ciuman itu berhenti, bibir bengkak mata elang yang indah kini tepat berada didepan mataku. Tanganku terulur untuk menyentuh wajahnya yang sangat aku nantika kehadirannya disetiap waktuku Namun karena aku takut bahwa itu hanya bayangan aku kembali menarik tanganku.
"ini aku sayang" aku tersentak saat pipiku mendapatkan sentuhan lembut dari tangan halusnya. Suara itu suara yang sangat ingin aku dengarkan kini terdengar sangat baik di telingaku.
"a-aku tidak bermimpi kan" tanyaku dengan penuh harap yang ku dapati adalah gelengan. Lisa tersenyum sangat lebar. Senyuman yang menjadi penyemangat hari ku ini terpampang nyata seperti tertular aku ikut tersenyum walaupun air mataku juga ikut mengalir. Rasa Bahagia ini tak membuat ku bisa membendung air mata yang lagi lagi keluar.
"jangan menangis" dia menggeleng lalu menghapus air mataku namun..
"Aaahhhhhh"
Respon tubuhku sangat cepat saat lisa meremas payudaraku. Aku menunduk dan aku benar benar syok saat aku melihat tubuhku sudah bertelanjang tanpa sehelai benang pun dan juga lisa yang kini bertumpuh dengan satu tangannya pun sudah tak memakai apa apa.
"li-sa apa yang-"
"aku menginginkan mu" dengan penuh nafsu lisa menyerang sisi leher ku yang tentu saja aku berikan akses. Walaupun dikepalaku banyak sekali pertanyaan namun respon tubuhku tidak menjadikan itu alasan. aku juga menginginkannya.
"ahh kau memperkosa ku sa-yangghhh ahh" Aku bisa merasakan bagaimana dia sangat menginginkan ku hanya dengan caranya memanjakan leherku. Lidah panas itu terus saja bergerak memberikan emutan dan hisapan yang membuat sengatan nikmat ditubuhku. Bagiku ini adalah penyaluran rindu yang sempurna. Tidak bertemu dalam waktu yang lama dan menyalurkan rasa rindu saat bertemu dengan bercinta adalah sesuatu yang paling benar.
"eummpph aku sangat merindukanmu sayang" ucapnya diselah selah dia menghisap tulang selangkaku dengan kuat pasti akan meninggalkan jejak lagi disana. Tak apa aku harap itu ada sepanjang waktu. Satu tangannya kini memberikan remasan yang tidak lembut dipayudara ku membuat tubuh ku sesekali tersentak. Satu tanganku mencengkram tengkuknya dan satunya terulur untuk meremas payudaranya yang kecil namun sangat kencang.

KAMU SEDANG MEMBACA
BESTFREND
Romance"Jika aku ditakdirkan hanya sekedar menjaga dirimu sebelum kau di takdirkan bertemu jodoh mu, tak apa. aku akan......" L "aku memilih kau menjaga ku untuk selamanya, tak perduli status kita kedepannya. aku akan......." J