"Jika aku ditakdirkan hanya sekedar menjaga dirimu sebelum kau di takdirkan bertemu jodoh mu, tak apa. aku akan......" L
"aku memilih kau menjaga ku untuk selamanya, tak perduli status kita kedepannya. aku akan......." J
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"kau kenapa lagi" tanyaku saat kulihat jennie duduk diatas ranjang berpose sexy menatap ku dengan menggoda.
"Oh aku tau kau ingin berperan jadi istri yang akan menyerahkan keperawanannya sekarang" tanya ku berjalan kearahnya sambil melepaskan kancing piyamu satu persatu. Aku mengikuti permainannya seolah olah aku adalah sang suami yang akan meminta jatah. Wajahku ku buat semesum mungkin namun.
"hahahaha kau tidak cocok menampilkan wajah seperti itu lisayah, kau seperti ahjussi ahjussi yang mabuk ditengah jalan hahah" Aku terdiam membayangkan wajah preman preman yang biasa ku temukan di pinggir jalan. Mesum tidak menjengkelkan iya.
Ting!
Lamunan ku terbuyar saat aku melihat hanphone jennie yang berada di sampingnya berbunyi. Karena aku sudah berdiri didepannya aku bisa melihat pesan yang muncul di layarnya.
"selamat malam jennie, kau sudah tidur?" hanbin
Aku menghela nafas lalu menatapnya dia tersenyum padaku lalu memegang kedua tanganku.
"see? Menurutku hanbin itu baik lisa" aku menghentakkan tangannya dari tanganku. Aku benar-benar tidak ingin jennie berhubungan dengan lelaki sialan itu, namun jennie kembali menggenggam tanganku.
"namun jika dia tidak baik, tolong beritahu aku keburukannya. Kau sudah berjanji akan menceritakannya padaku kan aku tidak ingin gara gara hanbin sedikit sedikit kita bertengkar. Sama dengan mu aku juga tidak ingin jauh darimu. apalagi hanya karena orang yang baru ada dalam hidupku" ucap jennie yang tak melepaskan senyumannya. Aku menghela nafas, jika suatu saat kau akan berjanji pada jennie mohon untuk menepatinya jika tidak dia akan terus menerormu. Namun sebisa mungkin aku tidak akan membuat kalian berhubungan dengannya haha.
"kau sudah ingin bercerita" tanyanya lagi. aku menatap dalam matanya, sebenarnya bukan tidak ingin menceritakan tentang hanbin. Aku sangat tau jennie benar-benar memiliki hati yang sangat lembut. Sedikit saja orang baik padanya dia akan membalas lebih dua kali. Sedikit saja orang perduli padanya dia akan peduli lebih banyak. Aku tau hanbin begitu baik dimata jennie jadi aku tidak ingin anggapan jennie akan hilang digantikan dengan kekecewaan.
"kau sudah mengunci pintunya" tanyaku.
"hmm aku tidak ingin mereka melihat menampilan ku yang sebentar lagi hanya memakai celana dalam dan bra, lisa ini masih panas" rengeknya menggoyangkan kedua tanganku asal.
"sabar hmm besok pendinginnya akan di pasang. berbaringlah, aku sudah lelah sejak tadi berdiri kau mengambil semua tempat tidur" dia terkekeh sebelum berbalik dia benar benar melepaskan dress putih itu, begitupun dengan ku namun aku hanya melepaskan piyama ku saja karena jennie memberikan celana piyama yang pendek. Dikamar ini cukup panas aku juga merasakannya. Saat aku kekamar jisoo unnie kamar mereka tidak sepanas ini. setelah mendapatkan posisi yang baik aku dan jennie kini sudah berbaring dengan jennie yang mengambil tanganku sebagai bantal. Dia berbaring lurus sedangkan aku berbaring miring padanya. tanganku satu berada diatas perutnya.