43

2.2K 217 16
                                    

Author pov

Niat lisa memang hanya membuat jennie tidur nyenyak malam ini walaupun dia tahu saat bangun nanti keksaihnya akan menangis lagi. Paham betul dengan sifat jennie yang hatinya lebih lembut tidak sekeras dirinya. Mengetahui fakta bahwa kekasihnya memiliki kelemahan rata rata itu sangat membuatnya khawatir.

Sejak tadi lisa terus mengecup seluruh wajah kekasihnya yang sudah terlelap dalam mimpinya yang semoga saja indah. Jennie memang akan lebih cepat tidur jika telah menangis apalagi panik attacknya kambuh itu menguras tenaganya. Sehingga dia begitu terlihat lelap didalam pelukan lisa.

Dengan susah payah Lisa melepaskan pelukannya yang terakhir untuk kekasih hatinya akhirnya bisa tanpa membuat jennie terbangun. Lisa perlahan mulai bangun dan kini duduk disamping ranjang kekasihnya sambil terus mengelus kepala sahabat dan juga sang tercinta yang akan ditinggal pergi.

"aku tau ini akan sulit untuk kita berdua tapi ku harap kau menjadi wanita yang hebat. Tolong hidup dengan baik, tidur mu harus cukup. Makan mu harus banyak. Jangan khawatirkan apapun lanjutkan hidupmu seperti biasa. Kebahagian mu adalah kebahagianku sayang. aku akan selalu mencintaimu" lisa membungkuk setelah itu mencium kening jennie cukup lama.

Lisa menghela nafas sambil melihat seisi kamar yang jauh lebih banyak menyimpan kenangan dibandingkan ruangan tengah. Saat saat mereka menghabiskan waktu menonton saat Belajar bersama saat bertengkar dan masih banyak lagi. Lisa tersenyum saat melihat foto yang terpajang cukup besar didinding kamar jennie. Foto dirinya dan jennie yang masih remaja dengan seragam sekolah dan satu foto yang sama ukurannya dengan seragam kedokteran.

Setelah cukup mengenang masa lalu yang tidak mungkin kembali lagi lisa berdiri lalu menatap dalam kekasihnya yang sedang asyik tidur. air mata lisa sekali lagi menetes. berpamitan dengan orang yang dicintai tidak akan mampu mengalahkan rasa sakit apapun yang pernah dia rasakan dalam hidupnya.

Tok tok tok...

Setelah berusaha sekuat tenaga melepaskan kekasihnya yang tidak akan dia temui lagi kedepannya entah berapa lama lisa bergegas keruang kerja mommy kim karena lisa yakin mommy kim itu pasti berada didalam.

"masuk" lisa menghela nafas setelah mendengar izin tersebut lalu membuka pintu.

"jika kau kemari hanya untuk membujuk aku yakin kau tau jawabannya lisa"

Lisa duduk disofa yang cukup jauh dari mommy kim menatap wajah mommynya yang selama ini sering dia banggakan dengan wajah datar walaupun mommy kim tidak melihatnya karena asyik dengan dokumen dokumen.

"jika ada pilihan aku tidak mungkin berani mencintai anak mu nyonya kim. Namun aku tidak punya pilihan lain karena hatiku dengan tulus memilihnya. Setiap hari yang aku takutkan adalah kehilangan jennie yang merupakan kekasih ku dan juga sahabat ku. Hari ini itu menjadi kenyataan dan kau yang mewujudkannya"

Mommy kim menghentikan kegiatannya lalu menatap lisa dengan tenang. Kim sa rang dengan wajah datar tidak ada belas kasih sama sekali Nampak jelas dimata lisa menyadarkan lisa kembali bahwa dia tidak memiliki kesempatan untuk kembali Bersama jennie.

"aku datang kesini bukan untuk membujuk mu nyonya kim. Tapi aku kesini ingin bilang tidak perlu mengatur Pendidikan lanjutan ku biarkan aku dan keluargaku yang mengaturnya. Tak perlu khawatir karena akan ku pastikan aku dan jennie tidak akan saling komunikasi. Hidup lama dengan mu aku yakin Kau bagaimana diriku jika berucap sesuatu" nyonya kim tersebut hanya mengangguk

"terima kasih karena kau sudah menganggapku sebagai anak selama bertahun tahun. Setelah aku berfikir kembali aku tidak perlu meminta maaf atas rasa cinta yang kupunya untuk jennieku. Karena itu murni perasaan yang tidak akan pernah masuk di fikiran mu nyonya. Yang kau anggap salah itu tidak bagiku"

BESTFRENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang