21

2K 172 2
                                    

Lisa Pov

Saat ini aku sudah berada diruangan daddy ku bersama kedua mommy serta daddy ku. sejak awal aku memang tidak membicarakan mengenai apa yang terjadi sama jennie. tapi karena situasi yang tidak memungkinkan mereka akhirnya mengerti. Setelah mungkin keadaan terlihat sedikit lebih baik walaupun keadaan jennie sangat tidak baik tapi aku tetap harus menjelaskan semua yang terjadi kepada mereka. Sekarang aku duduk di samping mommy kim didepan ku ada daddy ku dan mommy ku.

"mom..ini mungkin sedikit menyakiti hatimu namun ku mohon jangan menyalahkan siapa siapa hmm" ucapku setelah memegang satu tangan mommy kim. mommy kim hanya menatapku saja tanpa merespon apa-apa mungkin karena dia benar benar tidak tau harus bersikap bagaimana Apalagi mommy kim masih shock mendengar keadaan jennie tadi.

"jennie mengalami penculikan beberapa jam di gudang rumah panti oleh seseorang" ucapku sambil menyandarkan bahuku di sofa dengan tangan mommy kim yang masih ku genggam. Tangan hangat yang selalu mengusap ku.

"apakah selain kakinya jennie mengalami pelecehan seksual juga" potong cepat mommy kim menatap ku dengan khawatir. Mungkin dia berfikir yang menculik jennie adalah lelaki. Karena sangat tidak masuk akal jika yang menculiknya adalah perempuan walaupun itu faktanya.

"aniyoo, dia perempuan. Mom jennie tidak pernah cerita ini pada siapapun aku juga baru tau beberapa waktu lalu. Sebenarnya jennie..."

"hah sebenarnya aku tak ingin menceritakan ini mom, aku aku tidak enak sama jennie. biar bagaimanapun aku sudah berjanji padanya" ucapku menunduk mengelus tangannya karena aku benar benar bimbang. Aku sudah berjanji tidak membicarakan hal ini pada siapapun alasan jennie agar mommynya tak bersedih mengusikku.

"sayang, mommy ini orang tua jennie. kalaupun itu hal yang tidak bisa diceritakan ke semua orang tapi mommy harus tau. Tidak ada hal yang mommy perbolehkan untuk tidak mommy ketahui apalagi itu menyangkut jennie. daddymu dan mommy mu juga berhak tau karena dia orang tua jennie juga. Tak apa bicarakan saja nanti mommy yang mengatasi jennie jika dia marah padamu" ucap mommy kim yang sudah sangat penasaran dan juga khawatir.

"jennie pernah mengalami bullying mom" aku menatap wajah ketiga orang tua itu yang memiliki ekspresi yang sama. bingung.

"bu-bullyingg ? bukannya kau bersamanya sejak dulu lisa bagaimana kau tidak tau jennie di bully!" tanya daddyku dengan sedikit tegas.

"sebelum aku mengenal jennie dad"

"di new zealand ?" tanya mommy kim dengan ragu.

"hmm saat kalian masih disana. Ada sosok pendatang seperti jennie namanya miyeon. Jennie sempat berteman dengannya namun semuanya berubah saat wanita jalang itu tau jennie tidak...punya ayah" ucapku tidak enak hati pada mommy kim. "tidak punya ayah" adalah kalimat yang tidak pernah kami bahas dan sekarang aku harus membahasnya itu membuat ku ikut bersedih.

"jennie sama sekali tidak ingin membuat mommy khawatir makanya dia memilih untuk menyimpannya sendiri. dia dirundung dengan berbagai hal namun mommy juga taukan jennie tidak sesabar itu, mereka sempat berkelahi sampai jennie memiliki bekas luka dipundaknya" semua orang hanya diam mendengarkan ku.

"mommy tau irene" tanya ku yang hanya di angguki lemas oleh mommy kim sepertinya berita berita yang terdengar di telinganya tidak ada yang baik untuk perasaannya saat ini.

"dia menolong jennie waktu itu karena mereka cukup dekat sebelum miyeon ada, irene itu sempat menghindar dari jennie karena cemburu jennie dekat dengan miyeon. Saat tau jennie dibully irene mencari tau tentang kehidupan miyeon, hmm ternyata miyeon terlahir tanpa ayah juga dan parahnya dia terlahir dari seorang pelacur" ucapku terus memainkan jemari jemari mommy kim ku.

BESTFRENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang