Disisi lain....
"kau fikir kau bisa hidup setelah melakukan ini pada ku miyeon!!!"
Sosok wanita mungil yang masih menggunakan pakaian operasi yang dibalut dengan jas putihnya. Tengkurap di sebuah meja dengan posisi kedua tangannya diikat kebelakang begitupun dengan kakinya yang di ikat lurus.
"kau fikir aku perduli aniyoo jennie! perbuatan mu sudah lama membunuhku" ucap sosok wanita yang duduk diatas kursi tepat didepan wajah jennie yang mendongak menatapnya.
"lepaskan aku brengsek!!" teriak jennie sambil menatap tajam wajah miyeon yang tak berekspresi sedikit pun.
"jennie kau tau saat pertama kali melihat mu aku sangat ingin berteman dengan mu well itu adalah ketulusan yang aku sesali" ucap miyeon sambil memainkan kuku kuku jarinya dengan santai.
"ketulusan sialan! Kau bahkan membullyku setelah kau tau aku tidak memiliki ayah!!" ucap jennie sambil menahan sakit di tangannya karena miyeon tidak mengikatnya dengan tali biasa tapi dengan karet nilon yang tajam itu membuat jennie tidak ingin bergerak lebih banyak walaupun sudah ada darah sedikit disana.
"hahahah kau tau karena apa" tanya miyeon sambil memajukan wajahnya didepan jennie yang masih menatapnya dengan tajam.
"karena aku tidak suka fakta bahwa temanku memiliki nasib yang sama denganku itulah membuatku jijik padamu" ucap miyeon menunjukkan wajah jijiknya menatap jennie.
"dan kau lebih menjijikan dariku" balas jennie ikut tersenyum walaupun takut jennie berusaha untuk menutupinya didalam hati dia berdoa agar lisa menyadari ketidakberadaannya yang mungkin sudah hampir empat jam menghilang. Melihat alis miyeon mengkerut seolah bingung dengan ucapan jennie.
"aku terlahir dari perempuan yang suci" wajah miyeon seketika memerah tau maksud apa yang jennie bicarakan.
"hahhaa why, bukan kah fakta itu membuat mu iri miyeon aku memang tidak tau ayah ku saat ini tapi aku yakin suatu saat aku akan melihat wajahnya sedangkan kau" ucap jennie menatap miyeon dengan remeh.
"DIAM JENNIE!!!" teriak miyeon membuat jennie tersenyum puas dia memang sengaja mengulur waktu karena dia tau sahabatnya pasti mencarinya sekarang. Jennie benar benar tidak tau ini dimana tapi dia yakin ini masih di sekitaran rumah panti.
"kita sama sama tau bahwa kau terlahir dari seorang pelacur!!"
Plak!!!!
Satu tamparan yang keras mendarat di pipi jennie bahkan wajahnya langsung menoleh kesamping. Namun itu tidak membuat jennie berhenti. sambil menahan nyeri sekaligus panas dipipinya dan juga jennie yakin ada luka disudut bibirnya sekarang jennie tetap berbicara.
"aku yakin satu fakta ibumu bahkan tidak tau siapa ayahmu" ucap jennie terkekeh mengejek disatu sisi jennie benar benar tidak ingin menyinggung perasaan miyeon tapi dia harus melakukan itu. jennie tidak tau apa maksud miyeon melakukan ini padanya dan akan melakukan apa padanya makanya jennie mengulur waktu dengan memprovokasi perasaan miyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
BESTFREND
Romans"Jika aku ditakdirkan hanya sekedar menjaga dirimu sebelum kau di takdirkan bertemu jodoh mu, tak apa. aku akan......" L "aku memilih kau menjaga ku untuk selamanya, tak perduli status kita kedepannya. aku akan......." J