Author Pov
Setahun Kemudian...
Hari demi hari bulan demi bulan telah berlalu baik lisa maupun jennie benar benar menjalani hari harinya dengan kesunyian serta kerinduan yang mendalam. Tidak ada sedikit pun rasa yang sirna bahkan jika mereka termakan jarak yang mereka sama sama tidak tahu akan sampai kapan.
Diujung negara sana ada sosok lalisa manoban yang setiap harinya disibukkan dengan belajar untuk menempu Pendidikan. Lisa Melalui hari harinya tanpa sosok siapapun disampingnya. Bukan tidak ada yang ingin berteman dengannya namun lisa benar benar membangun tembok untuk membiarkan dirinya hidup dengan kesendirian. lisa hanya berenteraksi dengan seseorang jika itu penting. Selebihnya dia hanya menikmati waktunya di apartemen yang tidak sama sekali luas. Menikmati hari dengan membaca buku jauh dari dunia media sosial adalah healing satu satunya yang bisa dia lakukan.
Terlihat tenang diluar namun tidak dengan isi kepala dan juga isi hatinya. Tidak ada malam yang dia lewatkan tanpa mengenang sosok jennie sampai mata terpejam lalu pagi harinya di sambut lagi dengan kerinduan pada sosok yang sama. Berkali kali disetiap harinya dia ingin kembali kekorea hanya untuk melihat sosok yang paling dia rindukan atau hanya sekedar mendengar suaranya atau hanya sekedar ingin tahu keadaan jennie namun janji tetap janji dia tidak ingin mengingkarinya.
Sedangkan sosok yang lisa rindukan mengalami perubahan kehidupan yang sangat drastis. Sisi baiknya Sosok jennie kim menjadi dokter yang paling hebat dalam waktu satu tahun terakhir itu karena Jam tayangnya dirumah sakit benar benar melampui jam tayang dokter dokter senior. Bisa dikatakan jennie tidak memiliki waktu lain selain bekerja. Dalam setahun dia bahkan tidak pernah mengambil masa cuti atau hanya sekedar libur sehari.
Namun Hari hari yang dia lewati benar benar tidak memiliki celah untuk bermain. Hari hari yang selalu dia lewati dengan tawa pun sirna. Siapapun yang tau jennie adalah dokter yang begitu periang namun tidak berlaku dalam setahun ini. dia menjadi sosok yang dingin pada siapapun bahkan yang menjadi khawatiran semua orang disekelilingnya, jennie sudah tidak memiliki hati yang selembut kemarin yang bisa tersentuh oleh hal hal yang mengharukan. Kadang Dia begitu tenang mengatakan hal yang bisa menghancurkan hati keluarga pasien yang memang tidak memiliki harapan untuk berada diatas meja operasinya. Alih alih bersimpati jennie lebih memilih untuk mengatakan kesungguhan.
Kata kata yang begitu menyakitkan juga kadang kadang keluar untuk orang orang yang berada didekatnya apalagi mommy kim. Berlaku untuk keluarga manoban juga, Semakin mendekat mommy manoban dan daddynya semakin dirinya menghindari pendekatan itu. dan tiak berhenti disitu jennie juga menghindari kedua sahabatnya. Namun jisoo dan rose mengerti situasi sahabatnya dan memilih untuk menjaga jennie dari jauh.
Tapi dibalik semua kesibukan yang jennie ciptakan sendiri masih terselip waktu untuk menangis. Menangis ditempat dimana tidak ada orang yang tau. Menangis karena hatinya begitu merindukan sosok yang entah dimana keberadaannya. malam harinya dengan tangisan sedangkan paginya kembali seperti tidak memiliki beban sama sekali.
"jennie Mommy ingi-"
"jennie tidak memiliki waktu mom" hanya itu yang selalu jennie ucapkan setiap waktu bertemu dengan mommynya.
Pagi ini seperti biasa jennie yang sudah lengkap dengan atribut kerjanya yang dimana warna biru dan putih melekat. tanpa menengok jennie terus berjalan namun..
"CUKUP JENNIE!!!"
Bentakkan yang cukup nyaring ditelingah jennie membuatnya menghentikan langkah lalu berbalik melihat mommynya yang sedang berdiri diujung meja makan yang banyak hidangan. Jennie memang tidak pernah lagi sarapan dengan mommynya. Dia memilih singgah dicafe untuk membeli hidangan lalu memakannya diatas mobil setiap hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
BESTFREND
Romance"Jika aku ditakdirkan hanya sekedar menjaga dirimu sebelum kau di takdirkan bertemu jodoh mu, tak apa. aku akan......" L "aku memilih kau menjaga ku untuk selamanya, tak perduli status kita kedepannya. aku akan......." J