"pak tolong ke gedung spesialis saraf panggil dokter jung dia bertugas malam ini" ucap jisoo setelah sadar bahwa jennie perlu diatasi dengan cepat mendengar itu salah satu security bergegas keluar ruangan yang tidak bisa dikatakan ruangan yang baik. ruangan ini dipenuhi dengan peralatan peralatan kedokteran yang tidak digunakan lagi belum lagi debu yang yang sangat banyak ditambah hanya satu lampu yang menyalah itupun sudah tak terang lagi.
"berhentilah menangis kita harus mengobati jennie sekarang" jisoo mengelus lembut rambut rose mendengar hal itu rose keluar dengan perlahan dari pelukan jisoo. Setelah rose tak lagi bersandar pada tubuhnya jisoo perlahan berdiri sama dengan lisa mereka juga tak kuasa menahan tubuhnya hingga mereka luruh kelantai.
Jisoo berjalan kearah jennie dan lisa yang masih menangis terseduh seduh mengingat fakta ini pertama kalinya bagi jisoo melihat jennie dan lisa sama sama tidak bisa saling menguatkan. Biasanya jika jennie terpuruk atau bersedih lisa akan menguatkan begitupun sebaliknya namun kini tidak ada yang bisa mengambil peran itu, itulah yang membuat jisoo harus lebih kuat sekarang.
"jennie lisa berhenti menangis hmm kita harus keluar dari sini" ucap jisoo mengelus lembut kepala keduanya dengan lembut.
"uu-nnie ini sa-kit" aduh jennie dengan linangan air mata membuat jisoo menitihkan air matanya lagi namun menghapusnya dengan perlahan sedangkan lisa tidak bergerak sedikit pun. jisoo membawa dirinya tunduk untuk mencium pipi jennie tak perduli itu basah dengan air mata.
"kau anak yang kuat kan tahan dulu hmm berhenti menangis lisayahh ayoo bangun kita harus mengobati jennie" mendapati lisa menganguk jisoo berjalan kebagian kaki jennie untuk memeriksa.
"jennie aku akan membersihkan bekas ikatan mu ini banyak dara dan kotor apa kau bisa menahannya" tanya jisoo jennie hanya mengangguk lemah.
"un-nnie tak bisakah aku berbalik nafasku sesak" tanya jennie membuat jisoo menggeleng.
"untuk mengurangi resiko yang lebih parah sebaiknya jangan gerakkan kaki mu dulu atur nafas mu baik baik rose tuntun jennie" jisoo menatap rose yang kini sudah berdiri didepan jennie rose mengangguk lalu melakukan tugasnya.
"lisayah apa kau lakukan disana!" sentak jisoo yang melihat lisa masih berdiri dengan wajah linglung. Mendengar teriakan jisoo membuat lisa tersentak dan sadar. Dia berjalan ke arah tangan jennie lalu melihat goresan.
"ini tidak dalam unnie syukurlah" ucap lisa dengan legah walaupun air mata itu terus menetes dia tidak perduli sebisanya dia menahan tapi sangat sulit jadi dia biarkan saja.
"kita harus cepat unnie kesulitan bernafas" rose menatap jisoo dan lisa yang juga menatapnya sedangkan jennie hanya diam sejak tadi melihat wajah lisa walaupun beberapa kali dia sedikit meringis saat jisoo atau lisa membersihkan lukanya dengan tangan kosong karena mereka tidak sempat membawa peralatan apapun.
"oh mygodd apa yang terjadi disini" akhirnya yang ditunggu datang.
"jangan banyak bicara periksa keadaannya sekarang!" bentak lisa membuat jennie sebisa mungkin mengelus tangan lisa. Merasa ada yang menyentuh lisa berbalik menatap jennie yang sedang menggeleng membuatnya mengerti untuk tidak kasar pada dokter jung biar bagaiamanpun dokter jung lebih senior darinya.
"long story dokter tolong periksa dulu" dokter jung mencoba untuk paham walaupun ribuan tanya dalam otaknya bagaimana bisa dia tidak bertanya tanya disini ruangan yang tidak tersentuh terdapat seorang dokter tengkurap dengan kaki yang memerah bahkan celana kain yang jennie gunakan saat operasi terlihat sengaja tergunting.
"apakah dia masih merasakan sakit" tanya dokter jung pada jisoo yang berdiri didepannya sedangkan disampingnya ada rose didepan samping jisoo ada lisa.
"syurkurlah masih aku juga tidak melihat ada syaraf yang terpotong disitu" jawab jisoo saat melihat dokter jung memperhatikan pergelangan kaki jennie bekas ikatan miyeon. Diantara mereka hanya jisoo yang jauh lebih mengerti tentang syaraf sayangnya jisoo lebih mendalami ahli syaraf bagian otak namun hal dasar seperti tidak menggoyangkan pasien merupakan hal yang dia sangat pahami.

KAMU SEDANG MEMBACA
BESTFREND
Romance"Jika aku ditakdirkan hanya sekedar menjaga dirimu sebelum kau di takdirkan bertemu jodoh mu, tak apa. aku akan......" L "aku memilih kau menjaga ku untuk selamanya, tak perduli status kita kedepannya. aku akan......." J