Lisa Pov
Aku bersumpah demi tuhan jenis apapun itu aku akan membuat miyeon merasakan seratus kali lebih dari yang jennie rasakan. Aku marah sangat marah selain marah dengan miyeon aku juga marah pada diriku sendiri. bagaimana bisa aku mengabaikan firasat yang dikirimkan padaku hanya karena aku fikir tidak ada yang berbahaya. Beberapa hari sebelum ini terjadi aku memang mengendorkan penjagaan jennie dari jarak jauh. Beberapa bodyguard aku suruh untuk balik ke seoul karena aku fikir ini hanya menghitung hari namun sial aku tidak menyadari bahwa miyeon merencanakanya di hari hari terakhir. Miyeon benar benar bermain dengan halus.
"minumlah" saat ini aku sedang berada di taman tidak jauh dari ruang UGD tempat jennie berada dan jisoo unnie menghampiriku.
"kau sudah siap siap unnie" tanyaku setelah dia duduk disampingku, aku mengambil minuman soda yang jisoo berikan. aku sedikit tersenyum bagaimana bisa si bunglon ini memberikan minuman soda padaku dijam sudah pukul sepuluh malam belum lagi suasan di taman ini cukup dingin sedikit minuman yang dia berikan.
"aku tidak bisa berkonsentrasi biarkan saja nanti aku menyuruh orang untuk mengambil barang barangku" aku mengangguk mengerti kejadian ini tidak pernah kami fikirkan terjadi membuat kami benar benar syok.
"kau sudah cukup tenang" tanya jisoo unnie aku hanya diam memandang langit yang hanya beberapa bintang saja.
"bagaimana aku bisa tenang unnie jika orang yang sangat aku sayangi kesakitan karena kelalaianku"
"jangan menyalahkan dirimu tidak semua hal bisa kita jaga dengan baik sekalipun sangat berharga kita bahkan tidak punya hak memastikan semuanya baik baik saja. Ingat ada tuhan yang mengatur semuanya"
"tuhan memberikan ku firasat bahwa miyeon akan membahayakan jennie namun aku abaikan begitu saja"
"aku benar benar bingung mengapa miyeon melakukan hal itu lisa, tapi jika ini belum waktunya aku tau tak apa"
"aku akan ceritakan semuanya di perjalanan nanti unnie bagaimana jennie apakah sudah bangun"
"belum mungkin sedikit lagi dia sangat kelelahan tapi dokter jung memberikan suntikan peredah sakit yang dosisnya lumayan tinggi karena kita menempuh jarak yang sedikit bebatuan nanti dokter jung menyuruhku memberitahu dokter choi juga" aku hanya mengangguk.
Mungkin sekitar dua jam aku menunggu jennie untuk bangun dari tidurnya bayiku itu terlihat sangat kelelahan dan saat ini aku sudah berada didalam mobil yang sudah melaju beberapa menit yang lalu. Walaupun terjadi kerusuhan karena bayiku benar benar bertingkah. Dia tidak ingin naik mobil ambulance dan dia memberontak ingin duduk dipangkuan ku selama perjalanan. Berkali kali aku membujuknya namun percayalah keras kepala jennie lebih keras dibandingkan batu gunung.
Dan yahh saat ini dia sudah kembali terlelap diatas badanku karena tak berhasil membujuknya akhirnya dokter jung menyarankan untuk aku duduk didepan samping supir dan membuat tempat duduk mundur semaksimal mungkin agar kaki jennie tidak tertekuk sempurna karena itu tidak baik untuk kakinya.
"jennie unnie benar benar menangis seperti anak kecil tadi banyak perawat yang gemesh dengan tingka lakunya terlihat seperti bayi begitu saja masih ada yang terang terangan menyakitinya. Berkali kali aku berfikir tapi tidak ada jawaban yang aku temukan kenapa perawat jalang itu menyakiti unnieku " ucap rose yang saat ini sibuk bersandar di bahu jisoo unnie yang jelas jelas aku yakin tidak nyaman dia lebih tinggi dari jisoo unnie. Namun entah kenapa dia selalu melakukan hal itu.
Karena aku sudah berjanji untuk menceritakan semuanya pada jisoo unnie kebetulan rose juga menanyakan hal sama sehingga aku menceritakan semuanya dari awal jennie berteman dengan miyeon, saat saat jennie dibulyy, sampai dengan balas dendam yang bukan jennie pelaku sebenarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BESTFREND
Romance"Jika aku ditakdirkan hanya sekedar menjaga dirimu sebelum kau di takdirkan bertemu jodoh mu, tak apa. aku akan......" L "aku memilih kau menjaga ku untuk selamanya, tak perduli status kita kedepannya. aku akan......." J