Outhor Pov
Setelah benar benar menggempur jennie di kamar mandi dengan berbagai gaya kini lisa berjalan untuk turun kelantai satu. Rambut yang basah serta senyuman yang tak kunjung terhenti itu menemaninya melangkah. Tidak ada sama sekali terlihat kelelahan akibat aktivitas sex yang luar biasa Nampak dari wajahnya. Berbeda dengan lawannya yang sudah sangat kelelahan didalam sana.
"yaaahhhahh anak ayam" dari luar pintu utama mantion jennie si pemilik bibir love itu berlari dengan sangat cepat namun hati hati untuk masuk dalam tubuh sang sahabat yang sangat dia rindukan.
"Monkeyyyyy" disusul wanita berambut blonde si pemilik hati istri tercinta dari bibir love tersebut.
"sayang jangan terlalu memeluknya" ditengah tengah pelukan teletubis tersebut terdengar rengekan dari si bibir love yang tidak ingin istrinya terlalu memeluk orang lain. rose melepaskan diri dari lisa sambil terkekeh.
"sayang kau memeluk lisa lebih banyak lihat tubuhku hanya sebagian menyentuh lisa" ucap rose lalu mengelus pucuk kepala sang istri. jisoo melepaskan pelukannnya terhadap lisa lalu menatap rose sambil menyengir. Namun tanpa mereka berdua sadari sosok yang dia peluk kini memasang wajah keheranan. Menyadari raut wajah sahabatnya, rose menepuk pundak lisa dengan pelan.
"yak kenapa kau seperti orang bodoh disitu" nampak tersadar lisa menatap keduanya.
"kenapa aku merasa ada sedikit benjolan dari perut mu unnie" tanya lisa kini fokus menatap jisoo unnie yang tersenyum lebar akibat pertanyaan lisa.
"aku hamil lisa sudah masuk empat bulan" seketika wajah lisa berubah menjadi sangat cerah. ikut tersenyum seperti dua pasangan yang saling menggandeng. tidak ada yang lebih baik setelah pergi lalu kembali mendapatkan kabar bahagia dari sang sahabat. Kebahagiaan itu menular.
"selamat untukmu unnie, rose kau harus selalu siaga hmm" keduanya pun mengangguk saat ingin berjalan keruang tengah pintu mantion kembali terbuka senyum cerah lisa berlanjut saat yang dia lihat kedua orang tuanya. Selama setahun ini lisa dan juga kedua orang tuanya memang tidak pernah bertemu. Lisa yang memilih hal itu.
Karena melihat sang daddy yang berjalan dengan cukup cepat lisa merentangkan tangannya berharap sesegera mungkin masuk dalam pelukan sang daddy namun..
PLAK!!!!!
"daddy!!!"
Lisa langsung memegang pipi kanannya yang di tampar sangat keras oleh sang daddy bersamaan dengan itu jennie yang melihatnya dari jauh berteriak lalu berlari dengan sangat cepat walaupun sebenarnya itu susah karena dibagian intimnya masih terasa perih meski lisa sudah memberikan salep.
"Daddy tidak pernah mengajarkan mu menjadi seorang bajingan seperti ini!!" lisa yang sudah masuk dalam pelukan jennie pun di tarik paksa oleh sang daddy tidak sampai disitu lisa bahkan didorong dan sekarang tersungkur dilantai.
"daddy apa yang kau lakukan!" protes jennie lalu melangkah mendekati lisa namun sang mommy manoban menahannya. Sekali gelengan dari sang mommy membuat jennie mau tidak mau ikut terdiam walaupun beribu tanya menghantuinya.
Jennie jelas tau bagaimana mommy manoban begitu tidak suka dengan kekerasan namun mengapa dia hanya diam melihat anak satu satunya di sakiti Begitupun dengan rose yang kini menyembunyikam jisoo dalam pelukannya agar tidak panik karena itu sangat berpengaruh pada janinnya nanti.
"apa salah ku daddy!" tersulut emosi kini lisa berdiri walaupun belakangnya sakit belum lagi diujung bibirnya terasa perih.
"kenapa kau menidurinya!" bentak sang daddy menatap lisa penuh amarah. Lisa menatap jennie yang juga menatapnya lisa menangkap sebuah tanda tanya dari raut wajah jennie.

KAMU SEDANG MEMBACA
BESTFREND
Romance"Jika aku ditakdirkan hanya sekedar menjaga dirimu sebelum kau di takdirkan bertemu jodoh mu, tak apa. aku akan......" L "aku memilih kau menjaga ku untuk selamanya, tak perduli status kita kedepannya. aku akan......." J