13

2.5K 189 7
                                    

LISA POV

Waktu terus saja berlalu dan bagiku ini terlalu cepat. Tinggal hitung hari kami akan menyelesaikan masa suka relawan sebelum akhirnya aku rose jisoo unnie dan jennie akan bertugas kerumah sakit di seoul. Kami berempat akan bekerja di satu rumah sakit yang sama. tentu saja itu keinginan mereka yang merayu daddy manoban untuk mempekerjakan mereka dirumah sakit milik daddyku. Karena daddy menganggap jisoo dan rose juga sebagai anak mereka bukan hanya jennie tanpa dirayu lama daddyku pun menyetujuinya tentu saja dengan melihat keterampilan mereka yang memang sangat baik.

Aku juga bersyukur karena jennie tidak membawa perasaan soal hanbin kemarin. Awalnya aku fikir dia akan kecewa karena orang yang dia sukai ternyata tidak sebaik didepannya. Jennie bahkan terlihat beberapa kali mendengus jika mendapatkan pesan dari hanbin. Aku yakin sedikit lagi jennie akan memblokir nomornya.

Dan untuk masalah miyeon, jennie benar aku hanya terlalu khawatir. Miyeon tidak bersikap aneh dan mencurigakan. Miyeon bekerja seperti biasanya. beberapa kali aku dengannya berkomunikasi masalah pasien. Tidak ada yang berubah seperti yang dia katakan waktu lalu. Aku menghargainya sebagai perawat bukan melihatnya sebagai musuh jennie. begitupun dengannya yang menghargai ku sebagai dokter bukan sahabat musuhnya.

Setelah memiliki firasat yang buruk selama beberapa minggu ini aku benar benar menjaga jennie lebih ketat dengan bantuan bodyguard namun aku bersyukur tidak ada hal buruk yang terjadi kecuali hal hal tidak masuk akal yang jennie perbuat sendiri. seperti menyuruhku menemaninya keseoul hanya untuk membeli pakaian dalam keluaran terbaru calvin klein lalu kembali lagi kepedesaan.

Saat ini aku sedang berada diruanganku setelah menangani beberapa pasien. Aku sengaja belum kembali keruangan istirahat karena kucing kesayangan mommy kim ku masih bertugas. Entah kenapa dia belum selesai memeriksa padahal aku tau dia tidak memiliki jadwal operasi hari ini.

"Lisayaaaa" panjang umur suara teriakan itu nyaring terdengar bahkan sebelum pintu ruanganku terbuka untung saja ruangan dokter terpisah dari ruangan pasien. Pintu ruangan pun terbuka menampilkan jennie yang tidak lagi terlilit jas kebanggannya. Namun tunggu dulu sepertinya wajahnya memerah. tanpa basah basih dia menutup pintu lalu berjalan cepat kearahku dengan wajah yang dilinangi air mata.

"ada apa dengan mu jennie" aku ingin menghampirinya namun dia lebih dulu sampai padaku. tanpa menjawab apapun dia duduk menyamping dipahaku. Kedua tangannya melingkar di leherku lalu kepalanya bersandar di pundakku.

"hiks hikss hikks" aku mencoba melepaskan pelukannya namun dia bersikeras tak ingin lepas dari pelukanku. Namun karena suara tangisannya kencang benar benar membuatku khawatir.

"kenapa hmm apa ada yang sakit" aku masih berusaha melepaskan pelukan ku kali ini aku cukup kuat menarik kedua lengannya namun dia melepas kasar kedua tanganku lalu kembali memelukku.

"astaga jennie kim! Ayoo bicara jangan menangis seperti ini! katakan siapa yang menyakitimu!!"

"ka-kau membentakku lisayaa" aku menghela nafas saat aku tak sadar aku membentaknya, namun aku bersyukur karena dia melepaskan pelukannya namun tetap duduk diatas pahaku. Aku memandang wajahnya dengan lekat mencari sesuatu yang kufikir lebab sambil tanganku terulur menghapus air matanya.

"mianhe, aku benar benar khawatir j, kenapa hmm ?" ucapku dengan lembut.

"aku ingin menangis dulu, jadi kau jangan mengangguku" rengeknya lalu kembali masuk dalam pelukanku. Aku menghela nafas karena aku yakin ini tidak ada sangkut pautnya dengan keadaan fisiknya. Selain mengelus lembut kepalanya tidak ada lagi yang bisa aku lakukan. Apalagi yang membuat hatinya tersentuh seperti ini. apapun yang terjadi sepertinya dia benar benar sedih. dia terus saja menangis sesekali bersuara sesekali menarik ingusnya sesekali mengatur nafasnya. walaupun sudah hampir sepuluh tahun lebih aku berada di sampingnya jika menangis itu masih terlihat lucu sampai sekarang namun aku rasa ini bukan hal yang harus di tertawakan.

BESTFRENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang