ꗃ:: 008 ❜

752 75 1
                                    

Natala mencoba menetralkan detak jantungnya yang berdetak lebih cepat dari biasanya. Sejujurnya dia tidak pernah keluar dengan laki-laki manapun. Tapi tiba-tiba Javier mengajaknya untuk keluar, bagaimana dia tidak gugup?

"Ayo Natala, jangan gugup." Ucap Natala pada dirinya sendiri didepan cermin. Javier datang tepat saat Natala baru saja keluar dari rumahnya.

Javier menunggu Natala di motor. Pandangannya beralih pada kacamata yang dia pakai.

"Mengapa kau masih memakai kacamata itu?" Tanya Javier menunjuk kacamata lewat dagunya.

"Biarkan saja, aku menyukainya." Jawab Natala. Javier hendak mengambil kacamata itu namun kali ini Natala secepat kilat menghindarinya.

"Kau tidak boleh mengambilnya lagi!" Natala sedikit mengerucutkan bibirnya. Javier menghela nafas.

"Cepat naik." Perintah Javier. Natala mengangguk untuk menaiki motornya, namun ternyata motor Javier cukup tinggi untuknya membuatnya kesulitan.

"Berusahalah sampai kau bisa." Ujar Javier tersenyum tipis melihat Natala yang kesusahan.

"Bisakah kamu membantuku?!" Natala sudah menyerah, dia menatap Javier.

"Naik motor saja kau tidak bisa." Ledek Javier lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Natala naik.

"Mana tanganmu?" Lanjut Javier membuat Natala yang sudah duduk tiba-tiba kedua tangannya ditarik melingkar diperut Javier.

"Hei!" Natala hendak kembali menarik tangannya, namun Javier langsung melajukan mobilnya cukup kencang.

"Mengapa kita kemari?" Tanya Natala memperhatikan sekelilingnya. Kini mereka sedang berada disebuah toko mainan.

"Aku lupa mengatakannya, nanti keponakanku akan ulang tahun. Bisakah kau membantuku mencarikan mainan yang cocok untuknya?" Ungkap Javier berjalan lebih dulu.

"Aku bisa. Berapa tahun usia keponakanmu?"

"5 tahun, dia perempuan."

Mereka berkeliling di dalam toko mainan tersebut yang memang kebetulan sangat besar. Sesekali Javier memperhatikan gerak gerik Natala, yang menurutnya sedikit berbeda saat disekolah.

Jika disekolah dia terlihat begitu kaku dan lugu. Sedangkan saat diluar seperti ini, Natala seperti gadis biasanya. Siapa sebenarnya gadis disampingnya ini? Lamunannya buyar ketika Natala menepuk pundaknya membuat Javier terkejut.

"Hei, kamu sedang memikirkan apa?" Tanya Natala. Sedangkan Javier menggelengkan kepalanya.

"Tidak ada, ada apa?" Setelah Javier bertanya. Natala menunjukkan salah satu mainan yang berhasil dia temukan.

"Bagaimana dengan ini? Ini sangat cocok untuk anak usia 5 tahun." Ujar Naeva.

"Kalau begitu itu saja, kita pulang." Jawab Javier singkat. Keduanya berjalan ke dekat kasir untuk membayar barang tersebut.

Sedangkan Natala disampingnya tidak bisa diam. Pandangannya terus menelisik ke setiap barang-barang mainan disana.

"Kau mau mainan juga?" Sahut Javier membuat Natala terkejut sebelum menggeleng. Tapi setelahnya matanya kembali pada barang-barang disana.

"Katakan." Ucap Javier kembali membuat Natala menoleh.

"Apa maksudmu? Aku melihatnya karena mereka menggemaskan saja." Ucap Natala. Javier berjalan ke arah boneka mengambil beberapa boneka membuat Natala terkejut.

"Maksudmu menggemaskan ini bukan? Aku akan membelinya untukmu." Javier menunjukkan 3 boneka pada Natala sebelum membawanya ke kasir.

"Astaga, jangan." Natala hendak mengambil boneka itu untuk kembali menyimpannya. Namun Javier lebih gesit menahan Natala membuat Natala mempoutkan bibirnya.

(✓) Innocent | nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang