Tepukan tangan terdengar saat Javier baru saja memasuki markas. Javier mengerutkan keningnya menatap teman-temannya.
"Ada apa?" Tanya Javier bingung. Harry bersorak riang.
"Yang sudah memenangkan perlombaan basket bagaimana rasanya? Dan apa yang Natala berikan padamu? Apakah sebuah ciuman panas?" Harry tertawa cekikikan. Javier menggelengkan kepalanya dengan malas.
"Itu hal yang biasa, lagipula disini bukan aku saja yang ikut." Ujar Javier. Dia menjadi teringat dengan Natala, Javier belum sempat meminta apapun pada Natala. Karena dia memang belum memikirkan apa yang akan dia minta pada Natala.
"Oh ya, sepupuku akan mengadakan pesta ulang tahu. Bisakah nanti kalian datang?" Ucap Harry. Semua menoleh padanya.
"Kita tidak mungkin melewatkan sebuah pesta." Ujar Jimmy. Max mengangguk.
"Kita pasti datang, tenang saja."
Yeri baru saja membagikan semua undangan untuk pesta ulang tahunnya yang ke 17. Hampir satu sekolah dia undang, bahkan yang dia tidak kenal pun dia undang.
"Kak!" Panggil Yeri yang melihat Harry bersama teman-temannya. Dia berlari memberikan undangannya pada setiap anggota Demone dibantu oleh temannya.
"Datanglah untuk pesta ulang tahunku!" Ujar Yeri. Harry melihat sekelilingnya yang sibuk melihat undangan dari Yeri. Bahkan teman-temannya pun diberikan satu persatu, entah berapa undangan yang Yeri cetak untuk ini.
"Gila, kau mengundang satu sekolah?" Harry menatap Yeri tak percaya. Yeri terkekeh.
"Tak apa-apa, lebih ramai akan lebih seru." Ucap Yeri lalu melenggang pergi bersama teman-temannya untuk melanjutkan memberi undangan tersebut. Harry menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir dengan Yeri yang bisa mengundang satu sekolah.
Carrie dan Natala sedang mengobrol di lorong sekolah ketika mereka menerima undangan ulang tahun. Mereka membaca isi undangan tersebut dengan seksama.
Carrie spontan merespons, "Apa-apaan ini, ada dress code?" sambil membaca ketentuan tentang dress code di undangan tersebut.
Natala mengangguk setuju, "Tertulis bahwa perempuan diharapkan mengenakan pakaian berwarna biru atau pink.” Carrie melihat Natala dengan tatapan bingung.
"Aku tidak akan datang, dari dress code saja itu tidak akan cocok denganku." Ujar Carrie. Natala mendongak.
"Padahal aku penasaran, kamu harus ikut! Aku ingin kau ikut." Ajak Natala dengan wajah sedih. Berharap Carrie merubah kembali keputusannya.
"Kalian akan ikut juga?" Natala dan Carrie menoleh saat mendengar suara orang lain. Itu Max, bersama anak-anak yang lain. Carrie mengalihkan kembali pandangannya malas berhadapan dengan laki-laki friendly seperti Max.
"Jika kalian memang mau, aku akan menyewakan kalian dua pasang dress untuk kalian." Lanjut Max. Harry menyenggol kecil Max, tidak tahu saja Javier sudah menatapnya.
"Bukan, aku tidak bermaksud apapun. Tanteku baru saja membuka cabang baru toko butiknya yang cukup besar, kalian bisa mengunjunginya. Tidak apa biar aku yang membayarnya." Jelas Max. Natala menatap Carrie untuk meminta jawabannya.
"Aku tidak mau ikut dalam pesta ini, lebih baik aku melakukan hal yang lain." Ucap Carrie. Max terkekeh membuat kerutan muncul dikening Carrie.
"Kau harus ikut, aku akan memesankan dress untuk kalian nanti." Ucap Max lalu melanjutkan langkahnya diikuti teman-temannya. Namun Javier sempat berhenti dihadapan Natala. Natala hanya berkedip polos, seolah berkata 'ada apa?' namun setelahnya Javier berjalan menyusul teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) Innocent | nomin
Teen Fiction┈┈ Javier, berkepribadian kuat dan penuh keberanian, telah menjadi figur yang dikenal luas sebagai "The King of Racing" yang tak terkalahkan dalam setiap balapan sebagai ketua gang motor Demone. Namun, segala hal itu berubah saat dia menemukan seora...