ꗃ:: 031 ❜

409 37 1
                                    

Jack, dia adalah kakak Junie yang usianya sudah menginjak dewasa. Kedua orangtuanya begitu menyayangi Jack, karena tidak sekali dua kali Jack mendapatkan banyak penghargaan atau mungkin menjadi juara kelas.

Dia sudah masuk ke salah satu universitas saat ini, salah satu alasan yang membuat Jack tidak bisa sering bermain dengan Junie. Oleh karena itu Junie terkadang merasa kesepian dan disitulah pertemuan Junie dan Natala.

"Lihatlah, ini kakak saat seusiamu." Ujar Jack menunjuk beberapa album foto yang sengaja dia bawa. Keluarga Junie saat ini sedang melakukan liburan ke sebuah tempat. Jack dan Junie begitu akur dikursi penumpang melihat-lihat album foto yang berada diatas pangkuan Jack.

Ibu Junie tersenyum melihat interaksi kedua putra kesayangannya dibelakang. Sesekali dia juga menjawab pertanyaan Junie saat Jack tidak dapat menjawabnya. Sesekali ayah ikut tertawa saat ada yang menurutnya lucu, karena ayah juga walaupun menyetir, dia masih mendengarkan interaksi mereka.

Keluarga yang terlihat begitu cemara, tertawa bersama menikmati waktu bersama. Rasa cinta dan kasih sayang selalu melekat pada diri mereka masing-masing. Sebuah keberuntungan yang sangat amat besar rasanya jika memiliki keluarga seperti mereka.

Yang namun sayangnya, Kebahagiaan keluarga Lacey dan Junie hancur berantakan ketika sebuah truk menabrak mobil keluarga mereka hingga terpental dan terguling beberapa kali hingga jatuh ke jurang.

Junie memeluk erat album foto sambil menatap sendu pada ayah, ibunya dan kakaknya yang sudah bercucuran. Pandangannya menggelap hingga suara banyak orang-orang yang menghampiri mereka dengan suara sirine yang bersahutan.

Para suster dan dokter segera menangani keempat korban kecelakaan yang telah dibawa ke dalam ruangan. Dalam keadaan penuh panik, dokter yang memeriksa Jack dan ayah sang dokter segera memberikan pertolongan secepat mungkin ketika merasa jantung mereka mulai melemah.

Dokter lain datang untuk membantu, dan dia memeriksa kondisi Junie yang parah. Junie segera dipindahkan ke ruang operasi setelah melihat kondisinya yang memburuk. Sedangkan ibunya, Lacey, adalah satu-satunya korban yang kondisinya tidak terlalu parah.

Semua korban diberikan perawatan yang terbaik oleh para dokter dan perawat yang berdedikasi. Mereka berusaha keras menyelamatkan nyawa semua korban dan mengembalikan kebahagiaan bagi keluarga Lacey dan Junie.

ー 🏴‍☠️ ー

Lacey, setelah sadar hanya bisa menangis begitu melihat keadaan suaminya dan kedua putranya. Sedari dua hari yang lalu Lacey sudah benar-benar hampir gila. Apalagi saat mendapatkan kabar bahwa salah satu putranya tidak dapat diselamatkan.

Pandangannya kosong ke depan, benar-benar sudah seperti tidak ada harapan untuknya. Suaminya dan satu putranya lagi belum juga sadar dari komanya. Rasanya saat ini seperti tuhan merebut semua kebahagiannya.

Badannya sudah kurus, dengan wajah yang begitu pucat karena tidak mau makan apapun. Bahkan suster pun kesusahan untuk membujuknya. Lacey benar-benar terpukul dengan keadaannya saat ini. Mengapa hanya dirinya yang baik-baik saja saat kecelakaan ini? Seharusnya dia saja yang pergi bukan Jack.

Jack masih mempunyai masa depan yang belum tercapai, usianya masih muda untuk pergi terlalu cepat. Air matanya turun kembali begitu mengingat secepat itu putra pertamanya meninggalkannya. Seandainya, seandainya saja saat itu mereka tidak pergi liburan. Mungkin hal ini tidak akan terjadi.

Dan lagi, Junie.. air matanya turun begitu deras mengingat putranya yang masih kecil itu. Dokter mengatakan bahwa Junie hilang ingatan akibat benturan yang cukup keras dikepalanya. Dunia Lacey benar-benar saat ini terasa sudah hancur. Dia kehilangan senyuman kedua putranya. Junie tidak akan mengenalinya lagi saat ini.

(✓) Innocent | nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang