ꗃ:: 022 ❜

538 56 0
                                    

Jack memegangi pipinya begitu mendapatkan pukulan dari Javier. Steven menahan Javier yang terus memberontak.

"Apa yang kau lakukan?! Jack adalah temanmu!" Sentak Max. Jack sendiri ditahan oleh Harry dan Jimmy. Untung saja Jack lebih tenang mengatasi situasi seperti ini.

"Kau ingat mengenai perjanjian itu, mengapa kau terus mendekatinya?!" Javier menatap Jack dengan nafas memburu. Jack menatapnya datar seolah memang tidak takut dengan Javier.

"Kau pikir aku mendekatinya untuk apa? Ada hal yang harus aku uruskan kau tidak tahu apapun." Ucap Jack. Javier semakin terpancing mendengarnya.

"Urusan apa kau dengannya bodoh?!" Jack menggeleng kecil. Javier mengerutkan keningnya.

"Kau tidak perlu tahu." Ucap Jack sebelum melenggang pergi dari markas. Javier menatap punggung Jack yang mulai menghilang dari pandangannya.

"Jack tidak akan melakukan hal bodoh seperti itu, kau jangan langsung menyimpulkan sendiri Javier." Sahut Michael. Javier menoleh sekilas melepaskan kasar tangannya dari Steven.

"Kita pasti akan mengetahuinya nanti, kau jangan khawatir." Sambung Harry sebelum keluar markas untuk mengejar Jack bersama Jimmy.

ー 🏴‍☠️ ー

Carrie menatap tajam Javier saat tiba-tiba Javier meminta Natala untuk berbicara sebentar. Tentu Carrie akan menolak hal itu, karena dia juga sudah mengatakannya tidak ada yang boleh menganggu dia dengan Natala kembali.

Namun pada akhirnya Carrie mengalah begitu Javier menariknya dan Natala mengatakan bahwa tidak apa-apa. Akhirnya Natala pergi bersama Javier ke rooftop.

"Cepatlah, apa yang ingin kamu katakan Javier." Ujar Natala setelah mereka sampai. Javier hanya diam menatap Natala belum juga mau bicara.

"Jika tidak ada yang ingin dibicarakan aku akan pergi." Ucap Natala penuh penekanan. Javier mendengus kasar.

"Apakah kau sudah memastikan perasaanmu?" Natala mengerutkan keningnya begitu sebuah pertanyaan terlontar dari mulut Javier. Dia merasa itu sudah lama, dia pikir Javier tidak akan mengungkitnya kembali. Ternyata kali ini dia justru menanyakan hal itu.

"Aku tidak tahu, aku sudah melupakannya dimana saat itu kamu mengungkapkan perasaanmu." Ujar Natala. Dia hendak melenggang pergi namun lebih cepat tangannya ditahan oleh Javier.

"Aku juga berpikir seperti itu akan melupakan awalnya, namun aku tidak bisa berhenti memikirkanmu Natala." Natala terdiam ditempatnya membelakangi Javier.

"Kau benar-benar ingin aku menjauh?" Lanjut Javier bertanya. Karena tak ada jawaban dan Natala. Perlahan Javier melepaskan tangannya. Natala saat itu juga membalikkan badannya menatap Javier. Angin berhembus menerbangkan surai Javier yang jatuh tepat di dahinya. Seperti sebuah sihir, Natala kehilangan kata-kata.

Javier melangkahkan kakinya mendekati Natala. Javier mengangkat dagu Natala untuk menatapnya, menatap kedua netra yang sudah lama tidak dia jumpai beberapa akhir-akhir ini. Bohong jika Javier tidak merindukan gadis yang lebih kecil darinya saat ini.

Dia tersenyum tipis mendekatkan wajahnya dengan wajah Natala hingga hidung mereka bertemu. Tak butuh waktu lama Javier menempelkan bibirnya, kedua tangannya melingkar sempurna dipinggang Natala mendorongnya pelan-pelan hingga punggung Natala menempel pada dinding.

Entah arahan darimana air mata lolos jatuh dipelupuk mata Natala. Kedua matanya perlahan terpejam, kali ini dia membiarkan Javier mencium bibirnya. Namun Natala sama sekali tidak membalas ciuman tersebut, kerena dia sama sekali tidak tahu menahu bagaimana caranya.

(✓) Innocent | nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang