ꗃ:: 027 ❜

411 40 0
                                    

Javier maupun anak-anak Demone lain sedikit merasa ada yang aneh dengan Jack. Beberapa belakangan ini Jack jarang ikut berkumpul dengan anak-anak Demone gang. Dia selalu mengatakan bahwa dia sibuk sebelum pergi meninggalkan markas. Dan juga itupun Jack hanya sesekali datang ke markas.

"Ada apa sebenarnya Jack?" Javier mencekal tangan Jack yang lagi-lagi dia akan pergi. Jack menggelengkan kepalanya melepas perlahan tangan Javier.

"Aku hanya benar-benar sibuk Javier, jika semua sudah kembali normal aku akan kembali." Ucap Jack lalu bergegas pergi dari sana. Javier mengerutkan keningnya, dia sangat yakin ada yang Jack sembunyikan.

Sebenarnya Javier ingin sekali meminta untuk Jack bercerita mau bagaimanapun dia mempunyai Demone, jika terus-terusan Jack memendam sendiri Demone merasa tidak berguna untuknya. Namun untuk saat ini Javier akan menghargai privasi Jack, dan jika terjadi sesuatu baru Javier akan memaksa Jack untuk menceritakannya. Javier adalah ketua gang, tidak mungkin jika dirinya terus-terusan tidak tahu yang terjadi pada anggotanya sendiri.

"Menurutmu apa yang Jack sembunyikan dari kita?" Javier menatap teman-temannya. Yang lain menggeleng lemah. Tidak ada satupun yang mengetahui mengenai apa yang dilakukan Jack saat ini.

"Apakah perlu kita diam-diam membututi Jack?" Celetuk Max menatap Javier.

"Tapi bukankah itu sama saja kita tidak menghargai waktu privasinya? Itu sangat tidak sopan." Ucap Hugo membuat Max menoleh. Javier mendengus kasar lalu mendudukan diri kembali ditempat yang sebelumnya.

"Coba nanti kau ajak Jack berbicara empat mata denganmu, jika dia masih enggan bercerita. Kita akan diam-diam membututi dia saja, mau bagaimanapun ini bukan yang pertama kali. Dia sudah sering seperti ini yang semakin lama sangat sulit untuk dibiarkan." Ujar Steven memberi usulan.

"Kau yakin? Aku takut itu akan membuat Jack kecewa." Sahut Harry ikut menimpali. Jika disaat seperti ini Harry juga tentu bisa untuk diajak serius. Tidak terus-menerus hanya bercanda.

"Aku tahu, itu adalah resikonya. Kamu mempunyai cara yang lain tidak?" Harry menggeleng lemah. Steven menghela nafas berat.

"Poin utama, aku akan mengajaknya berbicara empat mata lebih dulu. Untuk selanjutnya biar aku yang memutuskan nanti." Final Javier. Semua teman-temannya hanya mengangguk setuju jika Javier yang sudah memberi keputusan akhir mereka selalu percaya, keputusan Javier tidak akan pernah salah.

Suara deru motor yang baru saja datang dari luar sukses membuat semua atensi anak-anak Demone melirik ke depan. Siapa yang datang? Apakah Jack sudah kembali?

Semua begitu terkejut saat tiba-tiba Carrie dan Natala lah yang baru saja datang. Begitu terlihat Natala yang terus-terusan menarik Carrie agar mau masuk. Javier segera berdiri menghampiri mereka.

"Apa yang kamu lakukan kemari Natala?" Tanya Javier. Natala sontak menoleh dan menggelengkan kepalanya.

"Tidak ada, aku hanya ingin menemuimu. Memangnya aku tidak boleh kemari?" Javier menggeleng. Dia segera membawa Natala dan Carrie untuk duduk.

"Oww, Javier kamu aneh sekali segala menanyainya mengapa kemari. Ini adalah istana miliknya, tentu tidak aneh jika Natala akan kemari." Goda Jimmy. Natala menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sudah, hentikan Harry." Untuk yang pertama kalinya Natala menegur Harry. Harry langsung menegakkan tubuhnya dengan gestur tangan memberi hormat pada Natala.

"Siap! Hamba laksanakan tuan putri. Namun hamba tidak akan berhenti untuk mengejar hati tuan putri." Harry mengedipkan matanya. Suara deheman begitu langsung terdengar oleh indra pendengaran mereka. Javier menatap Harry datar, tangannya bergerak merangkul pinggang Natala.

"Aku pikir kamu benar-benar sudah berubah tidak akan menggoda gadis lain lagi." Ujar Steven menggeleng-gelengkan kepalanya. Harry menggaruk tengkuknya yang tak gatal tersenyum kikuk.

"Susah untuk aku menghilangkan kebiasaan ini, Steven." Sebuah bantal melayang yang lagi-lagi tepat mengenai wajah Harry.

"Dasar buaya, memang tidak pernah bisa untuk dipercaya." Ucap Carrie sekaligus pelaku yang melempar bantal tadi. Harry menekuk wajahnya, jika Carrie yang sudah berucap Harry tidak ingin berurusan dengannya. Bisa-bisanya nyawa Harry melayang dengan mudah seperti bantal sofa tadi.

"Jarang sekali Carrie mau untuk diajak kemari." Celetuk Max memperhatikan Carrie. Carrie menatapnya malas.

"Aku tidak akan kemari jika Natala tidak menarikku untuk datang kesini." Carrie mencebik. Natala tertawa kecil.

"Carrie, Natala, apakah kalian ingin ikut menjadi salah satu bagian dari Demone?" Tawa Steven. Sontak Carrie dan Natala berpandangan.

"Aku begitu ragu, aku tidak bisa melakukan bela diri apapun. Nanti aku akan menjadi beban kalian tentunya." Ujar Natala. Javier disampingnya menggeleng. Dia mengusak pucuk kepala Natala.

"Kamu sama sekali tidak akan menjadi beban, aku akan mengajarimu jika kamu mau." Ucap Javier.

"Benarkah kamu akan mengajariku?" Natala menatap Javier berbinar. Javier terkekeh gemas mencubit sekilas pipi Natala dan mengangguk.

Steven berdiri lalu pergi masuk ke sebuah ruangan. Dia kembali keluar membawa jaket kulit khas Demone. Steven memberikannya pada Natala dan Carrie.

"Tanpa pelatihan atau seleksi, kalian akan langsung diterima disini." Ucap Steven tersenyum lalu mendudukan diri ditempatnya.

"Kebetulan kita menyiapkan dua jaket khusus untuk perempuan, karena kita percaya suatu hari ini akan ada perempuan yang bergabung. Kita hanya menyiapkannya dulu dua, dan ternyata itu pas untuk kalian berdua." Lanjut Steven berujar. Jaket itu berwarna hitam dengan model crop.

"Tapi menurutku, tanpa kalian masuk anggota Demone pun. Kalian akan tetap bersama dengan kita, dan anggota Demone pasti akan selalu melindungi kalian." Ucap Max. Javier mengangguk.

"Kalian gunakan saja jika mau, kami tidak peduli kalian bagian dari Demone atau tidak." Timpal Javier.

Tiba-tiba ponsel didalam saku Natala berdering. Dia membuka ponselnya melihat siapa yang menelponnya. Natala tersenyum tipis menyenggol kecil Carrie. Natala memasukan kembali ponsel ke dalam sakunya menatap Javier.

"Aku sepertinya harus pergi sebentar bersama Carrie, tidak apa-apa bukan Javier?" Javier mengangguk walau sebenarnya dia penasaran siapa yang menelepon Natala barusan.

"Kita pergi dulu, sampai jumpa!" Pamit Natala lalu bergegas pergi diikuti Carrie dibelakangnya. Mereka segera pergi meninggalkan markas.

"Lama sekali, apa yang sebenarnya kalian bicarakan?" Jack menatap Natala dan Carrie datar. Natala menggaruk tengkuknya.

"Aku minta maaf, aku hampir melupakannya Jack. Ayo kita harus segera pergi." Jack mengangguk lalu memakai helm full facenya. Dia membawa motornya lebih dulu lalu disusul Carrie dibelakangnya.

Sebenarnya Jack terpaksa menerima Carrie ikut bergabung dalam urusan ini. Karena Carrie sama sekali tidak ada sangkut pautnya. Namun karena bujukan dari Natala berkali-kali akhirnya mau tidak mau Jack mengijinkan Carrie untuk ikut bergabung.

Mereka pergi ke rumah kosong itu untuk bertemu dengan nenek Marie yang sebelumnya Jack ceritakan pada Natala.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ𖥻TBC

(✓) Innocent | nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang