"Kita sampai!!" Seru Natala setelah turun dari mobil. Mata bulatnya menatap sekitar bukit yang akan menjadi tempat camp nya nanti malam. Javier tersenyum melihat betapa bersemangat nya Natala.
Mereka semua akhirnya berjalan bersamaan mencari lokasi yang cocok dan bagus pemandangannya, ah ngomong-ngomong disini mereka tidak perlu membangun tenda. Ini memang tempat untuk camp, sudah disediakan tenda disini sehingga orang-orang tidak perlu repot untuk membawa barang-barang berkat.
Didekat bukit itu juga ada sebuah pesisir pantai, yang masih dapat mereka dengar debaran ombak yang memanjakan telinga. Senyuman Natala tidak luntur untuk hari ini, dia benar-benar bahagia.
"Kamu tidur bersamaku." Kata Javier cepat. Teman-temannya membulatkan matanya, mana bisa! Jika berdua bisa-bisa mereka asik berpacaran saja.
"Tidak, tidak. Natala tidur bersamaku." Ucap Carrie tidak terima. Jika Natala bersama Javier, maka Carrie harus tidur dengan siapa? Dengan Max? Sulit dipercaya.
"Kau tidur bersama kita Javier!" Kata Max bersama Steven memanggil Javier. Yang dipanggil berakhir mendengus kasar, gagal acara tidur bersamanya dengan Natala.
Max, Javier dan Steven berada ditenda yang kebetulan paling besar. Lalu Natala dan Carrie, Hugo, Jimmy, dan Michael, Harry dan Jack ditenda yang tidak terlalu besar dari milik Javier. Kegiatan mereka diawal hanya sibuk membereskan sedikit berfoto-foto sambil menunggu malam tiba tujuan utama mereka.
Hingga mulai menjelang malam, mereka mulai duduk melingkar. Ada Steven, Jack dan Michael yang sibuk mencoba menyalakan api unggun. Max sibuk bermain gitar diapit oleh dua gadis cantik disetiap sisinya. Javier menatap datar pada Max, mengapa Natala juga ada didekat Max? Hei kekasihnya ada disini.
Javier berpindah duduk disamping Natala. "Kau suka dengan seseorang yang yang bisa bermain gitar?" Ucap Javier membuat Natala sedikit terkejut dengan kehadiran nya. Natala menoleh pada Javier dan mengangguk.
"Kau bisa bermain gitar??" Tanya Natala menatap Javier dengan mata bulatnya. Javier berdiri pergi ke tenda membawa gitar yang memang kebetulan dia bawa juga. Javier sudah menduga akan hal ini. Dia mulai memainkan gitarnya membuat Max menoleh.
"Wow, kau membawa gitar juga?" Javier hanya mengangguk lalu fokus bermain gitarnya. Dia mulai bersenandung kecil.
Everyone can see
There's a change in me
They all say
I'm not the same kid I used to beDon't go out and play
I just dream all day
They don't know what's wrong with me
And I'm too shy to sayIt's my first love
What I'm dreaming of
When I go to bed
When I lay my head upon my pillow
Don't know what to do
My first love
Thinks that I'm too young
He doesn't even know
Wish that I could show him
What I'm feeling
Cause I'm feeling my first loveJavier mulai bernyanyi membuat semua pandangan teman-temannya kini mengarah padanya. Sedangkan Javier hanya terfokus pada Natala selama bernyanyi. Natala menggerakkan kepalanya ke kanan ke kiri menikmati lagu yang Javier bawakan. Mereka berdua saling menatap satu sama lain menikmati lagunya, dunia seakan kini hanya milik mereka berdua.
"Aku iri pada mereka." Gumam Harry memperhatikan interaksi Javier dan Natala. Jimmy yang kebetulan mendengar itu terkekeh menepuk pelan pundak Harry.
"Kau harus berhenti mengoleksi banyak gadis, kau hanya perlu fokus pada salah satu gadis jika kamu ingin seperti mereka." Ucap Jimmy merangkul pundak Harry.
Harry merotasikan bola mata malas. "Aku tahu, tidak ada yang menarik hatiku. Mereka semua terlalu membosankan, aku tidak tertarik." Ujar Harry. Jimmy tersenyum menggeleng-gelengkan kepalanya.
Setelah Javier berhenti menyanyi tepukan tangan terdengar dari teman-temannya yang sedari tadi memperhatikan nya. Javier bahkan tidak menyadari bahwa api unggun sudah berhasil menyala.
Cup
Sebuah hadiah kecupan manis di pipi yang tak pernah Javier sangka. Dia membulatkan matanya menoleh pada Natala dengan raut penuh pertanyaan. Berbeda dengan wajah Natala yang terlihat sudah seperti kepiting rebus saat dirinya mengecup sekilas pipi Javier.
Max tertawa melihat ekspresi keduanya. "Mereka benar-benar pasangan yang serasi." Belum puas Max tertawa tepukan dipundaknya membuat Max diam. Ada Carrie yang menatapnya tajam, oke jika begini Max akan diam.
"Maaf-" ucapan Natala terpotong saat merasakan bibir Javier menempel diatas bibirnya. Wajahnya semakin merona, semua teman-teman Javier menyaksikannya dengan raut terkejut.
Javier hanya sekedar menempelkannya dan memberikan kecupan singkat. Tidak ada lumatan dibalik pautan bibir itu. Natala yang saat ini sudah seperti tomat segera memeluk Javier untuk menyembunyikan wajahnya didada Javier membuat Javier tersenyum manis.
Brukk
Harry pingsan dengan dramatis melihat adegan romantis secara langsung didepannya. Mereka semua terkekeh sambil menggeleng-gelengkan kepalanya termasuk Javier.
Jimmy tertawa keras membangunkan Harry yang hanya berpura-pura pingsan. Dengan segera Harry bangun dan berdiri menatap Javier sengit. "Ini tidak dapat aku biarkan lagi! Aku harus segera mencari kekasih!" Kata Harry tegas.
Javier mengangkat satu alisnya sambil tersenyum bangga. "Kau sudah mempunyai banyak kekasih, apakah tidak ada yang bisa membuatmu seperti ini?"
Harry mengerucutkan bibirnya dan menggeleng. Dia kembali duduk disamping Jimmy. "Tidak ada, sama sekali tidak ada. Iri sekali aku pada kalian." Ucap Harry mendongakkan kepalanya menatap langit malam.
"Hidupnya terlalu penuh dengan drama." Sahut Jack membuat Harry menoleh sambil menatap Jack sengit.
Steven terkekeh Jack dan Harry benar-benar sepasang teman yang tidak pernah akur. Jack yang terlalu serius dan Harry yang terlalu banyak drama, mereka benar-benar sangat tidak bisa disatukan berdua. "Sudah, kalian jangan bertengkar. Bagaimana jika kita mulai membuat makan malam sambil nanti bercerita?" Ajak Steven mencairkan suasana.
Mereka semua mengangguk dan mulai bergerak. Natala dan Carrie tentu menjadi seseorang yang berperan penting dalam pembuatan acara makan malam ini. Kebetulan ada panggangan juga yang sudah disediakan dan Harry membawa daging sapi yang memang siap untuk dipanggang.
Lokasi tempat mereka kebetulan sedikit jauh dari orang-orang, mereka sengaja melakukannya karena tidak mau membuat orang lain terganggu mengingat mereka anak-anak sekolah yang berisik.
Semua saling bekerjasama satu sama lain menyiapkan masakannya. Natala dan Carrie sebenarnya hanya sebagai mentor yang membuatnya anak-anak Demone sendiri. Semua itu atas persetujuan mereka juga. Dan Natala menggunakan kesempatan itu untuk mengambil banyak gambar.
Natala menangkap banyak gambar menggunakan kamera yang pernah Javier berikan padanya. Semenjak saat itu Natala begitu menyukai dengan hobinya sekarang. Dia selalu bangga dengan hasil-hasil tangkapannya yang tak pernah gagal. Dan moment ini wajib Natala abadikan untuk nanti.
"Natala! Ambil foto kami!" Panggil Steven. Natala sontak berjalan mendekati Steven dan yang lainnya. Dia betapa terkejutnya melihat penampakan mereka yang sangat kotor, bahkan Javier juga sama seperti yang lainnya.
Natala terkekeh sambil menyiapkan kameranya. Setelah berhasil menangkap gambarnya Natala kembali tertawa, sepertinya Javier sengaja dikotori oleh teman-temannya. Melihat bagaimana ekspresi Javier yang datar menatap tajam teman-temannya.
"Kamu seperti badut!" Kata Natala setelah dia didekat Javier. Tangan Javier yang hitam dengan sengaja mencolek hidung Natala hingga membuatnya kotor. "Javier! Cepat sana cuci tanganmu, astaga kotor sekali. Sebenarnya apa yang kalian masak?" Natala menggeleng-gelengkan kepalanya berjalan ke toilet yang disediakan disana. Javier dengan jahil berlari mengejar Natala.
Natala yang berawal pergi ke toilet justru berbelok melihat Javier yang mengejarnya dengan senyuman mengerikan. Berakhir mereka berlari-lari memutari tenda malam itu disaat orang-orang sibuk memasak. Memang benar kata Max, mereka adalah pasangan yang serasi.
TBC...
Readers mana suaranya?? Sepi bangettt deh
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) Innocent | nomin
Teen Fiction┈┈ Javier, berkepribadian kuat dan penuh keberanian, telah menjadi figur yang dikenal luas sebagai "The King of Racing" yang tak terkalahkan dalam setiap balapan sebagai ketua gang motor Demone. Namun, segala hal itu berubah saat dia menemukan seora...