ꗃ:: 010 ❜

612 66 1
                                    

Natala baru saja selesai dari kantin membeli botol minum. Saat diperjalanan dia melewati lapangan yang disana ada beberapa murid yang bermain basket. Sudut bibirnya sedikit terangkat saat melihat Javier yang juga ikut bermain.

Javier berlari mendekatinya dan langsung mengambil botol minuman milik Natala. Natala membulatkan matanya, apalagi saat Javier meneguk hampir setengahnya botol itu.

"Hei! Itu milikku!" Natala menatap Javier tajam. Mau bagaimanapun dia sudah lelah ke kantin tiba-tiba dengan santainya Javier mengambil minumannya.

"Kamu bisa membelinya lagi." Ucap Javier santai. Dia tersenyum tipis melihat ekspresi Natala yang pergi dengan wajah tertekuk.

"Aku akan membelikannya lagi untukmu." Javier merangkul pundak Natala membalikkan badannya untuk berjalan kembali ke kantin.

"Tidak mau, aku mau kembali ke kelas." Natala mencoba menjauhkan badan Javier darinya. Namun tenaganya tidak cukup kuat untuk itu, akhirnya dia pasrah saat Javier menariknya.

Javier terkejut saat seseorang memukul tangannya yang sibuk merangkul Natala. Saat dirinya menoleh, di belakang ada Carrie yang menatapnya datar.

"Lepaskan Natala!" Ucap Carrie penuh penekanan. Javier mengabaikan Carrie di belakangnya.

"Javier! Natala akan kehabisan nafas!" Carrie mendorong Javier menjauh. Yang kali ini Natala berhasil lepas dari rangkulan Javier. Javier mendengus kasar.

"Apakah Max tidak mengikatmu kembali?" Tanya Javier membuat Carrie membulatkan matanya.

"Kau pikir aku apa hingga diikat?" Carrie mendelik tak suka. Dia menarik Natala agar dekat dengannya.

"Lebih baik kau bersama Max, daripada harus menganggu Natala." Ujar Javier yang langsung mendapatkan gelengan dari Carrie.

"Enak saja, tidak bisa!" Carrie membawa Natala pergi. Javier menatap keduanya datar yang mulai menjauh.

ー 🏴‍☠️ ー

Javier bersama beberapa temannya pulang sedikit telat dalam beberapa hari ini dikarenakan ada latihan basket setelah pulang. Ada Michael, Javier, Jack, Hugo dan Steven yang ikut berpartisipasi dalam lomba ini.

Mata elangnya menangkap dua orang gadis yang dikepung oleh beberapa pemuda. Javier bisa tahu bahwa pemuda itu siapa lagi jika bukan musuhnya yang selalu membuat keributan. Javier membuka ponselnya untuk mengabari teman-temannya.

Dia membawa motornya mendekati mereka dengan beraninya. Javier mencoba bersikap tenang saat tahu kedua gadis itu adalah Carrie dan Natala sendiri. Dia mengepalkan tangannya mencoba menahan emosinya.

"Bisakah kalian tidak membuat keributan sekali saja?" Javier membuka suara setelah dekat diantara mereka. Sontak semua anak-anak Thundero menoleh padanya.

"Jangan ikut campur jika kau tidak mau babak belur." Ujar Paul menatapnya sombong.

"Siapa yang kemarin kalah?" Tanya Javier dengan seringainya. Paul sempat terdiam sebelum kembali berucap.

"Kali ini kau sendirian bodoh, tentu kali ini kau akan babak belur bersama kedua gadis ini." Paul melirik Natala dan Carrie bergantian. Javier melirik mereka sekilas.

"Aku tidak pernah takut pada kalian." Javier turun dari motornya. Dia berdiri didepan Carrie dan Natala membuat keduanya terkejut. Javier memberi kode lewat tangan kanannya pada Paul untuk menantangnya segera maju.

"Jika itu yang kau mau." Paul tersenyum sinis. Dia berjalan mendekati Javier hingga terjadi perkelahian diantara keduanya. Natala meringis begitu pukulan Javier yang berhasil mengenai Paul.

Carrie menarik Natala untuk segera melarikan diri dari sana. Natala sempat menahan dirinya, tidak mungkin dia meninggalkan Javier begitu saja. Namun tarikan Carrie cukup kuat membuat Natala tidak bisa apa-apa.

Belum sempat mereka berlari jauh, teman-teman Paul sudah menghalangi jalan mereka lebih dulu. Carrie berdecak, mau tidak mau dia harus menyerang mereka satu persatu.

Untungnya tak berselang lama anak-anak demone lain ikut datang membantu mereka. Javier dituntun oleh Max ke tempat yang sedikit jauh, karena keadaan Javier kini sudah babak belur dikeroyok.

Javier melihat Natala yang tak jauh dari posisi Natala sana ada orang yang akan menyerangnya. Javier segera berlari membuat Max terkejut. Dia menyerang orang tersebut hingga tersungkur. Natala dia tarik pergi dari sana meninggalkan mereka semua.

"Javier! Bagaimana dengan Carrie?" Natala mencoba melepaskan tangan Javier dipergelangan tangannya. Javier justru mengeratkan dan terus menariknya semakin jauh.

Javier membawa mereka ke tempat salah satu bangunan kosong. Dia akhirnya melepas cekalan Natala lalu mendudukan dirinya disana. Natala ikut duduk disampingnya.

"Kau tidak apa-apa?" Javier membuka suara menolehkan kepalanya menatap Natala. Natala menganggukkan kepalanya.

"Bagaimana kau bisa dicegat oleh mereka?" Natala membalas tatapan Javier sekilas.

"Aku tidak tahu, tiba-tiba mereka datang dan bertanya gadis mana yang bernama Natala." Ujar Natala. Javier mengerutkan keningnya, apa yang para Thundero rencanakan mencari Natala?

"Javier.. lukamu ingin aku obati?" Tawar Natala. Dia merasa tidak enak juga karena Javier menyelamatkannya bukan? Natala menjadi khawatir dengan luka lebam pada wajah Javier.

"Kita harus pergi ke markas demone." Ujar Javier mendengus kasar. Cukup lama mereka berdiam disana sebelum Javier menarik Natala untuk segera pergi. Natala hanya menurut, mereka kembali ke tempat perkelahian sebelumnya. Disana untungnya sudah tidak ada siapapun kecuali motor Javier yang masih terparkir disana.

Saat Natala memasuki markas tersebut. Disana ada Carrie yang pingsan membuatnya terkejut. Natala berjalan mendekati Carrie, disampingnya ada Max yang mengobati luka pada Carrie.

"Apa yang terjadi padanya?" Tanya Natala pada Max. Javier berjalan mendekati mereka.

"Dia ikut berkelahi, tidak menuruti ucapanku. Kepalanya tak sengaja terkena pukulan membuatnya pingsan." Ujar Max. Natala sempat ingin membantu Max untuk mengobati Carrie, namun tangannya lebih cepat ditarik oleh Javier.

"Kamu harus obati aku." Ucap Javier singkat. Menarik Natala untuk ikut dengannya. Javier mengambil kotak luka yang lain dan memberikannya pada Natala sebelum mendudukkan dirinya disofa.

Natala mengambil kotak obat itu dan mendudukkan dirinya disamping Javier. Dia mengobati mulai luka pada kening, rahang, pipi dan terakhir disudut kanan bibir Javier.

"Ash.. pelan-pelan Natala." Javier meringis kala alkohol itu menyentuh luka-lukanya.

"Maaf, aku akan lebih pelan." Natala mengobati sudut bibir Javier. Kedua mata Javier tidak bisa berhenti untuk menatap Natala dihadapannya. Walaupun menggunakan kacamata masih terlihat cantik jika dari dekat, apalagi disaat kacamata itu dibuka.

"Eyy, ada yang sedang mencari kesempatan." Goda Harry yang baru saja datang bersama Jimmy. Niatnya mereka tadi ingin mengejar anak-anak Thundero. Javier menatapnya tajam yang justru membuat Jimmy terkekeh.

"Cium saja bung, aku tahu kamu sudah tidak tahan dengan jarak sedekat itu." Timpal Jimmy diselingi tawa. Natala sudah tahu bahwa yang Jimmy maksud adalah dirinya. Karena hanya disini tidak ada lagi gadis manapun selain dia dan Carrie yang masih pingsan.

"Sudah, luka dibibirmu sudah aku obati." Ujar Natala menjauhkan kembali tubuhnya namun ditahan oleh Javier membuatnya terkejut menatap kembali kedua mata yang menatapnya intens.

"Obat paling kuat untuk menyembuhkan luka dibibir adalah ciuman." Celetuk Jimmy cekikikan. Pandangan anak-anak demone sekarang terfokus pada Natala dan Javier.

"Jav?" Natala menetralkan jantungnya. Semua orang disana membulatkan matanya saat melihat apa yang dilakukan Javier.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ𖥻TBC

(✓) Innocent | nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang