ꗃ:: 028 ❜

434 37 0
                                    

Jack berjalan ke rooftop saat tiba-tiba Javier mengajaknya bertemu. Dia menemukan Javier disana seorang diri. Jack berjalan mendekati Javier. Sontak Javier menoleh saat menyadari kehadiran Jack.

"Ada apa?" Tanpa basa-basi Jack langsung bertanya. Javier tersenyum kecil dia menatap ke depan.

"Aku yang seharusnya bertanya, akhir-akhir kau sebenarnya ada apa?" Jack mengerutkan keningnya begitu pertanyaan itu terlontar dari Javier.

"Itu urusan pribadiku Javier, aku tidak bisa mengatakannya padamu." Jawab Jack. Javier menolehkan kepalanya mengangkat satu alisnya.

"Apa gunanya Demone untukmu Jack? Apalagi aku sebagai ketua tidak mungkin tidak tahu menahu keadaan anggota aku sendiri." Ucap Javier menatap Jack serius. Jack mendengus kasar mengalihkan pandangannya sekilas sebelum kembali menatap Javier.

"Dengar Javier, walaupun kamu memang seorang ketua disini. Tapi kamu tidak bisa memaksakan anggotamu untuk tetap menceritakan masalahnya." Ucap Jack dengan nada dingin, lalu pergi meninggalkan Javier. Namun sebelum dia menghentikan langkahnya saat Javier kembali berucap.

"Kami hanya ingin membantumu, bodoh." Jack menolehkan kepalanya ke samping tetap membelakangi Javier.

"Aku bisa menyelesaikannya sendiri." Kata Jack lalu benar-benar pergi meninggalkan Javier.

"Dia tetap tidak mau mengatakannya." Javier melempar kasar ponselnya dimeja kantin. Anggota inti Demone kini sedang berkumpul seperti biasa untuk makan siang, tanpa Jack.

"Apakah saat ini kita akan tetap mengikutinya?" Tanya Hugo. Javier menoleh dan menggeleng.

"Menurutku ikut saja Jack, kau bisa pergi bersama Steven dan Max saja." Ujar Michael. Javier menatap Steven dan Max bergantian meminta persetujuan.

"Keputusan ada padamu, aku hanya mengikutinya saja." Ucap Steven diangguki Max.

ー 🏴‍☠️ ー

"Jack, hari ini Carrie tidak bisa ikut bagaimana?" Natala cemberut. Sedangkan Jack hanya diam ditempatnya. Keduanya kini sedang berada didekat tangga gudang.

"Mungkin menurutku tidak apa, kau bisa pergi bersamaku Natala." Ujar Jack mendongak menatap Natala yang berdiri dihadapannya.

"Kau yakin kita akan tetap pergi?" Natala kembali memastikan. Jack hanya mengangguk. Tiba-tiba ponsel Natala berdering ada panggilan dari Javier.

"Kalau begitu kamu bisa menjemputku nanti, aku akan pergi dulu." Ucap Natala lalu segera pergi dari sana saat Javier terus menelponnya. Jack tersenyum tipis melihat kepergian Natala.

"Kemana saja hm?" Javier melipat tangannya didada begitu melihat Natala yang baru saja datang. Natala tersenyum kikuk.

"Hehe, maaf Javier." Javier merangkul Natala segera membawanya untuk pulang. Bel sudah berbunyi 5 menit yang lalu saat Natala masih mengobrol dengan Jack. Mereka berdua berjalan beriringan untuk ke parkiran.

"Setelah ini aku akan mengajakmu keluar, apakah kamu sedang senggang?" Tanya Javier setelah menaiki motornya sambil membantu Natala juga untuk naik. Setelah Natala berhasil duduk dia menjadi kebingungan menjawab Javier bagaimana, karena dia ada janji dengan Jack.

"Sepertinya saat ini aku tidak bisa, aku sudah ada janji." Ucap Natala mengigit bibir dalamnya. Dia pikir Javier akan menanyakan dengan siapa dan kemana. Namun semua tidak sesuai dugaan, Javier hanya menganggukkan kepalanya. Natala menghela nafasnya lega.

(✓) Innocent | nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang