Murid-murid berhamburan keluar kelas begitu bel pulang berbunyi, begitu juga dengan Javier dan teman-temannya. Namun langkahnya terhenti begitu dia tiba-tiba ingin buang air kecil.
"Kalian ke parkiran lebih dulu, aku akan ke toilet." Ucap Javier membuat semua temannya menoleh dan mengangguk.
Saat Javier selesai dengan kegiatannya baru saja satu langkah keluar dari toilet. Telinganya mendengar samar-samar seseorang yang menangis dan teriak-teriak.
Sepertinya sejak dia dipaksa menonton horor oleh Jimmy dan Steven dirinya selalu merinding. Namun tidak mungkin ketua gang takut akan hal itu, lagi-lagi seperti malam sebelumnya Javier memberanikan diri untuk mencari sumber suara tersebut.
Toilet pria dan dekat dengan gudang dan taman belakang yang biasanya dipakai anak-anak untuk membolos. Suara itu berasal dari gudang, namun Javier melihat pintu gudang tertutup rapat.
"Tolong aku.." suara itu kembali terdengar, kali ini Javier yakin bahwa ini adalah manusia.
"Ada seseorang disana?" Javier memastikan.
"Iya! Tolong aku!"
"Menjauhlah dari pintu!" Javier mendobrak pintu gudang tersebut. Karena tenaganya yang kuat pintu itu berhasil terbuka.
Disana ada gadis dengan pakaian yang sudah acak-acakan. Javier perlahan jalan mendekat, dan mengulurkan tangannya pada gadis yang tengah menunduk itu.
Gadis itu mendongak sekilas, lalu menerima uluran Javier dan perlahan berdiri merapihkan pakaiannya.
"Natala?" Javier menatap intens gadis didepannya. Bukankah gadis itu yang diselamatkan malam itu?
"Anu.. terimakasih telah menolongku. Aku pergi dulu." Natala menunduk mengambil kaca matanya lalu melenggang pergi meninggalkan Javier dengan seribu pertanyaannya.
"Kemana saja kau? Kita menunggumu lama sekali." Celetuk Harry saat melihat Javier yang baru saja sampai diparkiran.
"Maaf aku tadi ada urusan. Kita kembali ke markas." Jawabnya singkat sambil menaikki motornya lalu melajukan motornya meninggalkan parkiran sekolah disusul oleh teman-temannya satu persatu.
Javier melempar tasnya begitu sampai dimarkas. Dia berjalan ke arah salah sepupunya, Sammie. Mereka sebenarnya tidak terlalu begitu dekat, karena memang Sammie bukan anggota inti dan juga dia sekolah ditempat yang berbeda dengan Javier.
"Sam, bisakah kau cari seorang gadis bernama Natala?" Tanyanya saat sampai didepan Sammie yang sibuk bermain komputer.
Sammie adalah seseorang yang bisa mereka andalkan ketika membutuhkan informasi. Hal ini juga membuatnya tidak pernah ikut jika ada perkelahian bersama musuh. Sammie sudah biasa mencari informasi dan menjaga markas. Dia sebenarnya bukan seperti hacker, namun dalam beberapa informasi dia cukup bisa diandalkan.
"Natala? Gadis seperti apa? Bisa kau tunjukkan fotonya?" Tanya Sam.
"Aku tidak mempunyai fotonya. Coba saja kau cari gadis bernama Natala disekolahku."
"Natala?" Sahut Michael membuat Sam dan Javier menoleh ke belakang yang ternyata ada teman-temannya.
"Natala bukankah salah satu murid dikelasku? Apakah dia memakai kacamata?" Michael berjalan mendekati keduanya.
Javier mengingat kembali kejadian sebelumnya, saat malam itu Natala memang tidak memakai kacamata. Namun saat dia menemukan gadis itu digudang penampilannya sangat beda sekali karena kacamatanya. Javier mengangguk pada Michael.
"Iya dia memakai kacamata, kau mengenalnya?"
"Tidak, aku tahu hanya karena dia memang selalu menjadi rank 1 dikelas karena itu saja aku tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) Innocent | nomin
Teen Fiction┈┈ Javier, berkepribadian kuat dan penuh keberanian, telah menjadi figur yang dikenal luas sebagai "The King of Racing" yang tak terkalahkan dalam setiap balapan sebagai ketua gang motor Demone. Namun, segala hal itu berubah saat dia menemukan seora...