Natala berjalan sendirian sehabis dari rumah sakit ke sebuah tempat pemakaman umum. Dia menyimpan bunga yang sebelumnya dia beli lalu dia letakkan didekat batu nisan tersebut. Air matanya kembali turun saat menatap gundukan tanah tersebut.
"Kak.. Natala minta maaf," hanya kata itu yang selalu keluar dari mulutnya saat datang berkunjung ke pemakaman kakaknya. Entah bagaimana rasa bersalah terkadang terus menghantuinya.
"Aku harap kakak disana bisa lebih bahagia, karena aku disini sudah bahagia setidaknya ada seseorang yang menemaniku saat ini. Seperti ucapan kakak saat itu yang memintaku untuk bahagia." Ujar Natala bergetar. Dia mengusap jejak air mata dipipinya lalu kakinya melangkah pergi untuk segera pulang sebelum hari semakin gelap.
Tepat hari ini adalah acara dilakukannya olimpiade Carrie. Dia tidak bisa menikmati sarapan dihadapannya karena gugup. Disisinya ada Natala, Javier dan tentu Max yang ikut menemaninya.
"Bagaimana jika nanti aku gagal?" Carrie terlihat begitu putus asa. Untuk pertama kalinya bagi Max melihat Carrie yang berbeda seperti pada biasanya. Carrie terlihat selalu percaya diri dan penuh keberanian, namun semenjak dia lebih dekat dengan Carrie, dia baru menemukan sisi Carrie yang lain.
"Jangan pesimis Carrie, kamu sudah belajar mati-matian untuk ini. Aku yakin kamu pasti akan berhasil." Ujar Natala mencoba menyemangati sahabatnya. Carrie menghela nafas dan mengangguk kecil lalu mulai menyantap sarapan dihadapannya.
Dibawah meja, tangan Max menggenggam tangan Carrie erat. Sontak sang pemilik tangan menoleh pada Max, namun Max tetap fokus pada makanannya seolah tidak melakukan apapun. Perlahan Carrie membalas genggaman itu, usapan lembut dipunggung tangannya yang diberikan Max sedikit membuat Carrie tenang.
Setelah mereka sarapan bersama, Carrie sudah bersiap-siap akan masuk ke kelas yang sudah disediakan. Natala tersenyum menggenggam kedua tangan Carrie untuk memberinya semangat.
"Kamu pasti berhasil!" Seru Natala. Carrie membalas senyumannya dan mengangguk. Dia melirik sekilas pada Javier dan terhenti pada Max yang juga tengah menatapnya.
"Jangan lupa pada apa yang aku pernah katakan padamu, harus tetap tenang dan kerjakan lebih dulu yang mudah, jangan melirik pada orang lain, fokus pada dirimu sendiri." Ujar Max mengusak sekilas rambut Carrie sambil tersenyum manis.
Carrie hanya berdehem kecil, dia melepas perlahan genggamannya pada Natala lalu berjalan masuk untuk ke kelas. Setelahnya yang lain Natala, Javier dan Max pergi dari sana untuk menunggunya ditempat lain.
Mereka pergi ke sebuah cafe didekat tempat Carrie olimpiade itu. Saat baru saja masuk, mereka berpapasan dengan Liana dengan teman-temannya. Natala dan Liana sempat kontak mata sebelum akhirnya Natala ditarik Javier untuk segera menjauh lalu disusul dengan Max yang seolah keduanya mengerti, bahwa ini bukan situasi yang baik untuk Natala.
"Kalian sudah bermusuhan sejak kapan?" Celetuk Max bertanya menatap Natala setelah mereka memesan minuman. Ketiganya duduk melingkar dengan posisi Natala ditengah-tengah nya.
"Sejak 10 tahun lalu, kami tidak pernah bertukar kabar. Dan tiba-tiba saat masuk sekolah disini aku bertemu dengannya kembali, namun Liana menjauhiku bahkan kini selalu menjelek-jelekkan aku." Ujar Natala menjawab pertanyaan Max. Javier menarik kursi Natala agar lebih dekat dengannya.
"Akhir-akhir ini aku lihat Liana sudah jarang menemui Natala, tapi aku justru khawatir nanti dia akan langsung melakukan hal yang diluar batas." Sahut Javier. Max tersenyum kecil menepuk pundak Javier.
"Kau harus menjaganya baik-baik, tapi aku harap Liana harus segera sadar bahwa itu adalah kesalahannya sendiri." Kata Max menatap Javier sebentar sebelum beralih pada Natala.
Sudah hampir dua jam mereka berbincang-bincang menghabiskan waktu di cafe ditemani masing-masing secangkir kopi. Suara bunyi lonceng terdengar saat pintu cafe terbuka, ada Carrie yang baru saja datang. Dia dikabari oleh Natala bahwa mereka menunggunya di cafe.
"Natala.." panggil Carrie berlari kecil menuju Natala dan memeluknya. Max berpindah pada satu bangku kosong didekat Javier, dia memberikan kursinya agar Carrie bisa duduk.
"Bagaimana ujiannya?" Natala tersenyum mengusap-usap pundak Carrie. Bukannya menjawab justru Carrie menggelengkan kepalanya semakin mengeratkan pelukannya.
"Tidak apa-apa, setidaknya kamu sudah berusaha." Ujar Natala lembut. Max memperhatikan Carrie begitu intens yang masih terdiam dipelukan Natala, ingin rasanya dia menarik Carrie agar bersandar dipelukannya saja. Menurutnya akhir-akhir ini Carrie sudah tidak keras kepala lagi, bahkan untuknya Carrie terlihat menggemaskan.
Cukup lama Carrie diam dipelukan Natala, hingga Max sudah berkali-kali meregangkan tubuhnya. Dia yang melihatnya saja sudah pegal, bagaimana dengan Natala? Max menatap Javier yang tak lama Javier awalnya fokus pada ponsel ikut menatapnya.
Max mengetikan sesuatu dalam ponselnya kepada Javier, kakinya juga ikut menyenggol kaki Javier agar membuka room chat miliknya. Spontan Javier yang mengerti membuka room chat miliknya dan berbalas chat dengan Max.
"Akh!" Pekik Javier saat merasakan kakinya di injak membuat beberapa orang didalam cafe melirik pada mereka, namun setelahnya semua orang kembali pada aktivitasnya masing-masing.
"Sakit bodoh." Gumam Javier menatap Max. Sedangkan yang ditatap merotasikan bola matanya malas, terlalu malas untuk menanggapi Javier yang tidak membantunya.
"Kalian kenapa?" Celetuk Carrie melepas pelukannya dengan Natala menatap Javier dan Max satu persatu. Setelah pekikan Javier sebelumnya tentu membuat keduanya juga terkejut.
"Tidak ada apa-apa." Jawab Javier sambil menarik Natala untuk didekatnya membuat sedikit ada jarak antara Natala dan Carrie. Carrie menatap Javier tidak suka saat menarik Natala begitu saja.
"Kau menyebalkan sekali, jika saja tidak ada dirimu aku bisa sampai kapan saja memeluk sahabatku." Kata Carrie mendengus kasar. Javier sendiri tidak peduli, dia melingkarkan tangannya di pinggang Natala agar tidak menjauh darinya.
"Kamu bersama aku saja." Ucap Max menarik kursi Carrie, bukan Carrie hanya kursinya namun hal itu membuat Carrie terkejut saat kursinya berdempetan dengan kursi Max. Bahkan saat kursi tersebut ditarik Carrie spontan menoleh yang membuat wajahnya tak sengaja sangat dekat dengan wajah Max yang kebetulan memang sedang menatapnya.
"Apa-apaan, aku tidak mau." Protes Carrie dengan cepat dan hendak membawa kursinya menjauh kembali namun kali ini pinggangnya justru yang ditarik. Carrie yang tidak siap dengan tarikan itu tiba-tiba sehingga tidak bisa tubuhnya dan berakhir dia justru terduduk dipangkuan Max.
"Max!!" Pekik Carrie segera berontak ingin turun. Namun Max dengan segera melingkarkan tangannya dipinggang Carrie dan memeluknya erat. Walaupun Carrie terlihat tidak seperti gadis pada umumnya, namun bagaimanapun tenaganya dibandingkan dengan Max tentu masih lebih besar Max.
"Javier?" Natala mendongakkan kepalanya menatap Javier saat melihat interaksi antara Carrie dan Max. Sedangkan Javier sendiri hanya tersenyum kecil mengecup bibir Natala sekilas sebelum menariknya keluar dari cafe.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ𖥻TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) Innocent | nomin
Teen Fiction┈┈ Javier, berkepribadian kuat dan penuh keberanian, telah menjadi figur yang dikenal luas sebagai "The King of Racing" yang tak terkalahkan dalam setiap balapan sebagai ketua gang motor Demone. Namun, segala hal itu berubah saat dia menemukan seora...